Bagian 28

4 3 0
                                    


Semua hal tentang pergi akan kembali, walau tak sama lagi kita harus tetap kembali

Bukan untuk hal apapun kita hanya ingin mengingat dan itu sudah cukup.

Sekolah terasa sepi hari ini, karena kami kelas 12 semua ya sudah dinyatakan lulus dan hanya

Tinggal adik tingkat kami saja, aku menelusuri setiap sudut sekolahku. Aku melihat

Diriku yang pertama masuk kedalam sekolah ini, tak terasa hari ini adalah hari terakhirku.

Sebuah pohon yang menjadi saksi persahabatan aku dan Aisyah. Dipohon ini aku

Dan Aisyah selalu menghabiskan waktu istirahat kami dengan aqua dan gorengan pok aty

Yang menjadi langganan kami. Ruang kelas yang kini sudah sepi penghuni, disini dahulu tempat

Kami selalu belajar dan bermain. Ya aku akan merindukan ini.

Aku mengucapkan terima kasih kepada seluruh guruku, hanya wajah pak Ali yang tak

Mampu untuk kulihat, dan benar saja ketika melihatnya air mataku tumpah dengan seenaknya

Saja.

Aku berjalanan lambat sekali dengan semilir angina sore yang membelai wajahku.

Aku melihat sosok wajah yang tampak taka sing untukku, sosok yang tak ingin aku temui sama

Sekali.

Hanan berjalan didepanku dan menyeret tanganku kedepan gerbang sekolah, aku tak

Ingin melihat wajahnya sedikitpun. Aku memalihkan wajahku darinya.

" kita harus bicara sa" katanya padaku

" aku capek, aku harus pulang sekarang " kataku padanya

'" tolong sebentar saja" katanya

" apalagi yang harus diperjelas " kataku

" tolong sa" katanya memelas


senja dipenghujung rinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang