ARLOJI

3 1 0
                                    


Angin berhembus dengan lembut malam ini dan aku ditemani dengan melodi

Kenanganku. Jujur, aku tak pernah lupa akan sosok dia yang selalu mengisi relung hatiku yang

Sunyi ini. Aku hanya tak ingin berlama-lama dengan kenangan pahit yang semakin lama

Membuat hatiku semakin tersiksa.

 Matahari pagi datang sedikit terlambat hari ini, entah apa aku yang terlalu terlelap

Dengan mimpi atau aku yang tak mampu membuka mata. Berat sekali rasanya, rasa kantukku

masih tak mau hilang. Hari ini hari libur akhir pecan, tak ada kegiatan istimewah buatku.

Ibu dan ayah tak kunjung pulang, mereka hanya hidup dengan dunia mereka saja

Dan aku sudah terbiasa soal itu.

"kenapa tidak ketaman saja, non" tanya bibi padaku

"ada apa ditaman" Tanyaku balik

"akan banyak hal yang menarik disana non" jawab bibi

Ya, kenapa tidak terpikir olehku. Aku ditemani sopirku pergi kekota tua Jakarta.

Ya, sengaja aku melakukan perjalanan jauh dari bogr kejakarta aku ingin pergi jauh hari ini.

Dan benar saja sesampainya aku disana aku sudah terpesona dengan keindahan kota tua,

Ada banyak hal unik disini, dan paling membuatku senang adalah aku diajak jalan-jalan

Kekota tua dengan sepeda tua bersama pak ali sopirku.

 Senang sekali rasanya, seaindainya ada ayah disini gumamku dalam hati.

Aku berkeliling kota Jakarta hari ini, dan tak lupa pulang aku membawa oleh-oleh

Untuk Aisyah, bibi dan pak ali tentunya.

Perjalanan yang panjang dan penuh arti hari ini bersama pak Ali dikota tua Jakarta.

Aku langsung memberikan oleh-oleh untuk bibi.

" ini untuk syifa bik" kataku

Bibi hanya mampu membalasku dengan senyumnya.

Dan terakhir aku berikan oleh-oleh kepada pa kali.

"ini untuk bapak, terima kasih udah bawak salsa keliling kota tua pakek sepeda pak"

Dia hanya menahan tangis, aku paham betul hal itu. Pak Ali sopir kepercayaan ayah dan

Keluargaku, pak Ali sudah jadi keluarga untukku.

Pak Ali kehilangan anak semata wayangnya ketika berumur 3 tahun, dan anaknya

Mungkin sudah sebesar aku sekarang kalua dia masih hidup didunia.

"ini hadiah untuk nona" kata pak Ali

Sebuah arloji tua namun tetap unik diberikannya padaku.

"bapak tidak usah repot-repot" jawabku

"ini hadiah dari bapak buat non, arloji ini keinginan terakhir anak bapak non" katanya

Tak tega rasanya aku, tapi aku ambil arloji tua itu.

Aku hanya mampu menahan air mata, kasih sayang seorang ayah kepada anaknya tak akan pudar

Sepanjang masa. Ayah adalah cinta pertama anak perempuannya.

Aku simpan hadiah arloji itu dikotak kenanganku.

Terima kasih pak,gumamku kagum


senja dipenghujung rinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang