Dibalik sore hari

110 3 0
                                    

Sinar senja
Yang begitu menarik perhatian
Indra penglihatan.
Mencoba tuk menyerap energi
Yang begitu buruk
Dalam hidup,menenangkan
Jiwa yang terpuruk.

           _________

Ketika sore hari,aku tidak pulang kerumah.namun 3 hari kedepan aku harus menginap dirumah sakit,menemani rival yang masih dirawat disana.
Dan aku kembali dengan membawa makanan yang tadi ku beli dikafe dan juga ku belikan matabak keju makanan favorit rival.

"Aku kembali..."teriakku yang membuka pintu ruang kamar.

Rival tak bicara sepatah kata apapun kepadaku,dia seperti tak menganggapku.

kemudian aku menoleh pada fani,seolah mataku menanyakan kenapa rival bersikap aneh,dan fani hanya mengangkat bahunya,menandakan tidak ikut campur dalam hal ini.

fani selalu begitu,padahal dia yang membuatku terlalu lama tadi dikafe.kemudian fani menghampiri sofa yang tersedia diruang kamar dan menyalakan televisi.

Dan aku mencoba mendekati rival yang dari tadi cemberut.

"Ko kamu diem aja sih val"ucapku yang mulai merasa risih.

Euh..rival ini kenapa sih,aku ga suka kalo ada orang yang buang mentah-mantah omonganku.

rival hanya memejamkan matanya tanpa menjawab dan mempedulikan kakaknya yang mulai kebingungan merayunya.

"Ok,kakak tau kamu marah gara-gara kakak lama beli makanan tadi!!"jelasku.

rival masih terdiam dengan mata terpejamnya layaknya tidur kedalam mimpi yang nyenyak.aku seperti radionya yang ia putar,dengan rasa hatiku yang mulai ingin menangis karena cara rival yang tak menjawab pertanyaanku tadi.kemudiab rival mengalah seperti rivallah yang menjadi kakaknya.

"Iya-iya,jangan nangislah!"ujar rival dengan sedikit perkataanya menyudahiku untuk tidak bersedih.

"Kamu tuh kenapa val,ko cuekkin kakak..jahatt"ucapku yang mulai meluap.

"Lagian kakak tuh ga nepatin apa kata aku tadi"ucap rival yang kecewa.

"Iya maaf lain kali kakak ga bakal ingkar janji!"ucapku yang mengangkat jari kelingking "lagian kan kakak ga sampe lupa sama kamu"

Suasana pun hening sejenak,hanya suara tv yang terdengar.kemudian aku mengawali pembicaraan dengan memberikan makanan kesukaan rival.
"Nih,kakak bawa makanan kesukaan kamu"

Hal seperti itu pun rival kembali pada keposisi diamnya dengan sedikit lirikan pada makanan yang ku simpan pada meja disampingnya.
Kemudian ia malingkan kembali lirikannya pada jendela didepan.
"Bener itu buat aku?"ucapnya yang memalingkan muka.

"Iy.."ucapku yang dipotong oleh rival.

"Makasih loh"langsung makanan yang dimeja itu diambilnya dengan kilat dan dilahap dengan cepat.

Ketika rival sedang menyantap makanan kesukaannya,tiba-tiba pertanyaan menghentikan setengah suapannya.

"Kak aku boleh bertanya?"ucapnya sambil menoleh kearahku yang sedang makan juga bersama fani disofa.

Penyakit Dan Cintaku LillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang