Memahami

37 0 0
                                    

"Rival bantu kakak bentar val"teriakku yang dari tadi sibuk didapur "rivall..?"

Aulia mengerutkan alisnya bingung,tak ada jawaban dari rival.

Kemudian ia berhenti sejenak dari memasaknya lalu hendak mencari rival yang dari tadi
Tak ada jawaban sedikit pun.saat ini dirumah tidak ada siapa pun selain aulia dan rival,walau paman dan bibi sudah pulang kerumah.

Mereka pamit untuk pergi kajian dan dilanjut dengan jalan-jalan.

Aulia pun kini mulai mencari disekeliling ruangan rumah yang lumayan luas itu.hingga setengah jam ia mencarinya,namun tak kunjung ia temukan juga.

Kemudian aulia berhenti diruang tamu hendak istirahat karena kelelahan yang mencari rival.

Perasaan rival ga ada jadwal diluar deh(batinnya)

Saat aulia hendak menduduki sofa,tiba-tiba ia mendengar suara yang tak aneh baginya.

"Itu seperti suara..."ucapku sambil mencari sumber suara itu.

"Yuhuu..menang"teriak seseorang didalam kamar rival.

Saat aulia mengetahui sumber suara itu berada didalam kamar rival,ia merasa aneh.sebelumnya ia sudah mencari keseluruh ruangan termasuk kamar rival.

Kemudian aulia membuka pintu kamar dengan pelan dan saat sudah dibuka dengan lebarnya.tetap,disana tidak ada siapa-siapa,hanya buku-buku dan peralatan game diatas kasur rival.tetapi mengapa tidak terdapat rival disana.

Aulia pun melacak kembali isi kamar rival dengan teliti.ia memeriksa kamar rival yang kedua kalinya.

Saat aulia menduduki kasur rival,ia berusaha untuk berteriak sekali lagi.
"Rivalll...kamu tuh diaman sih!"teriakku sambil membanting tubuh kekasur rival.

Namun tiba-tiba,aulia mendengar suara "iya kak,kenapa?"

Tiba-tiba saja rival muncul diatap langit-langit yang berlubang berbentuk persegi itu.

"Astagfirullah"ucapku yang sontak langsung terbangun dari tidur saat melihat rival yang tiba-tiba muncul diatap langit-langit.

"Kamu ngapain disitu val?"tanyaku dengan aneh.

"Ini loh kak,baru aja rival dapet pokemon nih!"jawab rival yang masih terfokus pada ponsel yang sedang play game.

Aulia pun menepuk keningnya "ya allah val,turun ga kamu"perintahku.

"Bentar lagi dong kak,disini banyak loh pokemonnya"

"Ga ga,cepet turun!!"perintahku lebih tegas lagi.

"Iya iya rivak turun deh"ucap rival dengan pasrahnya.

Kemudian rival tak segan-segan meloncat dari atap kelantai,hingga aulia kaget.
"Rivalll..kamu tuh ya,gimana kalo.."

"Udah kakak,ngomel mulu deh"potong rival "sekarang rival harus ngapain"

Aulia pun mendelikkan matanya pada rival dan menatap keatas sambil berfikir.

"Temenin kakak ya!"ajakku.

"Temenin kemana?"tanya rival yang masih terfokus pada ponselnya.

Kemudian aulia merebut ponsel rival dari tangannya "ayo anter aja lah,nanti juga kamu tau"

***
"Kak,ngapain kita kesini?bukannya tadi kakak udah masak ya?"melas rival yang dibawa kecaffe oleh aulia.

"Ya gapapa kali,lagian paman sama bibi juga makan diluar,jadi ga ada yang makan juga kalo kakak masak"jelasku.

Kami pun memilih meja nomor 24,tempatnya dilantai 2,disana dekat dengan dinding kaca yang dapat terlihat pemandangan ditempat duduk yang aulia pilih.

Penyakit Dan Cintaku LillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang