Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi cobalah beberapa saat lagi~
"Argghh!"
Ardhan berusaha untuk tidak mengumpat menahan rasa kesal dalam dirinya yang semakin memuncak.
Tidak.. Lebih tepatnya ia tengah khawatir sekarang. Ditambah lagi,orang yang ia hubungi sama sekali tak dapat dihubungi.
Hebat!
Ayolah..angkat telfonku Saira..
Arhdan bergumam gelisah dalam hati
Laki laki yang membawa tas hitam di punggungnya ini nampak buru buru berjalan melintasi koridor sekolahnya yang cukup panjang.
Keadaan sekolahnya saat itu cukup sepi dikarenakan waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang, sudah pasti siswa siswa lain tengah sibuk mengisi perut di kantin atau beristirahat makan siang dengan menghabiskan waktu di perpus atau taman sekolah.
Mungkin hanya Ardhan satu satunya siswa yang dengan berani membawa tas dengan niat untuk pulang lebih cepat. Sementara tangan kanannya masih sibuk mengetik pesan,siapa lagi jika bukan untuk Saira.
Untuk beberapa saat laki laki itu tertegun kala ia melihat hp nya..
"Astaga Sherlyn?"
Ardhan menepuk dahinya. Laki laki itu baru sadar jika sedari tadi gadis itu menelpon dirinya beberapa kali.
Terlihat jelas dari notifikasi di Hp yang memperlihatkan deretan panggilan tak terjawab dari Sherlyn baru baru ini.
Bodohnya! Mengapa ia tak sadar?
Apakah karena terlalu memikirkan Saira sampai membuat dirinya lupa dengan Sherlyn?
Ardhan pun berniat menelpon balik Sherlyn, namun lagi lagi niatnya terhenti karena melihat pesan masuk tepatnya 10 menit yang lalu. Detik berikutnya layar handphone laki laki itu telah menampilkan room percakapan whatsapp.
From : Sherlyn
Ardhan.. Kamu dimana? Pulang sekolah temenin aku cari novel ya?~
Apa lagi ini?
Ardhan kembali dibuat pusing ketika ia harus memilih untuk menemani Sherlyn atau pergi kerumah Saira. Biar bagaimana pun Ardhan takkan membiarkan Sherlyn sakit hati karena ia lebih memilih ketempat Saira.
Namun laki laki itu juga tak dapat membohongi dirinya sendiri bahwa sekarang ia sangat khawatir. Ardhan harus menemui perempuan itu..
Saira.
To : Sherlyn
Maaf lyn aku udah janji sama Saira buat nemenin dia, soalnya dia lagi sakit. Kita perginya besok ya aku temenin?
Ardhan menyelesaikan ketikannya lalu mengirim pesannya segera sebelum ia kembali berubah fikiran.
2menit berikutnya Ardhan menerima balasan.
From : Sherlyn
Iya gakpapa perginya besok aja. Semoga cepet sembuh ya bilangin sama Saira :)
Laki laki itu menghela nafas pelan ketika membaca balasannya. Ardhan merasa menjadi orang jahat sekarang.
"Maafkan aku lyn.."
***
Ardhan memarkirkan motornya di pekarangan rumah mewah bernuansa serba putih dengan banyak pahatan aesthetic serta furnitur yang serba modern.
Tak lupa taman hijau yang dipenuhi banyak bunga dan pohon rindang tampak menyejukkan mata, termasuk pula kolam renang dan kolam ikan yang menambah kesan nyaman bagi siapapun yang melihat.
Ardhan melangkahkan kakinya cepat memasuki rumah dengan lantai keramik yang siapapun dapat berkaca disana. Kamar Saira berada di lantai dua paling depan, tentunya ia harus buru buru menaiki anak tangga.
Rumah besar itu nampak sepi.. Hanya ada beberapa pelayan rumah yang nampak sibuk bekerja. Namun sang Nona rumah dari tadi juga tak kelihatan batang hidungnya.
Tokk Tokk Tokk
Ardhan mengetuk pintu kamar Saira berharap perempuan itu segera membukakan pintu dan membuat dirinya merasa sedikit lega.
"Raa?.. Buka pintunya.."
"Ini aku.. Ardhan"
Tak ada suara sama sekali
Ardhan meneguk ludah berat, ada apa lagi ini? Gadis itu kenapa?
"Saira??... Sumpah kamu kenapa sih? Kalo kamu gak buka pintunya sekarang juga aku dobrak?!"
Tidak ada balasan suara sedikitpun.. Apalagi berharap gadis yang berada didalam itu membukakan pintu. Baiklah,kesabarannya sudah habis sekarang..
Ardhan mengambil nafas dalam, kedua mata laki laki itu fokus kearah pintu kayu kokoh bercat putih dengan ukiran kecil dihadapannya.
Tubuhnya mundur beberapa langkah kebelakang.. Dengan mengumpulkan tenaga, laki laki itu bergerak cepat dan mendobrak pintu didepannya dengan kuat.
BRAAKK
Pintu yang dibuka dengan paksa itu akhirnya terbuka sempurna. Segeralah laki laki yang masih mengenakan seragam OSIS itu berlari masuk kedalam.
Ternyata..
***
Hai Haii aku balik lagi nii :D
Aku mau ngucapin makasih buat semua temen2 yang udah sempetin baca cerita aku yang masih banyak kekurangan ini...
Jujur aja aku seneng banget bisa dapet 60+ readers di awal cerita aku.. Aku berharap semoga nanti makin banyak lagi readers yang mau mampir buat baca Chance😁
Jangan lupa tinggalin jejak yaa.. 😊
Terimakasih semuanyaa...🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANCE
Teen Fiction"Hidupku begitu gelap.. layaknya langit malam yang tak dapat menunjukkan warna lain selain hitam. Luka ini terlalu dalam.. layaknya jurang yang tak berdasar dan mimpi buruk yang tak pernah usai. Namun semua tak lagi sama, ketika kau hadir dalam lemb...
