10. Recognition

1.1K 137 298
                                    

Memberi isyarat pada orang bodoh

Marksiwat-

CEKLEK -

" Siwat ... !!! ", Mark dan Gun menghentikan aktivitas mereka segera. Gun segera menutupi tubuhnya dengan selimut dan Mark beranjak dari atas tubuhnya.

" Mae ... ??? ", ucap Mark kaget.
.
.
Baik Mark maupun Gun sekarang sudah berlutut di hadapan Ny. Kantima. Mereka berdua seakan akan sedang menjalani sidang skripsi. 

"Jawab pertanyaan ibu, sebenarnya apa hubungan kalian berdua ? Jawab Mark !!", tanya ibunya.

Mark menarik nafas panjang 😥 sebelum menjawab pertanyaan ibunya, ia sempat melirik Gun yang juga berlutut di sampingnya dengan muka ketakutan. Siap menghadapi kemarahan dari Nyonya Jumlongkul. Lagian siapa yang tidak marah saat kau melihat putra bungsumu sedang bergumul dengan seorang bocah laki laki dalam keadaan hampir telanjang bulat. Semua ibu akan kaget sepertinya jika menghadapi situasi yang sama seperti ibu Mark.

" Ibu menunggu jawabanmu Mark !",
" Eh... dia karyawanku Mae, asisten pribadiku di Panda Grill ", jawab Mark. 

Sebenarnya Mark tidak takut ibunya memergokinya, toh ia pria dewasa. Hal yang lumrah bukan untuk melakukan hal hal yang berkaitan dengan kegiatan ranjang. Cuma di sini seolah olah ibunya sedang melihat ia mencabuli bocah di bawah umur, itu letak permasalahnya.
" Dan kau bocah siapa namamu ?", Gun terkesiap kaget saat mendengar pertanyaan Ny. Jumlongkul.
Pasti dia kan yang disebut bocah memangnya siapa lagi di sini yang mukanya seimut dia.

"Saya Gun Nyonya, Gun Napat Na Ranong ", jawab Gun singkat sedangkan Ny. Kantima hanya mengangguk.

"Apa benar kau bekerja di Panda ?",

"Benar Nyonya saya bekerja di Panda Grill sebagai asisten Phi Mark ", jelas Gun.

"Lalu kenapa kau bisa tiduran di ranjang putraku dan hampir telanjang ?", tanya Ny. Jumlongkul lagi. Gun yang mendengar pertanyaan tiba tiba dari ibu bosnya langsung  berkeringat dingin dan tangannya mencengkeram kedua lututnya. Mark bisa melihatnya dari samping.

"Ehhm... itu karena ...",

"Karena aku yang memaksanya Mae, itu bukan salah Gun ", Mark memotong jawaban Gun, membuat baik Ny. Kantima maupun Gun sama sama menoleh ke arah Mark.

"Baiklah kalo itu jawabanmu, lalu apa motivasimu berbuat demikian dengan anak di bawah umur ? Kau bahkan sudah mempekerjakannya, oh kau sungguh bocah yang malang....", Ibunya Mark mulai berlebihan. Gun yang semula takut akan diusir dibentak bentak atau mungkin dijambak ternyata semua itu tidak terjadi.

 Gun yang semula takut akan diusir dibentak bentak atau mungkin dijambak ternyata semua itu tidak terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mae tidak marah pada Gun ?", tanya Mark memastikan.

"Tentu saja tidak, untuk apa memarahi anak secantik dan seimut ini ? Ibu hanya marah padamu Mark karena kau memaksa Gun melakukan kegiatan orang dewasa ", baik Mark maupun Gun merasa lega dengan respon yang diberikan ibunya.

From Head To Toe (MarkGun)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang