6. Ready to Work

1.1K 141 46
                                    


Mari kita mulai bersama
Dan selesaikan bersama

All-

S

eorang pemuda manis mengetuk ketukan ujung sepatunya di hadapan pintu sebuah apartemen mewah. Sambil sesekali melihat jam tangan yang melingkar indah di pergelangan tangannya. Waktu menunjukkan pukul 06.30. Sepertinya pemuda manis yang kita ketahui bernama Gun ini sedang merasakan kebimbangan. Bagaimana tidak ?

Kemarin P Mark memberikan hukuman kepadanya untuk bekerja sebagai asisten pribadinya. Dan hukuman ini berlaku mulai hari ini. Gun jelas sudah memeperoleh semua catatan mengenai tugas apa saja yang harus ia kerjakan dari P Big. Hari ini sabtu dan kampusnya libur, disinilah Gun sekarang berada di depan apartemen mewah milik Mark Siwat.

Gun agak berhati hati ingin menekan bel di pintu mengingat kejadian kemarin dimana Mark memaksanya berciuman di lantai. Tapi ia harus masuk karena ia yakin Mark pasti menunggunya hari ini. Akhirnya dengan mengumpulkan keberaniannya Gun menekan bel di pintu masuk.

Ceklek -

Pintu terbuka dan...

"Arghh....", Gun segera menutup matanya.

Mark tampak bingung dengan reaksi pemuda di depannya.

"Hei... buka matamu, apa yang kau lakukan ??", tanya Mark yang bertelanjang dada.

"Mei Auw Phi, kau belum berpakaian...", cicit Gun masih menutup kedua matanya dengan telapak tangan. Mark jengah melihatnya langsung menarik Gun untuk masuk dan segera menutup pintu apartemennya.

"Ck... aku baru selesai mandi dan mendengar bel pintu berbunyi tentu saja aku segera membukanya...", Mark beralasan. Gun yang mendengar jawaban Mark perlahan lahan membuka matanya. 

"Tapi...", Mark melihat sekilas semburat merah di wajah Gun yang sangat manis.

"Sudahlah lebih baik kau segera memilihkan setelan untukku bekerja hari ini....", perintah Mark memotong ucapan Gun.

"Dimana letak pakaianmu Phi ??", Gun terlihat ketakutan tapi juga sangat imut dimata Mark.

"Kau bisa mencarinya di ruangan sebelah kamarku, sementara aku mengeringkan rambut", Mark berlalu menuju kamarnya.

Gun takjub dengan ruangan yang sering disebut walk in closet ini karena tertata sangat rapi meskipun Mark seorang pria lajang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gun takjub dengan ruangan yang sering disebut walk in closet ini karena tertata sangat rapi meskipun Mark seorang pria lajang. 

"Hah tak perlu kaget Gun, P Mark orang kaya dia pasti punya pembantu di apartemen ini", ucap Gun pada dirinya sendiri.

Sebenarnya Gun ingin memilihkan Mark baju yang lebih berwarna meskipun kebanyakan milik Mark adalah hitam dan putih. Bagaimanapun Gun memiliki jiwa fashion yang tinggi sejak ia ikut magang di tempat Phi Rhun dan bergaul dengan banyak model di sana.

From Head To Toe (MarkGun)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang