Bab 5

8.6K 430 27
                                    

-Selamat membaca-

*

Risky tersenyum menatap fotonya dan Aletha yang tertata didalam bingkai.

Sejak tadi ia hanya melamun. Memikirkan Aletha. Senyum Aletha selalu berhasil menjadi penenangnya.

Pintu kamar Risky terbuka, menampakkan sosok wanita cantik yang menjadi cinta pertamanya.
Fira berjalan menghampiri Risky.

"Abang hari ini ada acara keluar gak?" tanya Fira tanpa basa-basi.

"Ada paling sore Ma,"

"Mobil abang masih di bengkel?"

Risky mengangguk, "nanti sore baru benar, tapi Risky ambilnya besok pagi aja,"

"Amanda mau pinjam motor abang, motor dia kan juga lagi diservice,"

"Nanti Amanda suruh ambil kuncinya sendiri,"

Fira mengangguk, kemudian ia kembali keluar dari kamar Risky. Duapuluh menit kemudian Amanda masuk kedalam kamar Risky. Menghampiri abangnya dengan wajah memohon.

"Bang pinjem motor," kata Amanda sambil menyengir.

Risky mengangguk-anggukkan kepala. Berniat mengerjai adiknya itu.

"Mau kemana?"

"Main,"

"Sama siapa?"

Amanda mendengus. Ia sudah curiga kalau Risky sengaja bertanya terus. Membuatnya mengulur waktu.

"Bang dimana kuncinya?"

"Tolongin gue dulu,"

"Apa?"

Risky sedikit berpikir, lalu ia tersenyum menatap adik satu-satunya itu.
"tolong masakin gue mie goreng pake telur setengah mateng, mie nya jangan lembek-lembek kayak lo gitu,"

"Apa?! Lembek kayak gue?!" seru Amanda dengan suara sedikit tinggi.

Risky terkekeh, "lo kan emang lembek. Buru sana gue laper."

Amanda menatap sinis Risky, kemudian ia keluar kamar menuju dapur.

"Jangan lupa sausnya yang banyak!" teriak Risky.

Sepuluh menit kemudian Amanda kembali ke kamar Risky dengan membawa sepiring mie goreng dengan telur setengah matang. Lalu meletakkannya di meja samping tempat tidur Risky.

"Wah, enak, nih! Baik banget adek gue. Kunci didalem tas," ujar Risky sembari mengaduk mie nya.

Dengan cepat Amanda mengambil kunci langsung keluar dari kamar Risky.

Risky mengunyah suapan pertamanya, seketika mulutnya terdiam, ia menelan susah payah.
"MANDA SIALAN! MIE GUE KENAPA ASIN!!!!!" teriak Risky kesal.

**

Amanda terkekeh membayangkan wajah kesal Risky. Tadi ia memasukan garam kedalam mie Risky. Biar saja pulangnya ia dimarahi abis-abisan dengan abangnya itu.

Amanda mengetuk pintu berwarna abu-abu itu, "Assalamualaikum, Kak Aletha!"

Pintu terbuka, menampakkan sosok wanita cantik yang kini tersenyum. Amanda dengan cepat menyalami punggung tangan Rani.

"Manda tumben kesini,"

"Kak Aletha ada kan Tan?"

Dear Aletha 2 [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang