CHAPTER 2 - NABRAK SENIOR

79 10 4
                                    

Selama pelajaran berlangsung, Sunrise tidak bisa fokus. Mereka masih memikirkan cara untuk mengetahui siapa pembunuh para narapidana tersebut. Hingga pelajaran berakhir dan berganti jam istirahat, mereka masih betah duduk dibangku masing-masing.

"Kira-kira siapa pembunuh nya?"

Hyejung menghela napas. "Gatau, Kyu-ya. Belum ada tanda-tanda yang mencurigakan."

"Kebanyakan pembunuh itu terlalu pinter memainkan peran, sampai orang disekitarnya gatau kalo pembunuh itu akting."

Ketiganya mengangguk mendengar ucapan Hyunjee.

Namhyun berdiri dan memegang perutnya sambil menatap adiknya. "Gue laper. Kantin yuk!"

Adik-adiknya mengangguk dan berdiri dari duduknya menuju kantin.

Seperti kemarin, mereka mendapat caci-makian dari para siswa/i yang berada dikoridor. Bagaimana tidak jika penampilan mereka yang sekarang adalah memakai kacamata bulat yang bertengger di pangkal hidung, rambut sepunggung yang dikepang dua samping, kulit berwarna gelap, baju kebesaran, rok dibawah lutut, sepatu tidak layak dipakai. Mereka benar-benar menghayati peran mereka sebagai nerd.

Sebernarnya warna mata mereka berbeda dari siswa/i lain. Mata Namhyun berwarna merah, Hyunjee berwarna hijau, Sungkyu berwarna kuning, dan Hyejung berwarna biru. Tetapi untuk menutupi identitas asli mereka, mereka menggunakan softlens berwarna coklat.

Entah warna mata mereka berasal darimana. Padahal kedua orang tua mereka memiliki warna mata yang sama seperti orang lainnya.

Kembali pada topik awal. Mereka telah duduk dibangku kantin. Hari ini yang pesan makanan adalah Hyejung.

Saat membawa nampan berisi minuman miliknya dan kakaknya.

Bruk!

Byur!

Pyar!

Ia tak sengaja menabrak sesorang sehingga minuman yang ia bawa tumpah bersama nampan yang terjatuh.

Karena kejadian tersebut, beberapa pasang mata melihat ke arahnya dan membuat ia kesal.

Ia membungkukkan badannya seraya mengucapkan kata maaf. Setelah itu ia pergi.

Grep!

"Jangan asal pergi tanpa tanggung jawab kek gitu." Ia dapat mendengar suara berat nan dingin yang ia yakini milik seseorang yang tak sengaja ia tabrak tadi. Ia melirik ke bawah, pergelangan tangannya digenggam oleh seseorang yang tak sengaja ia tabrak.

Ia menundukan kepala untuk menghayati perannya sebagai nerd.

"M-maaf."

"Apa dengan kata maaf lo, baju punya teman gue langsung kering?" Seorang lelaki berjawah putihㅡpucat berkata dengan nada dinginnya.

"S-sekali lagi m-maaf."

"Keringin baju gue." Sebuah kalimat yang membuat Hyejung mengangkat kepalanya, menatap wajah orang tersebut. Ia menundukkan pandangannya sedikit kebawah dan melihat nametag orang tersebut. Jeon Jungkook.

Nama yang terdapat pada seragam milik lelaki itu.

"Maaf Jeon Jungkook-ssi, tapi saya tidak bisa melakukan itu." Satu kalimat yang membuat seluruh manusiaㅡkecuali kakaknya kaget.

Dapat Hyejung lihat bahwa mata lelaki didepannya membulat. Terlihat lucu, namun itu tak bertahan lama.

"Lo berani sama gue? Lo gak tau siapa gue?" Jungkook maju satu langkah mendekati Hyejung.

SHE'S MAFIA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang