Dimana?

11.4K 412 0
                                    

Revan dan Aika saat ini berada di sebuah restoran untuk makan, lebih tepatnya sih Aika yang makan, Revan cuma merhatiin Aika makan sambil sesekali mengelap Sudut Bibir Aika yang kotor karena saos.

"Makan yang bener.." tegur Revan.

Aika mengangguk lalu melanjutkan makannya.
Aika kalo udah makan selalu lupa dunia.

Masalah tadi di sekolah udah selesai setelah Revan mencium Aika, Revan selalu reda marahnya saat setelah mencium Aika, semua marah Revan pasti langsung hilang.

Aika baru menyadari jika Sedari tadi Revan tidak menyentuh makanannya.

"Revan? Revan gak makan?" Tanya Aika.

Revan menggeleng sambil memperhatikan Aika.

"Gue kenyang ngeliat Lo makan" kata Revan yang membuat Aika jadi gak enak pada Revan.

Aika takut Revan gak mau makan karena jijik sama Aika yang kalo makan pasti berantakan kayak anak kecil.

"Karena Aika makannya jorok ya?" Tanya Aika takut-takut.

Revan tersenyum dan menggeleng
"Gak! Justru karena Lo makannya lahap banget buat gue serasa ikut makan" kata Revan.

Aika diem aja lalu kembali melanjutkan makannya.

***

Aika saat ini sedang bersender pada dada Revan dengan Revan yang mengelus rambut Aika.

Revan dan Aika tengah menonton kartun kesukaan Aika , Spongebob di Tv kamar Revan.

Malam ini Aika tidur di rumah Revan, orang tua Aika sedang ada pekerjaan di luar negeri selama beberapa Minggu dan Aika di titipkan oleh orang tuanya pada Revan.

Mereka gak bakalan khawatir mau anaknya di apa-apain sama Revan. Kan udah di bilang, hidup matinya Aika adalah kepunyaan Revan?

Aika tampak mengucek-ngucek matanya.
Dan Revan melihat itu.

"Jangan di kucek, udah ngantuk?" Tanya Revan.

Aika mendongak yang langsung Revan kecup bibirnya.

"Iya" lirihnya.

"Yaudah, tidur ya?" Ucap Revan dan Aika mengangguk.

Revan membaringkan Aika dan menarik selimut sampai Batas dada Aika.

"Satu ciuman?" Pinta Revan.

Hahh..mau Aika tolak pun pasti Revan memaksa dan akhirnya Aika mengangguk pasrah.

Revan yang mendapat anggukan langsung saja mencium bibir Aika dengan sedikit lumatan, ciuman yang lembut membuat Aika merasa nyaman.

Setelah beberapa menit Revan menghentikan ciumannya itu, lalu ia mengecup kening Aika dengan sayang.

"Tidur ya?" Ucap Revan yang di angguki Aika.

"Revan temenin" ucap Aika manja.

Revan mengangguk dan mengambil tempat di samping Aika.

"Iya" katanya

Revan pun tidur sambil memeluk erat Aika.

***

Revan belum tidur hingga pukul 12 malam.
Gimana dia mau tidur kalau saja dia merasa tegang?

Revan merasa dia butuh melampiaskan gairahnya pada seseorang yang pastinya bukan gadis kesayangan di samping nya ini.

Revan bergairah karena Aika yang memeluk Revan erat, tapi Revan tidak mau melampiaskan itu pada Aika, dia sangat menjaga Aika.

"Shit!! Gue harus pergi!" Ujar Revan.

Revan menyingkir dari Aika pelan-pelan, memindahkan tangan Aika yang melingkar di perutnya pada guling, setelah itu dia pergi saat sudah memakai jaketnya.

*

"Lo gila ya?! Gue lagi gak mau ke tempat ini!" Regan terus mengomel di sepanjang jalan saat menuju klub, disini juga Regan masih mengomel.

Revan mendengus.
"Biasa juga disini" kata Revan datar.

Regan memutar bola mata malas.
Memang Regan sering kesini, tapi untuk saat ini dan semoga aja seterusnya Regan mau insyaf, dia lagi mau dekatin perempuan tapi harus tobat.
Eehhh..ini malah di ajak sepupu kampret nya ke tempat ini.

Memang deh... Nafsu Revan besar banget kayaknya?

"Melampiaskan nafsu?" Tebak Regan yang tepat sasaran.

"Hmm.." dehem Revan.

"Kenapa gak sama pacar Lo aja si Aika? Kayaknya Aika hot walaupun polos gitu?" Ucap Regan yang membuat Revan marah.

Di tariknya kerah baju Regan.
"Jangan bawa-bawa Aika, gue gak akan ngerusak dia sampe gue nikahin dia!" Ucap Revan penuh penekanan .

Bukannya takut Regan malah mencibir.

"Ngerusak pacar gak mau, tapi ngerusak cewek lain mau! Huh! Dasar!" Regan menepis tangan Revan yang mencengkram baju nya.

Dan akhirnya kedua laki-laki itu memasuki klub.
Revan yang mulai mencari mangsa dan Regan yang hanya duduk sambil menikmati minumannya, saat ini dia sedang tidak bernafsu untuk bermain.

***

Aika terbangun karena merasa sesuatu yang kurang, dia meraba kasur sampingnya dan dia tidak menemukan Revan di situ.

Seketika Aika takut, Aika takut sendiri, apalagi ruangan kamar ini gelap, Aika takut kegelapan jika tidak ada Revan di sampingnya .

Aika mulai terisak, dia menangis ketakutan.

"Hiks..hiks...Revan mana?" Ucapnya sambil menangis.

Aika memeluk guling dengan erat.

Aika benar-benar ketakutan.

Revan....

Revan di mana??

REVAN [Terbit Dalam Versi E-book Oleh You And I Publisher]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang