Maaf

10.1K 351 3
                                    

Revan terus berlari menyusuri koridor rumah sakit.
Setelah selesai ber 'main' Revan pergi ke kelas Aika, tapi saat disana Revan tidak menemukan keberadaan Aika dan juga Zee sahabat Aika itu.
Revan bertanya pada teman kelas Aika dan mereka mengatakan jika Aika ijin karena sakit.

"Sial!!" Umpat Revan ketika melihat Regan sedang menyuapi Aika makan.

Revan mendobrak pintu dengan kasar dan langsung mendorong Regan hingga membuat Regan jatuh tersungkur dan mangkok yang di pegang Regan jatuh.

Aika terkejut mendengar suara dobrakan dan keberadaan Revan itu.

"Revan stop..." Lirih Aika.

Tapi Revan tidak mendengarkan Aika , dia tetap memukuli Regan membabi buta.

"Ngapain Lo nyuapin Aika ha!!? Mau nikung sepupu sendiri Lo?!!" Ucapnya dengan emosi sambil memilki Revan.

Sementara Aika sudah menangis sambil terus menyuruh Revan untuk berhenti memukuli Regan.

Zee terbelalak kaget saat melihat Revan memukuli Regan, Zee segera berlari dan mendorong Revan, untung saat itu Revan tengah lengah dan Zee berhasil mendorong Revan.

"Apa-apaan sih Lo?! Anak orang main pukul segala?! Emang lo yang ngasih dia makan?!" Sentak Zee membuat Revan terdiam.

Karena yang di bilang Zee benar.
Bukan Revan yang memberi makan Regan, tapi Revan tidak suka jika miliknya di ganggu.

Revan bangkit dan memutar bola matanya malas,dia menghampiri Aika yang terpejam dengan air mata yang terus membasahi pipinya.

"Lo gapapa?" Tanya Zee pada Regan saat dia membantu Regan berdiri.

Regan mendengus.
"Gue babak belur gini Lo masih nanya gapapa?" Tanya Regan Herman, alias heran.

Zee meringis lalu meminta maaf, Zee membawa Regan ke sofa yang ada di ruangan itu.

"Lo tunggu sini, gue mau minta kotak p3k dulu" ucap Zee yang di angguki Regan.

Zee keluar, tapi sebelum itu dia melirik Revan sinis.

Revan tidak menanggapi lirikan sinis yang di berikan Zee itu, dia memilih untuk mengelus surai rambut Aika itu.

"Maaf ya.." lirih Revan.

Revan tau dia salah.
Salah karena sudah mengabaikan pacarnya.

Aika tidak menjawab, dia mengabaikan ucapan Revan. Aika sendiri tau pasti nanti Revan bakalan marah padanya, apaalgi soal menyuapi tadi.

Itu tadi sebenarnya Zee yang nyuapin Aika makan, tapi tadi Zee tiba-tiba mendapatkan telpon yang mengharuskan dia keluar sebentar lalu tugas itu di alihkan kepada Regan.

"Aika jawab!" Tegas Revan.

Regan yang tidak jauh keberadaan posisinya dari Revan dan Aika itu hanya memperhatikan keduanya, tangan Regan sudah mengepal melihat Revan yang memaksakan Aika untuk berbicara.

"Dia males ngomong sama orang yang gak peduli sama dia!" Kata Regan dingin.

Revan memejamkan matanya dan mengepalkan tangannya.

"Diem!" Ucapnya dingin dan penuh penekanan.

Regan mengedikkan bahunya acuh, dia tidak pernah takut dengan sepupunya yang satu ini.

"Revan sama Syela aja, Aika gapapa disini"

Itulah kalimat Aika yang terlontar dari bibirnya membuat Hati Revan mencelos.

Revan bukan tidak peduli pada Aika, dia sangat peduli. Hanya saja dia lupa bahwa Aika Sedang sakit tadi.

"Maaf" ucapnya sambil menggenggam tangan Aika.

Aika membuang mukanya enggan berhadapan dengan Revan.

Tetapi Revan malah menarik dagu Aika hingga membuat Aika kembali berhadapan dengan Revan, dan detik selanjutnya Revan mencium bibir Aika.

•••

"Regan, Zee. Aika minta maaf ya kalo Aika udah nyusahin kalian, dan makasih juga tadi udah ngerawat Aika, Regan juga, makasih banget udah gendong Aika walaupun Aika berat" ucap Aika tulus.

Zee dan Regan tersenyum lalu mengangguk.

Berat apaan? Orang badan aja ringan banget kayak kapas!
Cebik Regan dalam hati.

Revan memutar bola mata malas.

"Udah? Kita pulang!" Ucap Revan, Revan mendorong kursi roda Aika menuju luar rumah sakit meninggalkan Zee dan Regan berdua.

"Bukannya tau terimakasih pacarnya udah di tolong?! Emang bangke itu anak!" Cibir Regan.

Zee memandang Regan geli, cowok kok suka nyibir gitu? Tapi emang bener sih yang di bilang Regan.

"Udah lah...kaya gak tau Revan aja" ucap Zee.

"Yaudah lah, cabut kuy!" Seru Regan.

Zee mengangguk lalu tanpa sadar Regan menggandeng tangan Zee keluar rumah sakit.

Itu si Zee lagi gak sadar, biasanya aja Zee itu anti banget sama Regan, tapi untuk hari ini? Seperti nya Zee melupakan hal satu itu?

REVAN [Terbit Dalam Versi E-book Oleh You And I Publisher]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang