"Revan, jangan kasar!" Kata wanita yang tengah berada di bawah Revan.
Revan tidak memperdulikan keluhan wanita itu, dia terus berbuat dengan kasar hingga dia merasa cukup dia pun selesai.
Revan meninggalkan wanita itu begitu saja.
Sudah biasa.
*
Regan mendengus kala melihat Revan keluar dari kamar apartemen miliknya ini.
Kampret emang sepupunya ini, masa kamar Dirinya dijadikan tempat begituan sama Revan sih? Kalo Tadi Regan sih gapapa, secara kan apartemen ini miliknya.
"Sorry ya bro! Lain kali jangan main disini lagi! Emang lo kira ini apartemen Lo apa?!" Omel Regan.
Revan mengedikkan bahu acuh dan kemudian meninggalkan apartemen dan Regan yang mencak-mencak di dalam nya.
"Sialan! Kampret! Bangke! Gue bilang juga nih ke Eyang!" Omel Regan.
**
Revan tersenyum saat melihat Aika yang sedang menyirami bunga di taman rumah milik Revan itu.
Semua bunga-bunga yang ada disini adalah kepunyaan Aika, karena Aika sendiri yang menanam.
Aika bilang sih bukan punya Aika, tapi punya Revan, kan ini rumah punya Revan, Aika hanya membantu mempercantik nya saja.
"Hai.."
Aika mendongak melihat Revan dengan Pipi yang terkena tanah dan Mata bulat yang mengerjap membuat Revan gemas pada Aika.
Aika terlihat seperti bocah berumur 3 tahun.
"Revan? Revan udah pulang dari jenguk Regan?" Tanya Aika.
Dalam hati Revan meringis kala Aika mempercayai kebohongan nya.
Dia berbohong pada Aika jika dia ingin pergi menjenguk Regan yang sedang sakit, saat Aika ingin ikut Revan tidak memperbolehkan nya takut Aika juga terkena penyakit, Aika nurut aja sama apa yang di bilang Revan.Revan mengangguk.
"Udah" jawabnya."Mandi yuk! Kamu kotor!" Ajak Revan.
Aika mengangguk mematuhi, dia meletakkan cangkul kecil dan penyiram bunga di tempatnya dan ikut memasuki rumah bersama Revan.
.
Seperti biasa, Aika jika mandi harus bersama dengan bebek-bebek-annya itu. Dia akan bermain busa dan bebek di bathtub.
Revan menunggu di kamar sembari menyiapkan pakaian untuk Aika.
Hal itu sudah biasa bagi Revan.
Karena sedari Aika kecil Revan selalu mengurusnya.Sebenarnya usia Revan dan Aika itu terpaut 3 tahun, tetapi Revan sengaja tidak meluluskan diri. Dia ingin satu kelas dan menunggu Aika hingga tamat sekolah.
Revan bertekad setelah tamat sekolah Revan akan melamar Aika dan menikahinya.
Soal pekerjaan dan biaya hidup mereka nantinya tidak akan Sulit, karena Revan sendiri mempunyai usaha yang sudah sangat sukses dan berkembang di seluruh wilayah Indonesia maupun luar Indonesia.
Merasa Aika mandi terlalu lama Revan mengetuk pintu kamar mandi.
"Aika, udah siap?" Tanya Revan tetapi tidak ada jawaban membuat Revan khawatir.
Revan memilih untuk membuka pintu kamar mandi karena memang Aika tidak mengunci pintu kamar mandi.
Revan menggeleng saat melihat Aika yang tengah tertidur di bathtub.
"Bener-bener..."
Revan membilas tubuh Aika dengan shower tetapi Aika tetap tidak bangun. Biasanya Aika seperti itu jika dia merasa kelelahan.
Setelah membilas tubuh Aika Revan melilitkan handuk di tubuh Aika. Bukannya Revan tidak bernafsu melihat Aika, tetapi Revan harus menahannya, palingan nanti dia akan memuaskan nafsunya pada salah satu perempuan koleksi nya.
Setelah memakaikan Aika baju Revan menyelimuti Aika.
Kemudian saat melihat Aika yang masih terlelap Revan memutuskan untuk pergi. Barang kali untuk menuntaskan nafsunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVAN [Terbit Dalam Versi E-book Oleh You And I Publisher]
Fiksi Remaja"Bangun!" Aika mengerjap kala merasakan tepukan di pipi kanannya saat membuka mata dia melihat Revan yang tengah berdiri di depannya. "Revan? Revan udah sampe?" Tanya Aika. Revan tidak menjawab dia malah balik bertanya. "Lo udah lama disini?" Tanya...