Kabar buruk

9.2K 299 2
                                    

"Lu ngapa ngikutin gue Mulu sih ah!? Risih gue!" Sungut Zee.

"Ishh kenapa sih? Gue kan mau selalu ada untuk ayang zee" goda Regan.

"Jijik tau gue! Ntar gebetan Lo pada nyerang gue monyet!"

"Ha? Gebetan gue monyet?" Ucap Regan dengan wajah yang rasanya pengen di tampol Zee

"Lo lama-lama ngeselin ya?! Gue karungin juga Lo! Biar gue buang ke sungai terus di makan sama buaya!" Cerocos Zee, lalu dia pergi.

Regan menggaruk-garuk kepalanya.

"Perasaan gue kan buaya ya? Masa buaya makan buaya sih?" Gumam nya.

****

" Lo di dalam, ga boleh kemana-mana!" Ucap Revan, setelah itu Revan keluar dan mengunci pintu kamar Aika.

Aika terus menggedor-gedor pintu kamar agar Revan membuka, tapi apa daya jika Revan tidak memperdulikannya.

"Revan bukaaa...Aika takut sendirian" tangisnya.

"Itu salah Lo! Suruh siapa membangkang sama gue!" Ucap Revan, setelah itu dia pergi.

***

Aika mencari cara agar keluar dari kamar.

Aika takut sendiri, di kamar terlihat seram, Aika mau keluar.

Dan Aika teringat jika di dalam saku jaket nya ada handphone layar pijak, alias handphone jadul yang di belikan Regan untuk nya.

Regan sengaja memberikan handphone itu kepada Aika agar Aika bisa memberi tahunya jika terjadi apa-apa dengan Aika, itu pun secara sembunyi-sembunyi tanpa di ketahui oleh Revan.

"Halo, siapa ineee?" Ucap Regan di sebrang sana.

Aika mendengus, padahal Regan yang beli handphone dan kartu nya, masa Regan gak tau sih?

"Ini Aika Regan..Regan gimana sih?" Sungutnya.

Di sebrang sana Regan melihat ke layarnya dan dia baru menyadari.

"Owh iya.. ada apa Ka? Lo di mana? Nih si Zee nyariin Lo tau" cerocos Regan

Zee yang mendengar kata " Ka " segera berbalik ke belakang dimana Regan berdiri.

"Itu Aika?" Tanya nya dan Regan mengangguk.

"Iya" ucap Regan polos.

Zee langsung mengambil handphone milik Regan.

"AIKAAA LO DIMANA??? GUE NYARIIN!" Teriak Zee.

Duhh telinga Aika jadi berdengung.

"Maaf Zee, Aika pulang gak bilang-bilang, Zee sama Regan bisa bantu Aika gak? Aika di kurung Revan di kamar, Aika takut sendiri" ucapnya di sela tangisnya.

Regan dan Zee yang mendengarkan aduan aika itu menjadi emosi.

"Lo tunggu disana! Kita bakalan kesana!" Ucap Regan.

"Iya.. cepat yaa" ucap Aika.

Lalu sambungan di matikan.

***

"REVAANNN..OIII..LO DIMANA?!" Regan mendorbak paksa apartemen milik Revan.

Di lihatnya Revan yang sedang bersama wanita lain yang umurnya diatas Revan.

Regan berdecih ketika melihat pemandangan yang Biasa dia dapatkan.

Revan santai aja, kaya ga ada apa-apa.

"Putusi Aika sekarang!, Dan tinggalkan dia!" Tekan Regan.

Revan menggernyit sekaligus marah.

Maksud Regan apa? Kok enak banget ngatur-ngatur orang?,

Revan berdiri dan berjalan mendekati Regan.

"Maksud Lo apa?" Ucapnya sangar.

"Kalo Lo gak bisa jaga Aika, kasih Aika ke gue! Karena dia sama Lo cuma bisa Lo sakiti! Di mana otak Lo ha?! Aika itu bukan cuma pacar Lo! Tapi dia itu sahabat Lo! Sahabat gue!, Dari kecil men! Tapi apa yang gue liat ha?!" Sentak Regan.

"Ngomong yang jelas!"

"Aika masuk rumah sakit!, Dia ngiris tangannya!"

Deg!

*****

"Gimana keadaan Aika?" Tanya Regan pada Zee saat sudah sampai di rumah sakit.

Zee yang berada di depan pintu UGD membalikkan badannya.

"Gue belom tau, tapi kaya nya parah! Gue gak kuat liat Aika kaya gitu Gan" tangis Zee, Zee menutup wajahnya dengan telapak tangannya.

Regan menghampiri Zee dan memeluk nya.

"Sabar, gue juga takut Aika kenapa-kenapa, tapi kita harus kuat" Regan berusaha menenangkan zee.

Revan terdiam seribu bahasa sambil melihat lurus kedepannya.

Bagaimana keadaan Aika?

Tak lama kemudian dokter keluar dan mereka bertiga segera menghampiri dokter tersebut.

"Keluarga pasien?" Tanya dokter itu.

Revan langsung menyambar.
"Saya Tunangan nya dok," jawab Revan.

Dokter itu mengamati Revan.
Dan dia menghela nafas.

"Maaf, pasien tidak dapat selamat" ucap dokter itu yang membuat semua lemah seperti tidak ada tenaga.

REVAN [Terbit Dalam Versi E-book Oleh You And I Publisher]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang