perubahan Aika

9.8K 303 5
                                    

Revan mondar-mandir di depan ruang rawat Aika sambil mengacak rambutnya.

Revan di buat marah, kesel, sekaligus merasa bersalah.

Aika, gadis itu sudah tidak mau bertemu dengannya lagi.
Memang Revan akui ini kesalahannya.

Regan yang duduk di luar menemani Revan itu menghela nafas dan memutar bola mata.

"Udah lah bro..gak bisa diem apa ya?! Pusing mata gue ngeliat ke elo yang bolak-balik aja dari tadi!" Cerocos Regan seperti emak-emak.

"Gimana gue mau diem?! Aika..Aika gak mau ngomong sama gue! Dia benci gue!" Ucap Revan sambil menggoyangkan pundak Regan brutal.

Hadehhh..
Regan pusing ini kepalanya.

"Udah-udah, malah gue yang di apain, ga tenang sih gak tenang Ajaaa, gausah dorong-dorong gue juga kaleee" ucap Regan, dia mencoba untuk memfokuskan pandangan yang berputar itu.

Revan meringis lalu melepas pundak Regan.

"Makanya, kalo apa-apa itu pentingi pacar Lo dari pada selingkuhan! Herman gue sama Lo, tadi itu Lo mau gue mampusin, tapi ngeliat Lo galau gini gue gak tega jadinya" ucap Regan.

Revan hanya melirik Regan.
Sebenarnya yang di bilang Regan benar.

***

"Besok-besok Lo gak boleh lemah panjuulll...harus strong dong! Jangan mau di sepelein sama orang, apalagi sama cewek lu, cewek kalo dia lemah semakin enak buat bodohin, ngerti kaga lu?" Cerocos Zee.

Aika mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Gak boleh lemah ya?" Tanya aja yang di balas anggukan oleh Zee.

"Iyalah!

"Tapi kata Revan, cewek itu harus lemah lembut" ucap Aika.

Hadoh..
Zee jadi makin gemes deh sama si Aika ini.

"Udah deh, Lo mau dengarin kata-kata gue gak?" Ucap Zee.

Aika mengangguk.

"Oke! Aika bakalan Laksanain kaya apa yang Zee bilang!" Ucap Aika ber-highfighting.

"Baguuss...itu baru Sahabat gueee" seru Zee sambil mengelus pucuk kepala Aika.

****

"Aika, please maafin gue" mohon Revan.

Aika langsung mengangguk.
"Iya, Aika maafin" ucap Aika.

Revan yang mendengarnya tersenyum senang, lalu dia memeluk Aika dan menciumi pucuk kepala Aika.

"Makasih sayang" ucapnya.

"HM.."balas Aika.

****

Revan dan Aika saat ini berjalan menuju kelas, tiga hari yang lalu Aika sudah di perbolehkan pulang dan Mereka pun kembali ke kota mereka dikarenakan hari libur yang telah usai.

Aika semenjak Keluar dari rumah sakit keliatan beda, Aika yang biasanya itu penurut, tapi sekarang agak sedikit membantah dan lagi Aika gak mau jauh-jauh dari Revan.

"Hai Revan" sapa Fina.

Revan membalas sapaan Fina yang membuat Aika jadi kesal.

Dia gak suka revannya di godain lagi sama Fina, Revan itu punya Aika.

"Hai.." balas Revan.

"Nanti istirahat main yuk" ajak Fina.

Mendapat tawaran seperti itu membuat Revan sungkan untuk menolak, tapi saat Revan hendak menjawab Aika langsung berseru.

"Gak ada! Revan gak boleh kemana-mana, istirahat nanti Revan harus sama Aika, dan kalo Revan gak mau, Aika gak mau ngomong sama Revan dan Aika gak mau maafin Revan!" Ancam Aika.

"Eh? Apaan? Gadak-Gadak! Yaudah..maaf Fin, gabisa" tolak Revan yang membuat Fina kecewa.

Dia jadi tambah benci sama Aika.

"Yahh... Van? Jangan lahhh" rengek Nya.

"Ih! Ngerengek sama pacar orang? Pacar kamu mana? Gak laku ya? Makanya godain pacar orang? Gak tau malu emang" seru sebuah suara dari belakang.

Semua menoleh ke asal suara.
Dan ternyata itu adalah suara Zee.

Aika yang melihat Zee tersenyum senang.

Fina yang mendengar itu mengepalkan tangannya.

"Zee, Lo apa---

"Apa?! Lo mau marah?!" Sentak Zee.

Huh! Kalo Zee itu cowok, udah pasti Revan bakalan hajar.
Dan ini ? Zee cewek dan dia sahabat dari Aika.

"Udah revan, mendingan kita ke kelas" ajak Aika.

Lagi dan lagi Revan menuruti.
Revan udah pergi Luan, sebelum Aika pergi dia membisikan sesuatu kepada Fina.

"Bye-bye pelakor" bisiknya sambil nyengir.

Zee yang ada di samping Aika mendengar bisikan Aika.

"Good anak didik" ucapnya.

Setelah itu Aika dan Zee pergi menuju kelas meninggalkan Fina yang sudah emosi tingkat dewa.

REVAN [Terbit Dalam Versi E-book Oleh You And I Publisher]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang