Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
bang chan diam diam melihat sekitar lalu mengusap mukanya dengan kasar. hatinya menjadi gusar begitu melihat nilainya yang tidak terlalu bagus.
chan adalah anak dari keluarga yang mayoritas dokter dan berkuliah di universitas ternama. orang tuanya selalu memamerkan nilai bagus nya saar dulu berkuliah di kuliah yang sama dengan bang chan.
jujur, chan capek.
apalagi orang disekitar chan selalu meng "wah" kan keluarga besar chan. seolah olah menuntut chan untuk menjadi sebagus keluarga besarnya.
semakin lama chan semakin stress dengan kehidupan. namun rasa stress itu tidak pernah ia tunjukkan ke siapapun.
pernah sekali ia tidak sengaja melampiaskan kepada hyunjin dengan cara memarahinya, menyuruhnya seperti babu, lalu memukulnya dengan baju karena hyunjin tidak menjawab telfonnya.
sekarang chan menyesal tentang itu.
tapi di sisi lain, chan tidak bisa mengerti pikiran orang tuanya. sama seperti hyunjin.
di saat mereka niat menggapai nilai yang bagus, orang tuanya selalu menganggunya dengan mengajak ke suatu tempat. tentu saja dengan timing yang sangat tidak pas.
lama lama chan muak. namun ia berpikir kalau hanya ia yang mengalami seperti itu.
tidak mengetahui fakta bahwa adiknya sendiri juga mengalami itu bahkan sedikit lebih parah.
chan sempat mengeluh sendiri di kamar tentang orang tuanya. tanpa mengetahui bahwa hyunjin sebenarnya masih terbangun.
hyunjin sama chan sekamar.
tiba tiba hyunjin bangun dari kasur dan mengiyakan semua perkataannya chan. di saat itu, chan sadar bahwa hyunjin itu senasib dengannya.
ingin sekali ia mengajak adiknya untuk bercerita, namun hal itu terlihat mustahil. hyunjin semakin lama semakin menjauh.
senyuman hyunjin yang biasanya muncu saat chan bercanda kepadanya, kini jarang terlihat. ketika ia menanyakan ada apa dengan adiknya, hyunjin selalu menjawab tidak apa.
bahkan saat chan memaksanya, hyunjin bersikeras untuk tidak memberi tahunya.
