hyunjin menutup laptopnya pelan-pelan. berusaha untuk tidak membangunkan temannya. pandangannya ke minho yang sedang tertidur dengan lelap di kasurnya.hyunjin tersenyum kecut, ia tidak boleh berlama lama disini. ini sudah hari kelima nya ia menetap di rumah temannya.
kenapa polisi tidak bisa melacaknya? hyunjin telah membuang telfonnya. keluarganya tidak tau minho karena hyunjin tidak banyak bercerita tentangnya.
kepalanya semakin lama semakin pusing, tapi ia tidak berani memberitahunya ke minho.
ia merasa telah merepotkan minho dalam banyak hal. ia tidak ingin merepotkan pemuda itu lagi.
dengan cepat ia memasukkan barang-barangnya ke tas tanpa menimbulkan suara.
karya ceritanya sudah selesai, ia sudah tidak mempunyai tujuan hidup lagi.
bisa dibilang, sekarang hyunjin sedang di titik dimana ia benar-benar muak dengan kehidupan.
pelan-pelan ia membuka pintu kamar minho dan keluar. ia mengendap-endap agar tidak ketahuan oleh siapapun itu.
"mau ngapain?" langkah hyunjin langsung berhenti begitu saja, hatinya diam diam merutuki karena telah ketahuan.
hyunjin langsung menoleh kebelakangnya. "eh changbin"
changbin mengernyitkan dahinya, ia heran ada apa dengan teman kakaknya.
"mau kemana?" tanya changbin sekali lagi.
otak hyunjin sibuk berpikir alasan apa yang ingin ia gunakan.
"m-mau ke supermarket" tutur hyunjin. chanbin tambah bingung.
"ngapain bawa tas?" tanya changbin. dalam hati hyunjin sudah memaki makinya karena terlalu banyak bertanya.
"hemat plastik" changbin langsung ngangguk-ngangguk. "ikut dong"
HADEH, batin hyunjin.
hyunjin langsung menggeleng-geleng kan kepalanya. "temenin kakak lu sono"
"gamau"
"harus mau"
changbin langsung menghela nafasnya. hyunjin langsung melesat pergi sebelum yang lain tahu.
"titip snack!" ucap changbin yang hanya dibalas anggukan oleh hyunjin.
changbin tidak tahu. kalau itu adalah hari terakhir ia bertemu dengan hyunjin.
☆
chan menghela nafasnya, ia benar benar tidak bisa konsentrasi dalam belajarnya. padahal semester baru akan datang dan ia harus sudah mengerti dasar-dasar pelajarannya.
ia tidak menyerah dalam mencari hyunjin. setiap hari selalu ia selingi dengan keliling surabaya untuk mencari hyunjin.
ntah bagaimana usaha orang tuanya dalam mencari hyunjin, chan tidak peduli.
yang penting hyunjin harus ketemu.
tring tring
dahinya mengernyit begitu melihat ponselnya menerima panggilan dari nomer yang tidak ia kenal. mau tidak mau, ia tetap mencet accept.
"kak"
☆
minho langsung terbangun karena kegaduhan adiknya. ntah apa yang telah dilakukan oleh adiknya, tapi ini sangat menganggunya.
ia menatap jam dinding. jam 11 malam. huft. minho paling ga suka kalo bangunnya jam segini.
pandangannya mengelilingi kamar tidurnya. "hyunjin kemana?" gumamnya.
ia langsung keluar menatap adiknya yang sedang duduk di sofa dengan posisi kaki di atas dan kepala di bawah.
"rame lu dek" ucap minho, changbin yang denger cuma menjulurkan lidahnya. mencemooh kakaknya.
ia langsung menatap sekitar, "hyunjin mana?"
changbin hanya mengedikkan bahunya, jarinya menunjuk pintu keluar rumahnya. "katanya ke supermarket"
minho cuma ber oh ria. kerongkongannya terasa kering karena baru bangun. namun matanya langsung melotot begitu mendengar ucapan changbin.
"tapi tadi dia bawa tas sih, katanya hemat plastik"
minho langsung ngambil kunci motornya.
☆
chan keluar dari mobilnya dengan wajah yang panik. sangat panik.
sampai rasanya ingin meledak.
adiknya, tadi memintanya untuk bertemu dengannya melalui telfon umum. chan yang tadinya sedang jenuh dengan pelajaran langsung lari keluar rumah membawa kunci mobilnya.
"dimana hyunjin?" tanyanya kepada diri sendiri sambil melihat sekitarnya. hari ini meskipun sudah jam setengah 12 malam tetapi jalanan tetap ramai.
pandangannya berhenti begitu melihat adiknya dengan baju monokrom berjalan pelan ke penyebrangan sambil menunduk. chan langsung mendekat ke penyebrangan itu dengan cepat.
"HYUNJIN!" teriak chan sambil tersenyum bahagia, matanya sedikit mengeluarkan air mata karena terlalu bahagia akhirnya bertemu dengan adik kesayangannya.
yang di teriakin langsung mendongakkan kepalanya. senyumannya mengembang begitu melihat kakaknya yang tersenyum bahagia.
hati kakaknya begitu berbunga-bunga begitu melihat adiknya baik-baik saja.
namun.
hyunjin langsung berlari ke kakaknya tanpa memerhatikan jalanan.
tanpa memerhatikan bahwa ada truk yang sedang berjalan dengan kecepatan yang tidak manusiawi.
brakk
"h-hyunjin?" panggil chan dengan suara kecil. dengan cepat ia berlari ke adiknya yang tergeletak.
senyumannya memudar, diganti dengan ekspresi menahan tangisannya.
banyak orang yang mengelilinginya. supir truk itu sudah berhenti dan menerima amukan warga sekitar.
chan langsung memeluk tubuh adiknya, tidak memedulikan bahwa darah adiknya telah mengenai baju chan.
iya, hyunjin telah tertabrak dengan truk.
"NGAPAIN KALIAN LIAT LIAT HAH? PANGGIL AMBULAN" teriak chan sambil merutuki karena tidak bisa mencegah adiknya saat menyebrang.
seketika chan merasa ini semua karena dirinya.
dabel apdet yey
KAMU SEDANG MEMBACA
Pyramid || Chanjin ✔
Fanfiction'family? sounds like bullshit' -hyunjin -; lowercase intended