hyunjin

7.6K 741 19
                                    

hyunjin menatap lekat - lekat ke cutter di atas meja belajarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


hyunjin menatap lekat - lekat ke cutter di atas meja belajarnya. hyunjin sudah muak akan kehidupan. tangannya pelan pelan mendekati cutter tersebut.

tapi pergerakan tangannya berhenti. tidak, ini tidak benar.

"kamu bisa infeksi," gumam hyunjin ke dirinya sendiri. maklum, terlahir di keluarga yang mayoritas dokter membuatnya tau banyak hal tentang pendidikan dokter.

hyunjin menoleh ke belakangnya. ia melihat kakaknya dengan kantung mata yang sudah tertidur dengan pulas. dengan pelan ia menghela nafas, lalu membaringkan badannya di kasur.

paginya, ia mengetuk pintu. yang di dalam mempersilahkan masuk. hatinya menjadi gusar, tidak yakin dengan aksinya.

"mah, gimana kalo aku les pelajaran di rumah?"

dengan segenap hati berharap adanya lekukan mulut menaik di wajah manusia depan hyunjin. namun ternyata tidak.

"ga bosen dek?"

bahu hyunjin seketika melemas, pupus sudah harapan belajar di liburan ini. hyunjin sudah mati matian belajar di liburannya, namun sang ibu malah ingin hyunjin meningkatkan non akademiknya.

katanya sih, "biar otak kanan dan kiri seimbang"

cih, padahal otak nya udah seimbang. ia sering menggambar, menyanyi, dan membuat cerita.

seketika ia berharap aksinya tadi malam beneran ia lakukan. cutting.

"mengapa ibu tidak mengerti kalo aku trauma? aku ini sudah ibu sindir karena smp dan sma ku tidak sebagus kakak. disaat aku sedang niat belajar, ibu selalu menghancurkannya!"

"aku ga paham sama jalan otakmu bu!"

oh andai saja hyunjin bisa mengatakan hal tersebut ke ibunya. namun kalimat itu hanya berhenti di otak, tidak bisa dikeluarkan melalui mulutnya.

"ibu sudah panggilin kamu guru piano ya, ikutin aja siapa tau tertarik"

padahal hyunjin sudah berharap orang tuanya akan mendukung dan menemani hyunjin saat belajar. tapi apa ini?

hyunjin malah ditinggal kerja dan malah memanggilkannya guru piano. 

chan pun sibuk kuliah, sekalinya datang ke rumah hanya untuk belajar atau ga berbicara dengan ibu dan ayah.

temannya sangat tidak bisa diandalkan dalam hal ini karena temannya tipe orang yang malas belajar. berbeda dengan hyunjin.

mendengar ibunya seperti ini.

seketika emosional di tubuhnya telah menghilang.

Pyramid || Chanjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang