1

4K 612 35
                                    

hyunjin menatap laptopnya yang berisi tentang skripsi anak psikiater

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hyunjin menatap laptopnya yang berisi tentang skripsi anak psikiater. ia ingin menjadi psikiater, agar orang lain tidak usah mengalami hal apa yang telah dialami hyunjin.

sesekali menghela nafasnya. pikirannya masih kalut dengan kejadian tadi.

kejadian dimana ia tiba tiba menangis dengan tidak sadar.

pandangannya langsung ia alihkan dari laptop, tidak baik membaca skripsi psikiater disaat pikirannya sedang kalut.

hyunjin menatap ruangan di luar kamarnya melalui pintu. lagi - lagi sepi. ibunya sibuk kerja, kakaknya sibuk kuliah, ayahnya sibuk tidur.

ayahnya kerja di luar kota, sekalinya pulang langsung langsung tidur yang banyak.

jadi ia hanya membaca buku biologinya. sekali sekali ia tebali kalimat yang penting.mencatat hal hal yang belum ia ketahui.

ponselnya tiba tiba bergetar, menandakan satu notifikasi masuk. hyunjin langsung membukanya.

Felix

|pengen mati jin

|ga kuat

|capek

kenapa lu? cerita gih|

kalo ga mau cerita sih gapapa|

|gatau, tiba tiba aja pengen mati

sini, gue kasih cara mati dengan elit|

|sialan lo haha

ngga kok, kalimat hyunjin yang terakhir cuma bercanda. mana mungkin ia tega melakukannya ke sahabatnya sendiri?

itu adalah salah satu cara hyunjin menghibur orang. toh terbukti setelah itu felix langsung ceria dan tertawa melihat kebodohan hyunjin di chat. setelah itu mulai mengirim foto foto konyol. melupakan niat ingin mati.

hyunjin tersenyum, lagi lagi ia membuat temannya keluar dari lingkaran stress singkat.

nah, siapa yang bakalan ngeluarin dia dari lingkaran depresi?

chan pulang dari kuliahnya lebih awal, dosennya tiba tiba datang dengan pengumuman bahwa ia tidak akan mengajar tapi meminta siswanya untuk mengerjakan tugas darinya.

"tumben pulang awal?" tanya hyunjin. chan mengangguk, menaruh tasnya lalu bersandar di tempat duduknya.

"gatau, dosen ga jelas" gerutu chan, hyunjin yang mendengarkannya hanya mengendikkan bahunya.

tangannya kembali memegang bolpoin dan mencatat hal penting dari buku paketnya. chan melihatnya sekilas lalu menyalakan ponselnya.

rata rata seperti ini saat hyunjin sedang libur dan chan yang sedang tidak libur. membosankan.

"loh?" hyunjin langsung menoleh kakaknya, seketika badannya panik. dengan cepat ia berjalan ke meja makan untuk mengambil tisu, digulung dengan ukuran yang pas dengan hidung manusia.

dengan cepat ia kasih tisu gulung buatannya ke chan. "ini udah keberapa kalinya kakak mimisan?" tangannya sibuk melipat tisu agar bisa cepat digulung untuk nanti.

chan menghela nafasnya, tangannya sibuk memegangi tisu dan menekan tempat hidung agar tidak keluar lagi, "empat kali mulai kemarin" 

"makanya jangan begadang terus" ketus hyunjin, chan hanya tersenyum. chan paling suka liat adiknya khawatir. meskipun hyunjin dingin, tapi chan tau kalau hyunjin itu sebenarnya anak yang peduli.

"udah bilang ibu?" chan langsung nyengir liat hyunjin.

gatau aja yang diliat lagi misuh misuh. "kapan mau bilang ke ibu hah?"

chan langsung geleng geleng, hyunjin yang ngeliat langsung ngernyitin dahinya. "gamau, ntar ga dibolehin begadang lagi"

"kan begadang emang ga baik" teriak hyunjin. chan geleng geleng lagi.

"tugas kakak banyak, dek"

"terserah!"

Pyramid || Chanjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang