7

2.7K 480 36
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"hoaammmmm" chan langsung meregangkan badannya yang sakit semua saat bangun. pandangannya ke kasur hyunjin di sebelahnya.

kosong.

"tumben bangun pagi dia" gumam chan dengan suara seraknya. nyawanya belum terkumpul.

ia menoleh ke jam dindingnya.

jam 5

chan mengernyitkan dahinya. "oh mungkin ke kamar mandi"

baru bangkit sebentar dari kasur. langsung senderan lagi di kursi belajar. semales itu chan di pagi hari.

tangannya berusaha mencari ponsel di meja belajar. matanya ditutup saking malas membukanya.

srekk

"apa ini?" ucapnya sambil memegang surat yang tidak sengaja ia temukan di meja.

tangannya pelan pelan membuka suratnya, seolah olah tidak mau merusaknya. pelan pelan mengambil kertas di dalam surat tersebut.

chan membaca surat itu. baru membaca dua kalimat awal, chan langsung berdiri berlari ke sekeliling rumah.

"dek? DEK? DEK JANGAN BERCANDA!" teriak chan saat sudah di meja makan. menemukan ibunya yang sedang menangis di meja makan. ayahnya di sebelah sibuk menelfon polisi.

"ayah ibu, hyunjin mana?" tanya chan pelan, air mata mulai memenuhi matanya. ibunya yang mendengar chan bertanya seperti itu tidak menjawab.

"tunggu 24 jam? kau gila?!" teriak ayahnya di telfon.

iya, hyunjin. adik kesayangan chan. kabur dari rumah.

rahangnya chan mengeras. ia langsung lari mengambil kunci mobil untuk mencari hyunjin.

"chan apa yang kau lakukan?!" teriak ibunya. chan langsung berhenti dari larinya. menatap tajam ibunya.

aksinya memang seperti anak durhaka. tapi sebenarnya chan hanya khawatir kalau hyunjin kenapa kenapa.

"apa kalian akan diam saja melihat anaknya kabur?! bantu cari dia!" teriak chan lalu berlari keluar dari rumah.

ibunya dan ayahnya terdiam.

"b-bu, ayo cari hyunjin"






chan meremat setir mobilnya sehingga kukunya memutih.

ia ingin menangis. pikirannya kalut karena adeknya.

"dek, kamu dimana" lirih chan sambil sesekali mengelap matanya menggunakan tisu yang selalu tersedia di mobil.

hyunjin gampang terkena flu, apalagi di mobil. jadi setiap mobil selalu tersedia tisu untuk hyunjin.

sudah berkali kali ia mengelilingi komplek dan beberapa kali mengelilingi luar komplek. namun hasilnya nihil.

hyunjin ntah kemana.

chan menoleh ke kursi sebelahnya. surat dari hyunjin belum selesai ia baca. dengan cepat ia menggapai kertas itu lalu membacanya.

untuk kak chan

ini hyunjin. kalo kakak lagi baca ini berarti adek lagi ga di rumah.

untuk sementara jangan cari hyunjin dulu ya kak. adek pengen tenang dulu, capek sama hidup, capek denger ocehan ortu yang selalu membeda bedakan adek sama kakak.

tapi itu salah adek sih, adek kurang berusaha. kakak jangan nyalahin ibu sama ayah, mereka ga salah. hyunjin yang salah. adek bakal kembali kok. kalian lakukan rutinitas seperti biasa aja. kan hyunjin biasa di rumah.

udah segitu aja. hyunjin janji bakal kembali kok. santai hehe

i realized that i write myself as hyunjin and adek. ya gpp anti mainstream HAHAH.

cukup, chan langsung menangis deras. ia menyesal tidak menemani hyunjin selama liburan.

ia tau hyunjin sedang stress tapi ia tidak menyangka bahwa adeknya akan senekat ini.

ia berkali kali menyebut nama adeknya di tengah tengah tangisannya mengabaikan bahwa ia berada di mobil.

hyunjin itu penting baginya. sangat penting.

berkali kali ia menelfon hyunjin namun tidak ada satupun yang dijawab.

ia cepat cepat menyetir kembali ke rumahnya. ia sudah muak.

brak

ibunya yang sedang menangis di ruang tamu melihat chan kembali ke rumah sedikit tersenyum.

namun chan tidak, ia sangat marah besar. persetan dengan hyunjin yang tidak memperbolehkannya marah kepada orang tuanya.

"baca" ucap chan sambil menaruh kertas di meja depan ibunya.

"a-apa i-"

"KUBILANG BACA YA BACA" teriak chan tanpa disadari memukul meja dengan keras.

ibunya gemeteran melihat chan yang marah besar kepadanya. ia ingin meminta maaf tapi di sisi lain ia juga bingung apa kesalahannya.

tangannya dengan gemeteran kearah kertas pemberian chan.

ibunya membaca perlahan.

chan tau betul apa yang sedang terjadi sama hyunjin melalui surat itu.

hyunjin sendirian
hyunjin kesepian
butuh teman
ingin melampiaskan rasa kesepiannya dengan belajar
namun ibu dengan bodohnya menghancurkannya
orang tua tiba tiba menjadi pilih kasih
chan menjadi anak emas
hyunjin butuh kasih sayang.

"udah sadar kan?" tanya chan kepada ibunya. ibunya semakin bergetar saat membaca surat dari hyunjin.

hatinya sakit karena tidak menyadari bahwa perkataannya telah menyakiti anaknya sendiri.

niat ibunya itu ingin membuat hyunjin sadar dan berusaha lebih keras. tapi caranya salah. iulah mengapa hyunjin seperti itu.

chan berlari ke kamarnya, mengunci diri di kamar. meratapi diri sambil melihat foto adiknya yang terlihat indah di hpnya.

 meratapi diri sambil melihat foto adiknya yang terlihat indah di hpnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












hyunjin. nowhere to be found.

Pyramid || Chanjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang