hyunjin duduk di lantai sambil senderan di dinding. chan juga sama.
mereka lagi dengerin pengalaman orang tuanya pas kerja.
ayahnya sibuk senyum sambil menunjukkan hasil operasinya yang berhasil.
untungnya sih, chan sama hyunjin udah terbiasa liat darah, daging, organ manusia dari kecil.
DARI KECIL.
Hyunjin meringis pas ingat dulu kecil lagi makan dan tiba tiba ibunya memasang video operasi di tv.
dari sekian banyak orang tiba tiba mengeluh melihat darah dan organ manusia saat makan. hyunjin diem aja.
hyunjin menoleh ke chan. kakaknya itu terlihat antusias mendengarkan pembicaraan orang tuanya.
karena omongannya nyambung sih.
apadaya hyunjin, daritadi melongo. sekali sekali bertanya apa yang sedang disebutkan orang tuanya.
"yang ini kanker vulva" ucap ayahnya sambil memperlihatkan foto di hpnya.
ayahnya sering begitu. memfoto tumor dan kanker untuk pembelajaran.
"loh, kasian" ucap chan.
hyunjin ngeliat fotonya sekilas lalu menatap arah lain. "vulva itu mana?"
"daerah kemaluan wanita"
o-oh okay...
[ini ga porno. ini termasuk pendidikan.]
hyunjin bangkit dari tempatnya, malas untuk menanggapinya lagi. toh yang lain udah mulai selesai.
"ya gimana ya, tapi ibu udah bikin satu anak nangis" seketika hyunjin berhenti jalan.
menoleh ke ibunya.
walaupun ibunya sedang berbicara dengan chan, hyunjin mendengarkan dari depan pintu kamarnya.
"anaknya pak dean, ibu ga sengaja bikin dia nangis tadi pagi" ucap ibunya lalu mengendikkan bahunya.
hyunjin langsung tersenyum miring.
"cih, masih mending anak orang cuma sekali. gue? ga keitung anjing"
yang menetapkan prinsip boys don't cry. ayo gelut.
cowok juga manusia, punya perasaan. kalo kalian menetapkan prinsip bullshit gituan, kalian adalah manusia tanpa rasa kemanusiaan.
☆
chan mengusap wajahnya dengan kasar. mulutnya berkali kali mengucapkan materi agar bisa hafal dan mengerti.
hyunjin yang lagi sibuk main hp di kasur langsung berhenti main hp.
"wew, berasa liat penyihir lagi merapal sihir" gumam hyunjin.
awalnya chan posisinya masih biasa. duduk di kursi sambil megangin laptopnya di meja.
lama kelamaan hyunjin perhatiin posisinya chan mulai aneh.
telunjuknya di pelipi chan. posisi duduknya jadi duduk bersila di atas kursi. dahinya mengernyit.
"ngapain anjir" gumam hyunjin sambil menggelengkan kepalanya.
"kak, sehat?" tanya hyunjin. berharap ada jawaban iya di mulut kakaknya.
namun yang ada tidak dijawab.
"kak? KAK" teriak hyunjin sampai chan nyari terjungkal dari kursinya.
chan langsung megangin dada bagian kiri. jantungnya langsung berdegup kencang karena kaget.
"apaan dek?" tanya chan. hyunjin langsung mendengus kesal.
"sehat?" ulang hyunjin. chan mengangguk lalu mulai menghafalkan materi lagi.
"gatau gatau, bukan kakak gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pyramid || Chanjin ✔
Fanfiction'family? sounds like bullshit' -hyunjin -; lowercase intended