𝕾𝖊𝖈𝖗𝖊𝖙 𝕻𝖆𝖘𝖘𝖎𝖔𝖓 2 (Series 2) || Tamat

Searching for the one

'I see forgiveness.'

'I see the truth.'

'You love me for who i am.'

'Like the star hold the moon.'

'Right there where they belong.'

'And i know i'm not alone.'

Secret Passion 2

Rasanya Sasuke ingin sekali menghancurkan benda apa saja saat ini, atau menghajar seseorang sampai babak belur. Kemarahan dan rasa khawatir bercampur dalam rongga dadanya, mereka berlomba untuk menghancurkan pemikiran rasional Sasuke saat pria itu merasa tidak sabar karena Hinatanya terlambat mendapat pertolongan.

Hampir saja Sasuke mencekik seorang dokter, hanya karena sang dokter muda terlalu banyak berbicara, tanpa mendahulukan keselamatan pasien. Mungkin jika keadaan tidak mendesak Sasuke masih bisa bersabar. Tetapi, dokter sialan itu malah menanyakan kenapa Hinata bisa terkena racun.

'Dokter konyol dengan pertanyaan bodohnya.'

Berulang kali Sasuke mengatakan, Hinata sudah diracuni, tapi dokter itu berasumsi bahwa Hinata mencoba untuk bunuh diri.

'Rupanya, Kau memang mencari mati, Dokter sialan.'

Setelah menunjukkan kekuasaan, tentang siapa Sasuke yang seorang pengusaha terkenal, dan juga menunjukkan sebuah senjata tepat di kepala sang dokter, barulah pria berjubah putih itu mau bekerja sama.

'Sial ....'

Ratusan kali Sasuke mengumpat atas ketidak berdayaan dirinya untuk melindungi seseorang yang begitu dia cintai. Bagaimana dengan Hinata? Apakah gadis itu bisa bertahan setelah racun penghancur itu menggerogoti setiap bagian tubuhnya?

Racun itu mungkin bekerja lambat, tetapi bisa saja mematikan karena telat ditangani, belum lagi semua perkataan Sakura yang membuat dirinya tidak bisa berpikir dengan jernih.

Ucapan mantan istrinya yang menusuk sampai titik terdalam di hati Sasuke. Perkataan wanita itu seperti pukulan tak kasat mata yang menghantam perasaannya.

Flasback

Sesaat setelah Sakura menyelesaikan masalah Sasuke dengan pihak rumah sakit, wanita itu menuntut sebuah kenyataan yang terjadi antara Sasuke dan Hinata.

Sakura sangat terkejut saat Sasuke mengatakan kejujuran tentang perasaannya pada Hinata.

"Ya Tuhan, apa Kau sudah gila, Sasuke?"

"Bagaimana bisa Kau lakukan ini pada Hinata?"

"Bagaimana bisa Kau mengkhianati Naruto, Aku dan orang tua Hinata?"

"Tega sekali, Hinata lebih pantas untuk menjadi puterimu!"

Amarah Sakura memuncak, dia tidak percaya dengan kenyataan yang menimpa Hinata, mungkin saja Sasuke sudah memaksa gadis itu.

"Aku menyesal sudah meninggalkan Hinata dengan orang sepertimu."

"Sekarang lihatlah, Dia menderita karena dirimu."