Mia menggandeng manja Tuan Kim saat mereka di bandara. Sedangkan di belakang, Nana dan Jungkook berjalan bersama menuju pesawat yang hendak lepas lantas beberapa menit lagi. Yap! Akhirnya mereka benar-benar liburan ke Busan.
Namun, di sepanjang perjalanan mereka malah mengistirahatkan diri, tidur. Kecuali Jungkook yang tenggelam dalam lamunannya sambil memandang Mia. Padahal di bahunya, Nana sedang terlelap.
Dihelanya napas panjang, lantas memandang Nana yang begitu cantik meski sedang tidur. Ada sekelumit rasa bersalah yang muncul begitu saja, membuatnya langsung mengecup kening sang kekasih. Pun lengan yang halus, ia genggam dengan hangat seolah tak ingin melepaskan.
Tiba-tiba Mia bergerak dan membuka mata. Pantulan pertama yang ia tangkap adalah Jungkook tentu saja.
"Ahjussi," panggilnya pelan agar tak mengganggu tidur sang ayah dan kakaknya.
"Mm?"
"Kenapa Ahjussi tidak pernah tidur dengan Nana?" Mia menyamankan duduk, tapi matanya terus menatap lelaki tampan di hadapannya.
Terlebih dahulu Jungkook memandang Nana yang tak terganggu dengan obrolan mereka-mungkin karena terlalu penat. "Entahlah. Aku hanya tidak mau," gumamnya kemudian.
"Nana cantik, seksi."
"Aku lebih tertarik dengan gadis nakal yang menggemaskan."
"Kenapa tidak yang seperti Nana?"
"Gadis yang nakal lebih menggoda."
"Memangnya Nana tidak menggoda? Dia lebih seksi dariku."
"Benarkah?"
"Mm."
"Tapi tubuhku hanya bereaksi denganmu."
"What the fuck!"
"Sekarang saja tubuhku panas karena terus membayangkanmu yang mendesah di pelukanku. Haruskah kita ke toilet dan melakukannya barang satu ronde?"
"Bastard!"
Jungkook tertawa geli melihat wajah gadis di hadapannya memerah hingga ke telinga. Cantik sekali ya Tuhan.
Namun, Nana yang bergerak di bahunya membuat Jungkook terdiam dan langsung memperbaiki posisi kepala sang kekasih. Semua dilakukannya dengan telaten dan penuh kehati-hatian, memunculkan sedikit goresan di hati Mia.
"Kenapa? Kau mau seperti ini juga?" tanya Jungkook tiba-tiba saat menyadari pandangan Mia.
"Tidak." Buru-buru Mia menoleh ke jendela, memandang kerlip lampu yang berasal dari kota di bawah sana.
"Baiklah."
Dengan begitu, pembicaraan mereka pun berakhir dengan sendirinya.
-♥-
Mia mendesah berat saat baru memasuki kamar hotel yang akan ditempatinya bersama Nana."Berhenti menghela napas dan bereskan barang-barangmu," tegur Nana.
"Nanti saja. Aku mengantuk." Tanpa mempedulikan sang kakak, gadis Kim itu langsung merebahkan tubuhnya ke salah satu tempat tidur.
"Memangnya tadi tidak tidur?"
"Pacarmu mengajak mengobrol."
"Heum?"
Mia menerawang, ingat percakapannya dengan Jungkook tadi.
"Kalian membicarakan apa?" tanya Nana saat adiknya tak kunjung bersuara.
"Kenapa kalian tidak pernah tidur bersama?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[M A Z E] 🔞
FanfictionJika dirimu mengira hubungan mereka hanya sebatas mahasiswi dan dosen, maka perkiraanmu salah besar. Hubungan mereka rumit, seperti labirin. Tentang mencintai tapi tak bisa mengungkapkan. Tentang masa lalu yang menghantui. Tentang dendam, dan lainny...