Peter mendudukan diri di salah satu bangku quinjet milik SHIELD, ia dan anggota Avengers yang lain baru saja selesai membereskan misi yang membutuhkan waktu seminggu penuh untuk selesai. Banyak luka yang Peter dapat begitu pula dengan anggota Avengers lainnya, bahkan Natasha dan Clint kini sedang berbaring karena mereka mematahkan beberapa tulang mereka.
Bucky serta Steve sedang membantu Bruce memeriksa Clint dan Natasha, mereka berdua memang tak memiliki latar belakang ataupun gelar dalam dunia kesehatan namun perang dunia dua memberikan mereka cukup pengalaman setidaknya dalam urusan penangangan darurat.
Wanda menepuk pelan pundak Peter, takut jika keadaan Peter memburuk jika ia tak sengaja menyentuh bagian tubuh yang lain mengingat keadaan Peter kini jauh lebih buruk dari Natasha dan Clint yang sedang berbaring.
"Pete, bagaimana denganmu? Ada luka atau hal lain?," tanya Wanda pelan, Peter membuka matanya dan menatap wajah Wanda sebentar, "dua peluru dibetis, satu lutut dan satu bahu, patah tulang rusuk, hidung, kaki dan tangan, luka tusuk diperut bahu dan pundak ah... kata Karen 3 menit lagi luka tempaknya akan menutup," jelas Peter yang berhasil membuat Tony histeris sedangkan Bruce segera menyiapkan peralatan untuk oprasi darurat.
"Ini akan sakit," gumam Bruce sambil menatap luka tembak yang ada di tubuh Peter. Peter terkekeh sebentar lalu mengangguk, "aku tau Uncel Bruce, kuharap kau dan Dr. Cho sudah menemukan obat anastesi yang tepat untukku di oprasi berikutnya," ujar Peter dan Bruce hanya mendengus mendengarnya.
Oprasi tak berjalan sebentar tentu saja dan mereka harus berada ditempat ini setidaknya untuk beberapa jam kedepan mengingat jarak Berlin dan NYC tidak dekat.
"Sebaiknya kau ganti baju Pete, kita akan mendarat di compound, baju agenmu ada di salah satu box disana. 3 jam lagi kita sampai," usul Tony sambil menunjuk tumpukan box hitam, Peter mengangguk dan membuka salah satu box dan mengancam mereka jika berani mengintip saat ia sedang berganti.
Peter menatap baju yang kini ia gunakan, tersenyum aneh dan mengingat seberapa jarangnya ia menggunakan baju tersebut, ia mengambil dan memasangkan Holster kepinggangnya lalu meletakan salah satu pistol milik Natasha disana.
Bagi para agen rahasia yang bekerja di compound Peter adalah agen muda yang beruntung karena selalu ditunjuk untuk menjalankan tugas bersama Avengers, ia dikirim sebagai agen dan mendarat dilapangan sebagai Spider-Man, bisa dibilang tak ada satupun agen disana yang tau jika Peter adalah Spider-Man, kecuali Nick Fury dan Maria Hill tentu saja.
Peter duduk disamping Natasha yang sedang berbincang dengan Wanda, mengabaikan Clint yang sedang beradu argumen dengan Sam tentang siapa burung terbaik di Avengers lalu menutup telinganya dengan headphone yang Tony buat secara khusus untuknya dan tidur sebentar hingga mereka mendarat.
...
Disisi lain sekolah Peter sedang mengadakan tur ke compound dan kini sedang berada dekat salah satu tempat pendaratan quinjet. Ned dan MJ mengabaikan kata-kata Flash tentang Peter yang sudah absen selama seminggu dan menganggap ia tak masuk karena takut.
Sebuah quinjet mendarat, petugas medis dikirim dan saat pintu terbuka satu persatu Avengers keluar daru sana.
Mereka merinding saat melihat luka yang ada ditubuh Avengers. Membayangkan seberapa sakit luka tersebut dan tak sedikit dari mereka yang menutup mata.
"Apa yang terjadi?"
Pemandu tur mereka menengok sebentar dan kembali melihat kearah luar jendela dimana para Avengers masih berurusan dengan petugas medis.
"Rahasia, namun dari dilihat pun kalian sudah tau dengan jelas jika misi yang mereka ambil tak mudah. Avengers selalu mengambil misi tersulit dan dikirim ditempat paling berbahaya, dan yang kini kalian lihat adalah salah satu dari sekian mimpi buruk setelah misi selesai," jelas pemandu mereka, tak lama mereka menyuruh mereka menyingkir karena Avengers tampak akan melewati pintu yang kini berada disamping mereka untuk pergi menuju ruang kesehatan.
"Tolong menyingkir."
Tak lama pintu terbuka, petugas medis melewati mereka sambil menandu Black Widow serta Hawkeye lalu Avengers yang lain melewati mereka dengan santai seolah tak ada siapa-siapa disana.
Steve melewati mereka dengan tegap seperti tentara yang selalu siap berperang, Tony melewati mereka dengan penuh keangkuhan, Sam sama sekali tak peduli akan kehadiran mereka, Bucky berusaha untuk mengabaikan tatapan kagum padanya, Wanda melewati mereka dengan keanggunannya dan Bruce melewati mereka dengan wajah seris-nya sambil membuka laporan kesehatan Avengers ditangannya, lalu Peter... ia berbeda, topi hitam berlogo SHIELD berada di kepalanya dan menutupi wajahnya, berjalan pelan dengan sambil memasukan kedua tangannya kedalam saku jaket milik Tony yang ia temukan di box dan headphonenya kini menggantung dilehernya, bahkan dia sempat-sempatnya memakan permen karet.
Peter melewati mereka begitu saja, ia dapat mendengar pertanyaan seluruh anggota tur tentang siapa dia.
"Dia salah satu top agen di SHIELD, dia selalu ditugaskan dimisi yang sama dengan Avengers. Tak sedikit dari kami yang menganggap jika dia akan menjadi anggota Avengers seperti Hawkeye dan Black Widow.
"Peter?"
Peter berhenti, ia menengok dan mengangkat Topinya. Oh, dia tak suka tatapan mereka.
"Ned? Wow.. sedang apa kalian disini?"
"Karya wisata, tempat ini menarik. Sayang kau tak bisa ikut."
Peter berjalan mendekati Ned dan memasangkan Topinya pada Ned, "buatmu, oleh-oleh."
"Tak ada yang lain?," tanya Ned bercanda sambil membenarkan topi tersebut. Peter diam sebentar, "peluru?"
Peter menyodorkan empat peluru yang Bruce keluarkan dari tubuhnya, ia menyimpan benda tersebut sebagai kenang-kenangan. Percaya atau tidak, Peter sedari awal menghitung berapa banyak peluru yang pernah mampir ditubuhnya.
Ned menatap empat peluru yang Peter sodorkan,"Tidak, terimakasih."
"Peter Parker. Sedang apa kau disini, kau tak seharusnya berada disini!," teriak sang guru padanya sambil menarik lengan Peter. Peter menepis tangan tersebut dan menatapnya tak suka.
"Menyusup ke compound Avengers? Kau benar-benar menyedihkan Parker," ledek Flash dan terus berkata tak baik tentangnya. Pemandu tur mereka sudah merasa tak enak dan ingin menghentikan mereka namun Peter melarangnya.
"Kenapa tidak boleh?"
"Kau menghilang selama seminggu dan tak memiliki izin untuk masuk kesini."
"Kenapa tidak? Aku sedang bekerja, intersip. Bukankah sudah jelas aku keluar dari quinjet bersama Avengers dan jelas-jelas jika aku sedang terluka saat ini dan jelas sekali jika aku sedang bekerja sekarang."
"Berhenti berbohong Parker, tak mungkin mereka membawa anak usia 16 tahun bersama mereka. Kau bisa saja menyusup kesini dan menunggu disuatu tempat."
"Aku akan menganggap itu sebagai pujian karena menyusup ketempat ini jauh lebih sulit daripada mendapatkan nilai 100 dikelas anda. Namun sebelum ini semakin buruk biar aku jelaskan pada anda Mrs. Warren."
Peter mengeluarkan kartu identitasnya dan sekilas mereka bisa melihat pistol yang tersembunyi di balik jaketnya.
"Aku salah satu agen tertinggi di SHIELD. Jika kalian pikir aku memalsukannya, silahkan tanya pada pemandu tur kalian. Tolong jangan bertingkah lebih buruk dari ini atau akan kubuat agen terdekat menyeret kalian keluar dari tempat ini. Kalian menandatangani persyaratan bukan? Disana tertulis jika kalian tak bisa memfoto, video, membicarakan ataupun menyebarkan apa yang kalian lihat, dengar dan baca selama ditempat ini, jadi jika sampai aku mendengar satu hal tentang ini akan kubuat hidup kalian menderita. Setuju? Bagus. Aku undur diri dulu karena masih ada luka yang harus dijahit."
Peter melewati kerumunan orang yang sedang terdiam, bahkan pemandu tur mereka tak bisa bicara apapun saat ini.
Peter berbalik saat ia sudah berada didepan pintu lift, memencet tombol lift lalu kembali dan menepuk bahu Ned. Ned menengok lalu Peter menarik tangan Ned begitu saja.
"Titip ini."
Peter menyerahkan 4 peluru yang ada disakunya, dan berbalik secepat yang ia bisa lalu kabur dari sana. Ned menatap horror peluru yang berlumuran darah kering ditangannya, ia menatap jijik benda tersebut.
"PETER.. EW"
"TITIP MEREKA. MEREKA HARTA KARUNKU! BYE, NED."
Dan Ned bersumpah akan melemparkan 4 peluru tersebut kedepan wajah Peter jika mereka bertemu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
What If
FanfictionApa yang terjadi jika Peter Parker/Tony Stark..... Hanya sekumpulan cerita pendek tentang Peter dan keluarga besar Avengers.