MJ melirik Ned dan Peter yang sedang berbincang sesuatu. Sesuatu yang sangat serius dan rahasia walaupun mereka berdua sangat buruk menyimpan rahasia. Buktinya MJ masih bisa mencuri dengar apa yang bereka perbincangkan. Walau hanya beberapa kata.
".... membuat ..... Spider-Man.... prototipe."
MJ mengangkat alisnya, penasaran dengan apa yang sedang mereka kerjakan. Apa sebaiknya dia bertanya?.
"Kalian berisik losers," gumamnya tampa sadar. Ned dan Peter menatapnya lalu berhenti berbisik.
'Bukan begitu MJ,' batinnya sambil mengubur wajahnya diantara buku. Berharap ia segera menghilang dan dilupakan.
"Ah.. maaf,"ujar Peter singkat yang berhasil membuat rasa bersalah MJ memuncak. MJ mendekatkan wajahnya pada buku dan menyembunyikan kekesalannya. Kembali diliriknya Peter dan Ned yang masih asik dengan perbincangan mereka.
"Jadi apa yang kalian buat?," tanya MJ segera setelah menutup bukunya. Peter dan Ned tampak sedikit terkejut dan mulai panik. MJ mengerutkan alisnya.
"A... a... kita.. kita membahas.. a..tentang..." Ned tanpak terbata sambil melirik Peter dan meminta bantuannya.
"Game... ya.. game.. tentang Spider-Man. SI ingin mencoba masuk ke industri game konsul dan PC.. ya.. ya... kita hanya membicarakannya," jawab Peter. MJ menatap mereka tak yakin sebelum akhirnya mengangguk paham.
"..."
"Kau bisa membantu jika mau. Kau bisa menggambar bukan, ini hanya projek kecil-kecilan dan saat satu bab kita akan berhenti," tawar Peter tiba-tiba. Wajah MJ seketika terlihat senang walau hanya sekilas. Dengan bersemangat ia menjawab, "Tentu."
...
Projek mereka hanyalah projek kecil, kecilan namun tetap dikemas dengan rencana yang matang. Mulai Peter yang dengan niatnya meretas beberapa database lembaga keamanan, Ned yang memutuskan untuk memperdalam ilmu superheronya, MJ yang terkadang mengirimkan sebuah proposal pada Avengers untuk wawancara walaupun mereka tau mereka tak perlu sampai membuat proposal segala, hingga akhirnya game bertema superhero khususnya Avangers jadi.
Hanya satu bab dan mereka hanya memainkannya sendirian dengan konsul baru yang mereka ciptakan beberapa minggu setelahnya.
Awalnya hanya mereka yang menikmatinya, hingga akhirnya Avengers mulai tertarik akan game mereka dan memainkannya. Bahkan Tony setuju untuk memberikan biaya terhadap pengembangan game tersebut.
Beberapa tahun kemudian.
"Aku masih ingat awal dari SI memutuskan untuk mencoba industri game konsul dan PC. Saat itu temanku dan aku sedang membahas tentang Spider-Man webshoter dan satu orang memergoki kami membahas tentang hal tersebut. Kami pun beralasan jika kami ingin mencoba untuk membuat game yang hanya selesai disatu capter. Tapi sayang, game tersebut berakhir dengan beberapa capter berikut dlcnya dan yada yada SI pun menjadi salah satu developer game terkenal," jelas Peter pada acara Comicon. Peter melirik MJ dan Ned mereka hanya tersenyum mengingat waktu yang mereka lalui saat menciptakan game tersebut.
Seperti Peter yang hampir saja tertangkap oleh Fury karena meretas database SHIELD dan PENTAGON.
MJ yang menjadi hobi membuat Flash marah karena menurutnya wajahnya cocok menjadi villian di game mereka.
Ned yang ilmu kesuperheroannya meningkat pesat hingga hafal semua bentuk serta kelebihan Iron-Man suit serta Hawkeye arrows plus sederet senjata Black Widow. Ia bahkan paham dengan teori gamma serta mekanisme tangan besi Bucky Barnes.
Ya.. semua berjalan baik.
Hingga akhirnya fans meminta mereka untuk mengembangkan game lainnya.
...
Atau kalian yang meminta cerita ini menjadi berseri. Maaf gak akan ada seri kalo cerita satu ini wkwkwk.. duh bosen jadi keseringan up kan. Video diatas adalah ide dari ini semua :***
KAMU SEDANG MEMBACA
What If
Fiksi PenggemarApa yang terjadi jika Peter Parker/Tony Stark..... Hanya sekumpulan cerita pendek tentang Peter dan keluarga besar Avengers.