Peter menggeram saat mendengar perkataan Flash tentang dia, tentang keluarganya.
Ia muak, tentu saja. Diperlakukan secara tak layak sejak mereka berada di tahun pertama sekolah menengah atas hingga ditahun terakhir mereka kini. Ned sudah mengatakan dengan sangat jelas jika mempertahankan diri adalah hal wajah namun Peter tetap tak mau memukulnya terlebih sejak ia sadar jika dirinya bisa saja membunuh Flash hanya dalam satu pukulan.
"DASAR ANAK YATIM TAK BERGUNA!"
Teriakan Flash terdengar dari ujung koridor, Peter terus menggeram dan memikirkan apa yang akan terjadi jika ia memukulnya.
'UKS? UGD? Atau mungkin kamar mayat? Di keluarkan dari Avengers? Status agent yang dicabut? Atau masuk kedalam penjara dengan penjagaan terketat didunia? Satu pukulan ringan tak masalah-'.
Peter berusaha mengabaikan teriakan Flash, mengabaikan langkah tergesa Flash yang mengarah ketempatnya berada dan...
'-hanya pukulan ringan tak masalah'.
Tepukan dipundakpun berhasil membuatnya melayangkan sebuah pukulan 'ringan'... pada Flash.
"Ow, Shit."
Seluruh anak di koridor menatap horor dengan kejadian 'Flash yang K.O karena dipukul Nerd' sedangkan Peter hanya menggeram saat mendengar suara guru yang memanggil namanya.
"PETER PARKER. FLASH THOMPSON. KERUANGANKU SEKARANG!"
....
"Lihat apa yang kau lakukan padanya," cacian hebat Peter dapatkan sesaat setelah Nyonya Thompson sampai dikantor kepala sekolah. Flash segera duduk disamping ibunya sambil menempelkan sekantung es kewajahnya agar memar pada wajahnya menghilang.
"Oh... Flash."
Entah bagaimana Peter jijik mendengarnya.
"Kapan walimu akan datang Parker?," tanya kepala sekolah padanya. Peter menatap pesan yang May kirimkan padanya.
"Bibiku tak bisa datang," ujarnya pelan. Kepala sekolah hanya menghelanapas lalu berkata, "panggil orang lain dikontak daruratmu."
Dan Peter pun dilema.
Jika Peter memilih untuk menghubungi Stephen Strange.
Sebuah postal ajaib terbuka didekat mereka dan tak lama seorang sorcerer keluar dari portal tersebut.
"Ada apa ini?"
Kepala sekolah mereka mengangguk dan menjelaskan keadannya pada Stephen tak lama Flash mulai berteriak tak jelas.
"DIA MENYERANGKU! DIA MEMUKULKU!"
"ANAK ANDA MENYERANG ANAK SAYA! LEBIH BAIK DIA DIKELUARKAN DARI SEKOLAH INI!"
Stephen menghela napas lalu beralih menatap Peter yang ada di sampingnya. Peter hanya menggeleng ketika mata mereka bertatapan.
"Tolong diam," ujar Strange namun sayang Flash maupun orang tuanya memutuskan untuk tak mengindahkan perkataan Strange. Hingga akhirnya sang jubah turun tangan.
Dengan kencang jubah tersebut mengikat Flash dan ibunya sedangkan Strange yang ikut kesal memutuskan membuka portal untuk men'jatuh'kan mereka.
"Sampai mana kita tadi?"
Singkat kata Flash dan ibunya 'terjatuh' selama kurang lebih 1 jam 30 menit mengingat Strange yang kesal dan suka mengulur waktu 'pelampiasan'nya.
Jika ia memilih untuk menghubungi
Bucky.Ketukan dipintu membuat semua orang diruangan tersebut diam. Tak lama pintu terbuka dan menampakan Winter Solder yang berdiri dengan wajah tak pedulinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What If
FanfictionApa yang terjadi jika Peter Parker/Tony Stark..... Hanya sekumpulan cerita pendek tentang Peter dan keluarga besar Avengers.