Peter gelisah.
Kakinya tak bisa diam sedari tadi, dan dia bingung bukan main.
Tidak, MJ tidak akan sedang melahirkan atau sejenisnya. Hanya saja hari ini adalah hari ayah dan Peter merasa ia harus merayakannya, walau 2 dari 3 father figurenya sudah meninggal.
Jujur, Peter benci hari ayah terlebih setelah End Game ia merasa hampir kehilangan father figurenya untuk yang ketiga kali. Namun sekarang, Mr. Stark baik-baik saja dan dunia juga baik-baik saja. Seharusnya tak ada yang ia pikirkan bukan?
TIDAK! TIDAK JIKA FATHER FIGURE-MU ADALAH SEORANG TONY STARK.
Peter menyerah, dan ia pun memutuskan untuk bertanya pada beberapa orang.
"Ned! Bagaimana ini? Apa aku harus memberikan hadiahku atau tidak? Tapi aku harus memberikannya apa? Bagaimana jika ia menolaknya?"
"Dudeee... calm down! Dia tak akan menolaknya dan berikan apa yang bisa kau beli saja, kau menabung bukan? Lagian untuk apa bingung hanya karena hadiah?"
"Duddeee, dia Tony fucking Stark! Harga makan siangnya saja setara satu ginjal!"
"Kau benar."
Peter mengotak atik ponselnya, mencari nomor lain untuk ia hubungi. Dan ia menemukan nomor MJ di kontak favoritnya, terselip diantara nomor telpon pahlawan terkuat dunia.
"MJ."
"Yap?"
"Bantu aku? Sebentar lagi hari ayah!"
"And?"
"Apa yang harus kuberikan?"
"Entah, yang ia suka?"
"Semua yang dia suka harganya setara dengan ego seorang Flash Thompson !"
"Sulit."
"Kan..."
"Sesuatu yang dia tak punya?"
"Tidak ada."
"Jantung. Dia tak punya jantung, dia hanya punya arc reactor."
Dan sambungan pun terputus.
"Dia benar," gumam Peter sambil melihat kearah ponselnya.
Dan Peter memutuskan untuk move on. Kini ia menelpon bibi kesayangannya.
"Aunt May, sebentar lagi hari ayah. Apa yang harus kuberikan pada Mr. Stark? Apa sebaiknya aku memberikannya sesuatu? Maksudku dia sudah punya semua hal!," seru Peter sambil sedikit merengek, ia tak sanggup disiksa dengan segudang kegundahan.
"A... entahlah Pete. Maksudku, Dia Tony Stark. Bahkan aku mendengar dari Pepper jika ia pernah menjadikan puluhan armornya yang satunya saja seharga seluruh perumahan di NYC sebagai kembang api."
"Oh." Peter menyerah. Dia menyerah. Siapapun, tolong tukar hidupmu dengannya. Dia bahkan tak bisa lepas dari stres hanya karena "hari ayah".
Dan sambungan terputus.
"Kau tau. aku menyerah."
Peter pun memutuskan untuk membawakan "harta karun"-nya pada Mr. Stark.
----
Peter meletakan sebuah kotak merah dengan pita biru diatas meja kerja Tony Stark. Ia pun mengendap-endap pergi walau ia tau hal itu sama sekali tak berguna karena Friday ada dimana-mana.
....
Tony menepuk jidatnya saat membuka kado dari Peter. Sebuah foto, yang benar saja!.
Bukan masalah harga atau sejenisnya hanya saja foto tersebut benar-benar masuk kedalam jajaran aibnya. Bayangkan saja kau sedang tidur tepar di meja kerjamu dan anakmu malah berselfie ria dengan salah satu kacamatamu dengan KAU sebagai BACKGROUND-NYA, ditambah dengan bingkai foto HELLO KITTY! Apa dia balas dendam atas kejadian homecoming?.
Setidaknya kita semua tau jika Tony benar-benar akan menaruh benda tersebut kedalam jajaran benda berharganya.
...
"Kid?"
Peter yang baru saja keluar dari lift menengok dan menemukan Tony yang sedang menatapnya... entahlah, yang pasti ia tak marah.
"Ya, Mr. Stark?"
Peter meletakan tasnya diatas sofa lalu duduk disamping Tony sambil kembali meraih tasnya dan mencari buku tugasnya.
"Really? Sebuah foto dengan bingkai hello kitty?"
Peter membeku, segala hal buruk tiba-tiba saja masuk kepikirannya.
"Ka..kau tidak suka? Mr. Stark, MAAF AKU TAU TAU HARUS MEMBERIMU APA! MAAF AK-"
"berhenti disana, aku suka tenang saja. Hanya saja kenapa fotoku sedang tidur dan bingkai Hello Kitty!"
"Oh.. aku yakin kau punya foto kita dengan piagam intersip dan aku rasa kau tak punya foto semacam itu, sebenarnya aku punya setidaknya 100 lebih foto seperti itu. Jika kau mau akan ku suruh Karen mengirimkannya pada Friday."
"Yes, please."
"Dan kukira kau suka Hello Kitty."
Owh, Tony benar-benar merasa lelah sekarang.
"Aku benar-benar tak tau mau memberikanmu apa, jadi ya.. toh tadinya kukira kau tak akan menerimanya mengingat kau bukan ayahku. Lagi pula kau punya segala hal, you are a fucking bilioner!"
Tony diam, sepertinya ia tau apa yang benar-benar ia inginkan untuk hari ayah.
"Kau tau kid. Aku tak punya seorang anak laki-laki dengan kekuatan super. Dan kurasa Pepper tak masalah jika ia memiliki seorang anak hyperaktif dengan kekuatan laba-laba sebagai anaknya, terlebih Morgan benar-benar menginginkan Spider-Man sebagai kakaknya. Jadi?"
"..... maksudnya?"
"Sebagai seorang jenius kau benar-benar bodoh jika masalah begini ya. Aku ingin kau setuju dengan surat adopsi Pete."
Dan cerita ini berakhir dengan Peter yang menangis dan mereka yang menghabisi hari dengan sederet filem Netflix.
Hohoo...
KAMU SEDANG MEMBACA
What If
FanfictionApa yang terjadi jika Peter Parker/Tony Stark..... Hanya sekumpulan cerita pendek tentang Peter dan keluarga besar Avengers.