MJ menghenal napas, tangannya mencengkeram erat pembatas besi yang ada ditangga menuju atap, dilihatnya keadaan kota dari apartemennya dan pergi keatas sambil membawa buku serta segelas coklat panas dengan beberapa marshmallow yang mengapung disana.
MJ duduk diatas bangku yang memang ia tinggalkan disana dan mengancingkan jaketnya sambil membetulkan syal-nya yang longgar. Hari sudah tertalu malam untuk MJ duduk diatas sini sendirian walau dengan alasan menikmati bintang, tapi ia juga tak bisa tidur dengan nyenyak dikamarnya.
MJ meniup tangannya untuk mencari kehangatan, lalu membuka bukunya dan mulai menikmati tenangnya malam.
"Hei."
Sebuah panggilan dari belakang berhasil mengagetinya, MJ menengok dengan cepat dan siap untuk mengamuk namun ia mengurungkan niatnya saat melihat Spider-Man dibelakangnya.
"Spider-Man."
"Yaps.. thats me!"
Spider-Man melompat dan mendarat dengan sempurna, ia berjalan mendatangi MJ dan berhenti didepannya.
"Bukankah terlalu malam untuk wanita duduk diatap sendirian?," tanya Spider-Man padanya. MJ mendengus, "bukankah terlalu malam untuk bocah bermain pahlawan-pahlawanan?."
"Hei!"
"Tidak, aku sudah biasa seperti ini," jawab MJ sambil bersandar pada bangku dan ditatapnya bintang dilangit untuk sesaat lalu ia pun bertanya, "mau bergabung?."
"Boleh juga."
Dan itu adalah malam pertama yang MJ habiskan bersama Coklat, Marshmallow dan Spider-Man.
Malam kedua mereka berjarak satu bulan setelah yang pertama. MJ masih setia dengan buku dan coklat panasnya dan Spider-Man datang dengan cemilan yang ia beli di toko 24 jam yang tak jauh dari sana.
"Aku membelinya saat melihatmu ada disini," ujar Peter sambil duduk dilantai dekat MJ. MJ menatap Spider-Man sebentar lalu ikut duduk dilantai dengannya.
"Salahmu jika aku sakit," gumam MJ dan kembali menyibukan diri dengan bukunya sedangkan Spider-Man sibuk dengan sosial medianya.
Malam ketiga mereka hanya berjarak seminggu dari yang kedua.
MJ menatap sofa yang ada dikamarnya, masih bertanya pada dirinya kenapa ia mau membeli benda tersebut walau ia tau kamarnya tak lagi bisa sofa untuk dua orang. MJ mengabaikan hal tersebut dan lebih memilih menghabiskan waktunya diatap.
Spider-Man sudah ada disana dengan berbekal sebuah kue dan ponsel serta earphone yang kini sedang ia gunakan, Spider-Man tetap bisa merasakan kedatangan MJ ia berbalik saat MJ baru saja sampai diatas.
"Oh, hai."
"MJ," ujar MJ sambil mengulurkan tangannya, Spider-Man menerimanya dengan sedikit bingung. "Kau temanku sejarang, jadi tolong bantu aku mengangkat sofa dikamar ketempat ini."
Dan Spider-Man hanya tertawa setelah mendengarnya, dan hari mereka dihabiskan dengan filem serta kue dan sofa empuk dibawah langit malam yang sedikit berawan.
Berikutnya mereka bertemu 3 hari setelah pertemuan terakhir. Kali ini Spider-Man terus bercerita tentang malam yang menurutnya sangat-sangat buruk sedangkan MJ setia mendengarkannya.
Dan hari-hari berikutnya pun mereka habiskan bersama.
MJ mulai terbuka pada Spider-Man dan Spider-Man sendiri perlahan mulai membahas tentang pekerjaannya atau kesehariannya.
"Kau tau, aku suka dengan seseorang."
MJ menengok, melihat wajah yang masih setia tertutup oleh topeng sejak pertemuan pertama mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
What If
FanfictionApa yang terjadi jika Peter Parker/Tony Stark..... Hanya sekumpulan cerita pendek tentang Peter dan keluarga besar Avengers.