▂ ▄ ▅ ▆ ▇ █ ♡ █ ▇ ▆ ▅ ▄ ▂Bel istirahat...
Hinata membereskan buku-bukunya dan hendak pergi ke kantin. Tenten sudah pergi duluan dan akan bergabung dengan Temari anak kelas sebelah.
Hinata niatnya akan mengajak Sasuke untuk ke kantin. Namun niatnya ia urungkan saat melihat Sasuke dan Sakura beranjak dari bangku mereka dan pergi. Hinata terdiam. Namun ia segera menggelengkan kepalanya agar pikiran aneh tidak membuatnya salah paham.
Hinata pun berjalan sendiri menuju ke kantin. Saat di kantin, ia langsung memesan 1 porsi nasi goreng. Beberapa menit menunggu, makanan pun siap. Hinata lalu membayarnya dan hendak berjalan menuju meja favoritenya bersama Sasuke. Namun lagi-lagi, ia harus mengurungkan niatnya saat melihat Sasuke dan Sakura tengah duduk berdua di sana.
Hinata pun akhirnya duduk di bangku yang kosong tak jauh dari keberadaan Sasuke dan Sakura. Hinata memakan makanannya. Sesekali ia melirik Sasuke dan Sakura yang tengah bercanda gurau. Entah apa yang mereka bicarakan. Tapi itu terlihat asyik. Sasuke juga sesekali tersenyum kepada Sakura. Hinata tampah menunduk. Nafsu makannya hilang seketika. Sasuke saja tidak pernah tersenyum seperti itu kepadanya. Tapi? Kenapa ia bisa tersenyum begitu tulus kepada seseorang yang baru ia kenal?
Hinata sudah benar-benar tidak tahan di sana. Ia pun meninggalkan kantin dengan pandangan menunduk. Tujuannya kini adalah kelas.
▂ ▄ ▅ ▆ ▇ █ ♡ █ ▇ ▆ ▅ ▄ ▂
"Hinata, ayo kumpul sekarang. Kita harus mendekorasi panggung. " ucap Sasuke kepada Hinata. Hinata hanya mengangguk tanpa memandang Sasuke sama sekali.
Sasuke pun berjalan mendahului Hinata. Dan Hinata hanya mengekori Sasuke dengan pandangan masih menunduk.
Sampai di lapangan. Sasuke memerintahkan Hinata untuk membantu mendekorasi panggung. Sementara Sasuke mendekorasi lapangannya. Hinata sih manut saja.
Hinata menjalankan apa yang ditugaskan oleh Sasuke. Ia menggunting beberapa kertas karton untuk menyusun kata. Karena Hinata terus melamun, ia tidak sadar jika ia melebihi batas guntingannya.
"Ya Hinata! Apa yang kau lakukan? " tanya Shion. Hinata pun tersadar dari lamunanya dan menyadari jika ia baru saja melakukan kesalahan.
"Ah maaf. Aku tidak sengaja." ucap Hinata.
"Ck. Aku sudah cape membuat itu Hinata. Dan kau malah merusaknya begitu saja. " ucap Shion.
"Maaf Shion. Aku, aku benar-benar tidak sengaja melakukannya. " ucap Hinata penuh penyesalan.
"Ada apa? " tanya Sasuke yang tiba-tiba telah berada di samping mereka berdua.
"Ini Sasuke. Hinata merusak desain kata-katanya. Padahal aku sangat lelah untuk membuat ini. " ucap Shion. Hinata menunduk. Sasuke lalu memandang Hinata yang menunduk.
"Apa yang kau lakukan Hinata? Aku memberimu tugas yang mudah. Kenapa kau melakukan ini? " tanya Sasuke dingin. Hinata saja sampai terkejut saat Sasuke berbicara begitu dingin kepadanya.
"Maafkan aku. Aku tidak sengaja. " ucap Hinata pelan.
"Ya, tidak cukup untuk meminta maaf. Memang kau tau betapa rumitnya desain yang Shion buat? Memang kau bisa membuat desain yang sama persis seperti yang Shion buat? " tanya Sasuke sedikit membentak. Semua anggota osis yang berada di sana seketika menghentikan aktivitas mereka dan pandangan mereka tertuju kepada Sasuke dan Hinata.
"Aku benar-benar tidak sengaja melakukannya Suke-kun. " ucap Hinata menahan tangisnya.
"Ck. Sudahlah, Shion kau masih sanggup untuk membuat desainnya lagi kan? " tanya Sasuke sambil memalingkan pandangannya ke arah Shion. Dan Shion hanya mengangguk.
"Ya sudah. Kau lakukanlah pekerjaanmu dengan baik. " ucap Sasuke lagu pergi begitu saja tanpa mempedulikan Hinata yang sudah menahan tangis dari tadi.
"Eum, Hinata. Maafkan aku, kau jadi dimarahi Sasuke. " ucap Shion menyesal. Hinata dengan cepat menggelengkan kepalanya lalu menatap Shion.
"Tidak Shion. Ini salahku. " ucap Hinata.
Shion dan Hinata pun akhirnya mengubah ulang desain kata-katanya bersama. Hinata banyak membantu tugas Shion dan Shion sangat berterima kasih.
Namun, selama Hinata menjalanlan tugasnya. Pikirannya terus berkecamuk. Mengingat perlakuan Sasuke tadi kepadanya. Seumur hidupnya, Sasuke tidak pernah berbicara seperti itu kepada Hinata. Bahkan untuk marah saja, Sasuke tak pernah melakukannya. Tapi sekarang? Apa yang terjadi dengan Sasuke?
▂ ▄ ▅ ▆ ▇ █ ♡ █ ▇ ▆ ▅ ▄ ▂
Pentas seni....
Seluruh siswa dan siswi Konoha High School kini tengah berkumpul di lapangan utama menyaksikan pentas seni.
Beberapa siswa dan siswi menunjukkan bakat mereka di sini. Termasuk Sasuke dan bandnya. Mereka menampilkan sesuatu yang sangat bagus. Sasuke yang posisinya sebagai drumer memainkannya dengan penuh semangat. Hinata yang melihat itu pun tersenyum. Hinata juga sudah membelikan minuman untuk Sasuke saat ia turun dari panggung. Jantung Hinata pun tak berhenti berdetak kencang.
Saat penampilan Band dari Sasuke dkk selesai. Mereka pun turun panggung. Hinata yang melihat Sasuke pun bergegas menghampirinya. Namun, saat 4 meter lagi sampai ke arah Sasuke. Langkahnya terhenti melihat Sakura memberikan sebotol minuman untuk Sasuke.
Hinata mematung. Sasuke dan Sakura benar-benar tidak menyadari keberadaannya. Selagi mereka berdua tak melihat Hinata, ia pun membalikkan badannya dan beranjak pergi.
▂ ▄ ▅ ▆ ▇ █ ♡ █ ▇ ▆ ▅ ▄ ▂
Pulang....
Sasuke menghampiri Hinata yang tengah membereskan peralatan yang tadi telah selesai digunakan.
"Hinata, ayo pulang. " ucap Sasuke. Hinata lantas menoleh. Setelah itu, Hinata kembali menunduk pura-pura masih membereskan barang-barang.
"Kau duluan saja. Aku ada perlu dengan tenten. " ucap Hinata bohong. Ia sama sekali tidak ada urusan apapun dengan tenten. Hinata hanya belum siap untuk dekat lagi dengan Sasuke.
"Kalau begitu, aku antar kau ke rumah Tenten. " ucap Sasuke. Hinata terkejut lalu menatap Sasuke.
"Tidak perlu. Aku bisa naik bus. " ucap Hinata. Sasuke hanya mengangguk.
"Ya sudah. Aku akan mengantar Sakura pulang kalau kau banyak urusan. " ucap Sasuke.
Jleb.
Sakura?
Sasuke mengantar Sakura?
Apa lagi ini?
"Ah, i-iya. Antar saja Sakura pulang. Kasian rumahnya jauh. " ucap Hinata.
Sasuke pun pamit kepada Hinata dan berjalan meninggalkannya. Dari kejauhan, Hinata melihat Sakura yang tengah menunggu kedatangan Sasuke. Setelah itu, mereka pergi bersama.
Hinata menunduk. Ia pun mulai meninggalkan lapangan. Ia akan pulang. Pulang sendiri tanpa Sasuke. Tujuannya kini adalah halte bus.
Hinata mendudukkan diri di halte. Ia menunggu bus berikutnya datang.
Setelah bus datang Hinata pun naik dan mencari bangku yang kosong.
Sepanjang perjalanan, Hinata hanya melamun. Pikirannya sedah menjelajah pergi entah kemana.
'I still want you. ' batin Hinata.
▂ ▄ ▅ ▆ ▇ █ ♡ █ ▇ ▆ ▅ ▄ ▂
TBC
Belum ngena ya? Sabar, masih dalam proses.Semoga suka...
Vomen always aku tunggu
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapuh
FanfictionHinata yang diam-diam menyukai Sasuke yang tak lain adalah sahabatnya sendiri dari kecil. Namun sayangnya. Sasuke memiliki perasaan kepada murid baru di sekolah mereka. Apa yang akan Hinata lakukan?