13

472 39 1
                                    

|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|

  Siapa yang merasa tidak canggung jika seseorarang yang kau hindari kini berada didekatmu? Beginilah suasana antara Hinata dan Sasuke. Mereka duduk di tepi pantai berdua. Hanya berdua saja. Lalu? Naruto, Gaara dan Sakura kemana? Tenang saja, mereka hanya pergi jalan-jalan mengelilingi kawasan wisata itu.

  Sasuke terdiam. Begitu juga dengan Hinata. Pikiran Hinata berkecamuk dengan kejadian tadi. Dimana Sasuke menolongnya. Sesekali Sasuke melirik ke arah Hinata yang tengah menunduk.

  "Hinata. " ucap Sasuke membuka pembicaraan.

  "...." tak ada respon dari Hinata.

  "Hinata. " ucap Sasuke lagi.

  "Ah iya? " ucap Hinata spontan dan langsung menatap Sasuke.

  "Kau kenapa? " tanya Sasuke sambil menatap intens.

  "Aku t-tak apa. " balas Hinata lalu memalingkan wajahnya.

  "Maafkan aku. " ucap Sasuke pelan. Meski begitu, Hinata maaih bisa mendengarnya. Lantas Hinata menoleh.

  "Maaf untuk apa? " tanya Hinata.

  "Aku tak tahu Hinata. Tapi, dengan sikapmu yang seolah menjauhiku, sepertinya ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku. Aku tahu kau tak ingin mengatakannya. Tapi.. " Sasuke menjeda sejenak perkataannya.

  "Aku merasa gelisah saat kau bersikap seolah aku adalah manusia yang kejam. Aku tak ingin hal itu terjadi. Jadi tolong, maafkan aku. " jelas Sasuke sambil menatap Hinata. Hinata dapat melihat ketulusan di mata Sasuke.

  "Aku.. Maafkan aku Sasuke. Tapi sepertinya, aku tak bisa seperti dulu lagi. Seperti Hinata yang kau kenal sebelumnya. Maafkan aku. " ucap Hinata lirih.

  "Kenapa Hinata? " tanya Sasuke.

  "Seperti yang kau bilang tadi. Ada sesuatu yang tidak bisa aku katakan padamu. Dan kulai saat ini, hubungan kita sebagai seorang sahabat harus.... berakhir.. " ucap Hinata.

  "Hinata tolonglah. Kau saja orang terdekat yang aku punya selain Itachi. Kenapa kau bersikap seperti ini huh? Siapa orang yang telah mengubahmu seperti ini? Aku tahu ini bukan kemauanmu. " ucap Sasuke. Hinata diam. Ini memang bukan keinginannya. Tapi bagaimana lagi?

  Melihat Hinata yang diam begitu saja. Sasuke menghembuskan nafas panjang.

  "Baiklah jika itu yang kau inginkan Hinata. Hubungan sahabat kita berakhir sampai disini. Aku pergi. " ucap Sasuke lalu berdiri dan berjalan meninggalkan Hinata yang daritadi sudah tak tahan untuk menangis.

  "Jangan pergi hiks.. " ucap Hinata lirih disela tangisnya.

|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|

Kamar hotel...

  Sakura berbaring di kasur hotel tersebut. Ia lalu menatap foto yang berada disampingnya.

  "Kau sudah membuatku sangat muak denganmu. Akan aku beri pelajaran kau. " ucap Sakura. Ia lalu merobek foto tersebut dan membuangnya ke tempat sampah.

|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|

  Liburan berakhir... Kini mereka berlima pulang kerumah masing-masing. Beberapa hari lagi akan tiba waktu tahun ajaran baru. Dimana mereka akan menginjak jenjang kelas 12. Jengjang terakhir di sekolah menengah atas.

  Hinata mulai menyibukkan diri untuk belajar. Padahal niatnya belajar itu hanya untuk melupakan Sasuke semata.

|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|

RapuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang