^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^
Keesokkan harinya, Hinata telah diperbolehkan pulang. Hinata tampak senang. Senyumannya tak pernah luntur semenjak pulang dari rs tadi.
"Hinata, sekarang aku akan menjagamu. " ucap Neji.
"Tidak perlu nii-san. Bukannya nii-san harus bekerja? " tanya Hinata.
"Tou-san sudah pesan kepadaku untuk menjagamu. Jadi kalau urusan pekerjaan, itu mudah. " ucap Neji. Hinata hanya mengangguk. Bersyukur Neji sangat perhatian kepadanya.
"Hinata. " ucap Neji. Hinata menatap Neji.
"Ya nii-san? " tanya Hinata.
"Setelah kau lulus nanti. Kita akan pindah ke London. " ucap Neji. Hinata terkejut. Neji sudah memprediksikan hal ini akan terjadi.
"K-kenapa nii-san? " tanya Hinata.
"Aku harus bekerja di sana. Di perusahaan Hyuga cabang London. Dan tousan menyuruhku untuk menyekolahkanmu disana. " jelas Neji.
"Tapi aku ingin disini Nii-san. " ucap Hinata.
"Aku mengerti Hinata. Tapi tousa yang bilang, bukan aku. " ucap Neji. Hinata menunduk. Berarti waktunya disini hanya tinggal menghitung bulan saja.
|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|
Sasuke keluar dari rumahnya. Tujuannya kini menuju rumah Hinata. Niatnya adalah untuk menjemput Hinata ke sekolah.
Tok tok tok
"Sebentar! " ucap seseorang yang berada didalam yang Sasuke tahu adalah Hinata.
Ceklek
Nampaklah wajah Hinata.
"Um, Suke-kun. " ucap Hinata.
"Kau sudah sembuh? " tanya Sasuke. Hinata heran dengan nada bicara Sasuke. Kenapa nada itu seperti dipaksakan?
"Iya Suke-kun. Eum, ayo masuk dulu. Aku akan mengambil tas sekolahku. " ucap Hinata mempersilahkan Sasuke masuk. Setelah itu Hinata berlari menuju kamarnya dan bergegas mengambil tasnya.
Tak butuh waktu 2 menit. Hinata sudah berada di samping Sasuke yang tengah diam melamun.
"Eum, Suke-kun ayo berangkat. " ucap Hinata. Sasuke tampak terkejut. Tapi keterkejutannya langsung Sasuke tutupi dengan wajah datarnya.
"Ayo. " ucap Sasuke lalu berdiri dan berjalan mendahului Hinata.
#############################
Selama diperjalanan tadi, tak ada percakapan antara Sasuke dan Hinata. Itu membuat Hinata bingung. Biasanya Sasuke akan banyak bicara. Tapi sekarang? Ya sudahlah. Mungkin Sasuke sedang tidak mood.
Saat dikelas. Tenten langsung berlari dan memeluk Hinata.
"Hinata!!! Kau sudah sembuh kan? " tanya Tenten.
"I-iya. " balas Hinata.
"Aku merindukanmu Hinata. " lanjut Tenten.
"Aku juga. " ucap Hinata.
Mereka berdua larut dalam rasa rindu mereka hingga tak sadar jika Sasuke terus memperhatikan mereka.
'Ya, aku harus melakukan jalan ini. ' batin Sasuke.
Istirahat...
Sasuke dan Sakura beristirahat di atap sekolah. Awalnya Sakura menolak karena ia ingin ke kantin. Tapi karena Sasuke ingin mengatakan hal penting, jadi Sakura menyetujuinya.
"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan? " tanya Sakura.
"Aku akan mendekati Hinata. " ucap Sasuke. Sakura sudah mulai kesal mendengar nama Hinata.
"Kenapa? " tanya Sakura.
"Akan aku jelaskan sekarang. " ucap Sasuke.
"Hinata menyukaiku. Dan aku tahu itu saat kemarin aku membaca bukunya. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Hinata adalah sahabatku. Dan kau adalah kekasihku. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Memilih sahabat atau kekasih. Tapi, setelah dipikir lagi. Aku akan mendekati Hinata. " lanjut Sasuke.
"Lalu kau akan mengakhiri hubungan kita?! " tanya Sakura kesal.
"Tidak Sakura. Kau masih kekasihku. Kau tahu kan jika Hinata itu mudah rapuh. Aku tak mungkin menyakitinya. Biarkanlah Hinata bisa terus dekat denganku. Meski aku tak ada rasa padanya. " ucap Sasuke. Sakura mulai paham apa yang Sasuke katakan. Dalam hati,Sakura bahagia karena Sasuke hanya mencintainya.
"Aku mengerti Sasuke. Kau bokeh dekat dengan Hinata. Tapi kau jangan melupakanku." ucap Sakura.
"Tentu. Aku tak akan melupakanmu." ucap Sasuke.
*#*#*#*#*#*#*#*#*#*#*#*#*#*#*#
Sasuke berjalan menuju kelasnya. Ditangannya,ia menenteng kantong plastik berisikan roti coklat. Roti itu sengaja ia beli untuk Hinata.
Sampau dikelas, Sasuke langsung melihat Hinata yang tengah duduk sendiri di bangkunya. Sasuke pun mendekat.
"Ini untukmu Hinata." ucap Sasuke sambil memberikan kantong plastik itu. Hinata menatap kantong plastik itu lalu berganti menatap Sasuke.
"Untukku?" tanya Hinata heran.
"Iya Hinata. Ini untukmu. Aku tak ingin kau sakit lagi. Jadi aku belikan roti ini untukmu." ucap Sasuke. Sasuke lalu menatap raut wajah Hinata yang bahagia. Dalam hati Sasuke tak tega jika ia melakukan perhatian palsu kepada Hinata. Bagaimanapun, Hinata adalah sahabatnya
"Arigatou." ucap Hinata. Sasuke mengangguk lalu berjalan pergi menuju bangkunya.
'Maafkan aku Hinata.' batin Sasuke.
TBC
Sesuai janji bakal double update-!

KAMU SEDANG MEMBACA
Rapuh
FanficHinata yang diam-diam menyukai Sasuke yang tak lain adalah sahabatnya sendiri dari kecil. Namun sayangnya. Sasuke memiliki perasaan kepada murid baru di sekolah mereka. Apa yang akan Hinata lakukan?