XI

3K 545 111
                                    

Pagi hari ini semuanya kembali normal. Setidaknya bagi Kyungsoo. Ia sudah memutuskan akan serius dengan hubungannya dan Yeon Seok. Masalah Chanyeol, Kyungsoo akan mengurusnya nanti.

Seperti biasa di pagi hari mereka akan pergi sarapan terlebih dahulu. Chanyeol baru selesai mandi saat Kyungsoo tiba-tiba berlari kencang keluar kamar.

"Chanyeol aku pergi dulu!"

Begitulah teriak Kyungsoo yang bahkan terdengar sampai ke kamar Suho.

Kyungsoo buru-buru keluar dari lift dan kembali berlari. Entah mengapa hatinya terasa senang sekali. Perutnya juga mendadak geli begitu mendapatkan telfon dari seseorang yang sah menjadi kekasihnya sejak kemarin.

"Hyung!"

Senyum Kyungsoo tak pernah selebar ini saat berhadapan dengan orang lain. Walau dengan nafas terengah ia tidak mau menghilangkan senyumnya dan menghampiri pria tinggi di hadapannya.

"Kau berlari?"

"Tidak, aku hanya berjalan cepat," tampik Kyungsoo.

Yeon Seok maju selangkah mendekati Kyungsoo lalu mengusap peluh di pelipis Kyungsoo.

Yeon Seok harus menunduk dan mendekatkan wajahnya pada wajah Kyungsoo untuk melakukan itu. Lalu Kyungsoo, ia merasa jantungnya akan meledak sekarang.

"Kau cukup berkeringat untuk orang yang berjalan cepat," ucap Yeon Seok tersenyum.

Andai Kyungsoo tidak malu ia akan memotret wajah Yeon Seok sekarang. Senyumnya itu benar-benar membuat Kyungsoo yakin tidak akan menghadapi keburukan seharian ini.

Oh Yeon Seok sudah mengenal siapa Kyungsoo. Ia mengenal bagaimana pribadi Kyungsoo dan ia sangat tahu apa yang dipikirkan Kyungsoo hanya dengan melihat wajahnya.

Yeon Seok tahu jika saat ini Kyungsoo sedang malu dan munkin merasa bahagia. Yeon Seok kemudian memeluk Kyungsoo, mengusap punggung sempit Kyungsoo dengan lembut.

"Semalaman aku tidak bisa tertidur Kyungsoo, aku terus memikirkanmu, sepertinya aku terlalu bahagia."

Kyungsoo tersenyum. Ia membalas pelukan Yeon Seok dan mengeratkan pelukannya. Entah mengapa, tetapi Kyungsoo menangis. Rasanya perasaan terharu sedang menyesaki dadanya.

"Hei kenapa menangis?"

Yeon Seok melepaskan pelukannya lalu berusah mengintip wajah Kyungsoo yang jelas ditutupi oleh si pemilik wajah.

"Aku, aku bahagia hyung, setelah hari itu, rasanya ini pertama kalinya aku merasakan sebahagia ini."

"Jangan menangis, jika kau menangis bagaimana aku bisa pergi?"

"Kau harus pergi hyung, kau harus pulang dan istirahat."

"Kalau begitu berhentilah menangis, luapkan kebahagiaanmu ke hal lain saja, mungkin seperti memeluk kekasihmu ini?"

Kyungsoo tidak malu lagi. Ia langsung memeluk Yeon Seok erat dan membiarkan Yeon Seok melakukan hal serupa padanya.

Kyungsoo dan Yeon Seok tidak tahu jika ternyata Chanyeol berada dalam posisi yang bisa melihat mereka.

"Siapa pria itu?" Suho tiba-tiba sudah berdiri di samping Chanyeol.

"Dia kakak Kyungsoo, sunbaenim," jawab Chanyeol ramah.

"Kenapa aku merasa pelukan itu bukan untuk seorang kakak." Suho memicingkan matanya.

"Lalu pelukan apa sunbae? Kyungsoo yang mengatakannya sendiri kemarin ah dan pria itu bernama Yeon Seok."

"Do Yeon Seok? Terdengar aneh."

"Aku tidak tahu, dia hanya menyebutkan nama belakangnya saja kemarin."

UNCONDITIONALLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang