XIX

2.7K 511 95
                                    

Suasana ruang tamu Kyungsoo menjadi lebih sunyi. Semenjak Sehun pergi, Kyungsoo jadi lebih banyak diam begitu juga dengan Chanyeol.

"Suasananya jadi sepi," gumam Chanyeol yang memutuskan memulai pembicaraan.

"Maaf, kau jadi melihat kerumitan lain di hidupku," balas Kyungsoo berusaha tersenyum.

"Sebenarnya aku harus berterima kasih, mengenalmu membuatku tahu bahwa kehidupan itu tidak semudah yang kita kira," jawab Chanyeol.

"Sebenarnya tidak perlu sampai serumit ini jika aku mau sadar diri."

Kyungsoo masih tidak bisa mengangkat kepalanya. Membuat Chanyeol tersadar bahwa, Kyungsoo punya kebiasan bicara tertunduk saat suasana hatinya sedang gundah.

"Jika sejak awal aku memilih diam dengan semuanya, aku memilih tetap terlihat normal, maka semuanya akan baik-baik saja," jelas Kyungsoo.

"Jangan terlalu menyalahkan dirimu Kyungsoo, bukankah kau yang mengatakan bahwa semuanya mulai membaik, yah anggap saja ada sisi baik dan buruk, sisi baiknya hubungan dengan keluargamu membaik dan sisi buruknya hubunganmu dengan Sehun jadi menjauh," jelas Chanyeol.

"Kau benar, mari kita sudahi pembicaraan tentang ini, apa kau menonton film, aku tidak tahu darimana Jihan hyung memiliki semua DVD itu, tetapi mendadak kami punya DVD yang cukup banyak!" Kyungsoo berubah menjadi antusias.

"Baiklah, tidak ada salahnya."

Kyungsoo dan Chanyeol beranjak. Mereka berdua memilih film mana yang akan mereka tonton. Ternyata selera mereka tidak jauh berbeda, mereka sama-sama menyukai film tentang musik atau super hero. Satu hal yang berbeda jauh, Kyungsoo sangat menyukai horor, tatapi genre film satu itu haram bagi Chanyeol.

Dengan bekal sebuah paksaan, Kyungsoo berhasil membujuk Chanyeol menyaksikan sebuah film horor.

Kyungsoi dengan santainya memandangi adegan demi adegan yang berputar. Sementara Chanyeol sibuk mengintip dari sisi bantal karena tidak mau dibuat terkejut.

Chanyeol bukanlah seperti Chanyeol biasanya jika sudah menyangkut horor. Jarak duduk mereka yang awalnya cukup untuk tempat duduk satu orang lagi, kini menjadi sangat rapat.

Chanyeol bahkan tanpa sadar memegang tangan Kyungsoo dan membuat si pemilik tangan jadi kesulitan mengambil makanan ringan di meja.

"Chan?"

"Hmm?"

"Kita bukannya akan sedang menyebrang jalan," ucap Kyungsoo datar.

Chanyeol memandangi tangannya yang menahan lengan Kyungsoo. Cepat-cepat Chanyeol melepaskan tangannya dan membuat jarak lagi.

Kyungsoo tidak begitu peduli. Walau jika ia boleh jujur, senang juga saat Chanyeol menahan lengannya seperti tadi.

Ketika adegan jump scare keluar, saat itulah Chanyeol jadi berteriak tak kalah kencang dari suara musik film tersebut. Kyungsoo yang awalnya tidak terkejut, justru harus terkejut karena teriakan Chanyeol yang berada di sampingnya.

"Astaga Chanyeol, kau mengejutkanku!" seru Kyungsoo.

"Salahkan hantunya! Kenapa dia muncul tiba-tiba begitu!" seru Chanyeol.

"Ini kan film horor wajar saja, jika film romantis yang ada mereka berciuman tiba-tiba!" balas Kyungsoo lagi.

Melihat raut wajah Kyungsoo yang kesal, Chanyeol memilih menyudahi perdebatan kecil ini.

"Iya-iya, aku minta maaf," ucap Chanyeol.

"Baiklah, sekarang duduklah dengan tenang."

Chanyeol hanya mengangguk. Kyungsoo sebenarnya kasihan juga, sepertinya Chanyeol itu tipikal orang yang suka melampiaskan rasa kagetnya pada sesuatu. Kyungsoo bergeser mendekati Chanyeol lalu mengarahkan tangan Chanyeol untuk memegang lengannya lagi.

UNCONDITIONALLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang