XII

2.8K 543 58
                                    

Akhir pekan ini sangat dinanti oleh Kyungsoo. Sejak pagi sekali ia sudah bersiap-siap, Kyungsoo sudah mandi dan sibuk sendiri memilih pakaiannya.

Chanyeol yang masih tertidurpun harus dibuat terbangun karena olah Kyungsoo.

"Kyungsoo?"

"Hmm."

"Kau ingin pergi kemana sepagi ini?"

Chanyeol yang masih mengantuk duduk bersandar di ranjangnya. Ia memperhatikan Kyungsoo yang berpakaian tidak seperti biasanya.

"Aku ada janji dengan seseorang."

Kyungsoo hanya menjawab singkat sambil terus tersenyum.

"Apa kebetulan kau akan pergi kencan?"

Jantung Kyungsoo seketika berdebar kencang saat Chanyeol mengatakan kencan. Kyungsoo mendadak jadi khawatir jika kencannya hari ini akan diketahui oleh orang lain, terlebih warga kampusnya.

"Tidak, aku hanya jalan-jalan, iya jalan-jalan!" seru Kyungsoo.

"Oh begitu, kalau begitu apa kebetulan aku boleh ikut?" tanya Chanyeol.

"Kenapa? Maksudku kenapa kau mau ikut?"

"Aku hanya bertanya, lalu mungkin aku pernah melakukan kesalahan padamu tanpa kusadari, beberapa hari ini kau nampak mengabaikanku," jelas Chanyeol.

Chanyeol salah paham. Itulah yang bisa Kyungsoo simpulkan. Kyungsoo bukan mengabaikan Chanyeol. Kyungsoo hanya menjaga jarak agar Chanyeol tidak tahu jika dirinya sedang berkencan dengan Yeon Seok.

"Bukan begitu, aku_"

Saat Kyungsoo ingin mencari-cari kata yang tepat untuk menjelaskan pada Chanyeol, ponsel Kyungsoo berdering dan nama Yeon Seok tertera di sana.

Kyungsoo segera mengangkatnya sambil bicara berbisik-bisik. Setelahnya Kyungsoo segera mengambil dompet miliknya.

"Chanyeol, aku tidak marah padamu, kau tidak bersalah, maaf untuk sekarang kau belum boleh tahu, mungkin lain kali, aku pergi dulu!"

Kyungsoo menepuk pundak Chanyeol dan langsung pergi setelah memakai sepatunya.

Chanyeol hanya menghela nafasnya pelan. Jika dipikir lagi setelah di sini, Chanyeol belum mencari banyak teman selain teman sekelasnya. Chanyeol memutuskan ia akan pergi berolahraga saja dan mencari teman lebih banyak karena, Kyungsoo tidak bisa selalu ia andalkan.

Sementara itu Kyungsoo berlarian menuju pintu gerbang. Setelah memberikan salam pada penjaga keamanan, Kyungsoo kembali berlari menuju mobil yang diparkir sedikit jauh dari gerbang.

Yeon Seok yang mendadak gugup menunggu Kyungsoo melihat Kyungsoo berlari ke arah mobilnya. Yeon Seok tersenyum melihat bagaimana cara Kyungsoo berlari.

Kyungsoo mengetuk jendela mobil Yeon Seok sambil terengah.

"Anda butuh taksi Tuan?" tanya Yeon Seok.

"Taksi? Ah pasti ada yang salah, kekasihku itu dokter bedah yang tampan bukan supir taksi yang sebenarnya juga tampan," jelas Kyungsoo.

"Aigoo, masuklah-masuklah kau seperti ikan yang kehabisan nafas," kekeh Yeon Seok.

Begitu Kyungsoo duduk di kursi depan, Yeon Seok menyodorkan sebotol air padanya.

"Kau punya air di mobilmu hyung?"

"Persiapan, aku yakin kau pasti berlari untuk bisa kemari."

Kyungsoo tersipu malu. Perhatian Yeon Seok selalu bisa membuatnya senang. Belun lagi melihat senyum tampannya.

UNCONDITIONALLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang