XXVI

2.6K 502 88
                                    

Sebuah mobil mewah menepi di jalanan perumahan yang sunyi. Seorang pria dengan jaket denimnya keluar dari mobil itu. Langkahnya cepat menyusuri jalanan sepi itu sampai bertemu anak tangga yang di sana terduduk pria lain.

"Chanyeol?"

Chanyeol mengangkat kepalanya. Pria tampan itu tersenyun tipis saat menemukan sosok Kyungsoo sudah bersamanya.

Chanyeol bangkit lalu berjalan menghampiri Kyungsoo dan memberikan sebuah pelukan hangat. Kyungsoo hanya membalas pelukan itu karena, pria mungil ini tahu apa yang sedang terjadi dengan kekasihnya.

Setelah pelukan singkat tersebut, keduanya berjalan menuju mobil milik Kyungsoo. Hanya tangan mereka yang saling berkaitan, tanpa mengatakan sepatah katapun.

"Kau bisa menyetir?" Chanyeol nampak tak menyangka.

"Aku tidak sempat mencari supir saat kau menelfon tadi, jadi aku membawa mobilku sendiri." Kyungsoo mengeluarkan kunci mobil dari saku jaketnya.

"Kyungsoo." Tangan Chanyeol menahan tangan Kyungsoo yang ingin membuka pintu mobil.

"Ada apa?"

"Kita akan ke rumahmu? Aku menelfon bukan untuk dibawa kerumahmu, kau cukup antarkan aku ke rumah temanku saja," jelas Chanyeol.

"Siapa yang mengatakan aku akan membawamu pulang, sudah masuk saja, malam ini aku juga tidak akan pulang." Kyungsoo tersenyum tipis.

Chanyeol sedikit bertanya-tanya dengan kalimat Kyungsoo yang mengatakan pria itu juga tidak akan pulang. Namun, Chanyeol hanya menurut saat si pemilik mobil tersebut mulai meninggalkan wilayah perumahannya.

Beberapa saat yang lalu Chanyeol memang menghubungi Kyungsoo. Hanya kalimat singkat yang diucapkan Chanyeol di telfonnya. Pria tinggi itu mengatakan bahwa dirinya diusir dari rumah.

Reaksi Kyungsoo sangat cepat begitu mendengar kalimat itu. Kyungsoo tidak lagi mencari supir pribadi keluarganya dan langsung pergi begitu saja dengan mobilnya.

Kini keduanya kembali disergap keheningan. Kyungsoo fokus sekali pada jalanan, sedangkan Chanyeol dibuat bingung bagaimana menjelaskan keadaanya sekarang pada Kyungsoo.

"Kau tidak harus mengatakannya," suara dalam Kyungsoo memecah keheningan.

"Aku pikir mereka akan lunak padaku jika aku mengakuinya dengan berani," jawab Chanyeol.

"Bukankah aku sudah memperingatkanmu?"

"Aku mengenal keluargaku Kyungsoo, biasanya mereka tidak seperti ini, mereka bahkan bersimpati padamu dulu," jelas Chanyeol.

"Itu berbeda Chanyeol, kau harusnya tahu bahwa hal seperti ini bukan sesuatu yang bisa diterima dengan mudah."

"Maaf, aku membuatnya rumit."

Kyungsoo mengerling pada Chanyeol yang terlihat lesu. Kyungsoo tahu bahwa saat ini Chanyeol sedang dilanda kebingungan, pria tinggi itu berada dalam pilihan tetap bersama Kyungsoo atau dengan keluarganya.

Mobil mewah milik Kyungsoo memasuki kawasan apartemen. Chanyeol ingat ia pernah kemari sebelumnya, saat ia memukul Sehun malam itu.

"Dengar Chanyeol, aku memang sudah sangat menyukai, aku betul-betul bahagia saat kau mengatakan hal serupa, tetapi jika kebahagiaan ini justru membawamu dalam masalah, aku akan sangat membenci diriku sendiri." Kyungsoo memandangi Chanyeol yang hanya tertunduk lesu.

"Malam ini tenangkan dirimu dulu di sini, besok kita kembali ke rumahmu dan menjelaskan semuanya, aku memang menyukaimu, tetapi aku tidak akan membuat anak laki-laki kesayangan di sebuah keluarga harus terusir keluar hanya karenaku." Membuka pintu mobil, Kyungsoo meninggalkan Chanyeol yang masih termenung.

UNCONDITIONALLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang