Part 14

14.5K 259 0
                                    

"Aku bosan dengan kehidupanku yang monoton ini. Tidak bisakah kamu selalu menemaniku ?" rengekku saat Narendra sedang sibuk di bawah sana.

Aku hanya merasakan lidahnya yang semakin masuk ke dalam lubang vaginaku. Aku pun tanpa rasa malu, menggerakkan pinggulku mencari titik kenikmatannya.

"Bukankah aku sedang bersamamu saat ini Las ?" tepat saat jari tengahnya ikut serta memainkan perannya. Keluar masuk. Dengan kasarnya.

"Maksud-kuuhhh.. slalu bersamaaa, bukan cuma mim-pii."

"Apakah kau merasa ini mimpi ?"

Benar. Mungkinkah mimpi bisa senyata ini rasanya ?.. tapi dia selalu menghilang saat aku sadar sepenuhnya. Lalu apa ?
Spontan aku bangkit duduk, menarik paksa kenikmatanku tadi. Aku menatapnya tajam penuh tanya.

Dia pun beringsut menghampiriku, bergerak di atas tubuhku tanpa menindihku. Aku hanya memandangnya kagum dalam posisinya yang setengah berdiri di hadapanku. Luar biasa perkasanya lelaki ini. pikirku, yang tanpa pikir panjang langsung memegang kejantanannya. Ku genggam erat dan ku gerakkan maju mundur. Yang sengaja ku lakukan dengan kasar supaya dia mengaduh. Tapi yang ku dengar hanya suara erangannya yang tertahan. Saat ku lihat wajahnya, mata kami bertemu. Sorot matanya yang tajam itu semakin membuatku bernafsu. Ku raba bulu-bulu di pahanya, naik perlahan mengikuti bulu-bulu di perutnya hingga ke dadanya yang bidang.

"Aarghhhh!" teriakku saat ku rasakan rambutku di tarik ke belakang.
Yang kemudian sesuatu masuk ke dalam mulutku.
"eenghh.. enngg... uhhg.. " sebisa mungkin aku menahan badannya yang mendesakku, supaya kejantanannya tidak sampai membunuhku karna tersedak dan kesulitan bernafas. Meskipun tidak sepenuhnya masuk, tapi itu sudah cukup membuatku gelagapan.

"bagaimana ? apakah kamu masih menganggap ini mimpi ?"
pertanyaan itu cukup membantuku kembali bernafas, karena dia segera menarik kejantanannya saat melihatku gelagapan.

"uhuuukk.. heyyy, ituh tadi kasaarr.. ughh, harusnya kamu sadar diri kalau punyamu itu besar dan panjang!"

"Kau suka kan ? aku tidak melihatmu keberatan Las, dan lagi kau yang menggodaku." balasnya dengan senyuman mesum.

Aku malu mendengarnya. Karna yang dikatakannya memang benar. Menyiksa tapi ada sensasi tersendiri. Mungkin aku orang yang aneh.

"Aku tidak menggodamu, aku hanya ingin mengenali tubuhmu dengan seksama." jawabku yang hanya dibalas dengan tawanya yang menenangkan.

"Lalu ? apakah kau menyukai tubuhku Las ?"

"Sangat suka! yang sayangnya aku gak bisa merasakannya kapanpun aku mau." eluhku yang membuatnya menarik diri dari hadapanku.

"Kapanpun kau mau sayang. Buang wajah sedihmu, itu gak cocok buatmu."

"Tapi ini mimpi kan ?!"

"Apa yang membuatmu berpikir ini mimpi Las ? Apakah aku tidak terasa nyata bagimu ?"

"Ada kan mimpi yang terasa seperti nyata? Lagipula kamu slalu menghilang saat aku tersadar."

"Karna memang seharusnya begitu Las. Nanti kau pasti mengerti. Sekarang kau harus istirahat, tidurlah."

Lasmini tidak ingin memaksakan bertanya lebih jauh. Takut kecewa jika jawaban yang di terimanya tidak sesuai dengan keinginan. Biarlah waktu yang menjawab. Dia hanya perlu menikmatinya. Menikmati kebersamaan Narendra yang terbatas.
Narendra pun memakai kembali celananya dan membantu Lasmini memakaikan dasternya.
Narendra berbaring di samping Lasmini. Dia meregangkan tangannya agar bisa jadi bantal tidur Lasmini. Dan dia pun bisa mendekap tubuh Lasmini yang selalu ingin disentuhnya. Yang tanpa sadar, pelukannya semakin erat.

"Reeenn, sesaaak.. " eluhku saat ku rasakan dekapannya semakin menyiksa.

"Maaf." hanya itu yang ku dengar.

Dia mengendurkan tangannya yang memelukku tadi. Dia hanya tidur terlentang tanpa menggunakan bajunya. Dan aku tergoda untuk tidur di dada bidangnya. Yang ku yakin dia sengaja tidak memakai bajunya kembali.
Ku kecup dadanya dan ku rebahkan kepalaku disana. Tanda bahwa itu tempat milikku.

"Aku merindukanmu" kataku sambil memainkan bulu-bulu di dadanya.

"Aku juga sangat merindukanmu Las!"

"Kita menikah saja ?"

.....
....,....
,.......,...

Lasmini (SEGERA TERBIT "The Secret of Lasmini")Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang