Part 22

10.8K 200 7
                                    

Pernah dia memeluk dan mencium Lasmini melalui salah satu teman sepupunya yang bernama Ricky. Memang Ricky ini orang yang mudah dirasuki oleh makhluk halus. Karena kebiasaannya bersama sepupu Lasmini dan teman-temannya suka main hal-hal begituan. Dan Ricky lah yang menjadi tempat pinjam bibir kalau orang Bali bilang.

Awalnya Lasmini terkejut saat Ricky yang biasa main kerumahnya bersama sepupunya Yuda, tiba-tiba datang sendiri saat tahu dia sedang sendirian dirumah.
Bahkan tanpa menelpon sebelumnya.
Tahu-tahu sore itu Ricky datang tanpa basa basi langsung mencium pipi Lasmini saat berada di ruang tamu..

"Rickyy ?" tanyaku yang terkejut dengan sikap tak biasanya.

"Kamu cantik.. jadi pengen cium." katanya dengan tatapan yang berbeda dari biasanya.

"Ya uda duduk dulu, aku buatin kopi." kataku yang tidak digubrisnya. Ricky mengekoriku ke dapur untuk membuatkannya minuman.

Ricky duduk diam di kursi meja makan. Mengamatiku dengan senyuman yang sulit ku jelaskan.

"Kamu sudah punya pacar Las ?"

"Belum, kenapa ? mau jodohin ya ?"

"Masa sih cewek cantik kayak kamu gak punya pacar ? maksudmu belum ada pacar yang sah gitu ya ? semua cuma TTM ?"

"hahaha.. tau aja." jawabku yang dibalas dengan sebuah pelukan dari belakang saat aku mengaduk kopi buatanku.
"ehh . .?!"

"Gak apa-apa kan ? tiba-tiba pengen meluk kamu. Pengennya sih cium juga.. boleh ?"

Ricky, cowok tinggi jangkung yang biasanya super pendiam. Wajahnya oriental, Lasmini cukup tertarik dengannya karena sikapnya yang kalem sebagai laki-laki. Dan wajahnya juga terbilang ganteng, di tambah lagi tingginya, nilai plus bagi ukuran standart laki-laki.
Dan Lasmini tidak memberontak untuk saat ini.

Lasmini diam tak bergeming saat Ricky mendekatkan wajahnya di sisi kiri bahunya.
Hembusan nafasnya di telinga Lasmini, membuat Lasmini merinding dibuatnya.

Ricky yang melihat lampu hijau, membalikkan tubuh Lasmini untuk berdiri berhadapan.

Ricky menyibakkan rambut Lasmini ke belakang telinga. Dengan senyuman manis, Ricky mendekatkan wajahnya ke wajah Lasmini. Ricky menciumnya lembut. Tidak ada penolakan. Ricky kembali menciumnya dengan melumat bibir atas Lasmini supaya bibirnya terbuka dan lidahnya bisa masuk ke dalam mulutnya.
Lasmini terbuai.. dia menerima setiap kecupan yang diberikan Ricky padanya. Hingga dengan mudahnya dia menurut dan membalas ciuman Ricky.

"Mmmphh... " tanpa sadar suaraku keluar karena ciuman Ricky yang semakin liar.

Tidak hanya bibirku, Ricky menciumi seluruh wajah hingga leherku dengan sentuhan ringan bibirnya, dan aku tidak mampu untuk tidak mendesah karenanya.
"Rickyyy.. ahh... sshhh..."

Ciumannya semakin ganas dilancarkannya, mengecup dengan kasar sekitar pundakku.
Aku malu dengan suara-suara lenguhan yang keluar dari mulutku.
Aku tidak bisa menahan suaraku, saat yang diserangnya adalah area sensitifku. Aku meremas kedua lengannya untuk segera menghentikan aktifitas yang mengenakkanku itu.
"uhhh ...  shhh.. udahh.  ."

Semakin aku mendesah karena keenakan, Ricky semakin gencar melakukan aksinya.
Dia meremas kedua payudaraku dengan gemasnya. Meskipun sedikit terasa sakit, tapi sungguh terasa menyenangkan.
Dia kembali mencium bibirku dengan bernafsunya. Dia mendongakkan wajahku supaya dia tahu ekspresiku karena perbuatannya. Dia menatapku tajam dan mendalam. Membuatku ingin lebih dari sekedar ciuman.
Tubuhku sudah terasa panas dan meminta lebih. Nafasku memburu.
Aku merasakan desiran cairan hangat keluar dari vaginaku.

Dia tahu ?

Segera ku rasakan tangannya menelusup ke dalam celana jeansku.
Jarinya langsung menusuk-nusuk liang vaginaku.

ouhh.. sungguh nikmat .

"kamu uda nafsu ya ? basah sekali loh" bisiknya di telingaku.

Meski malu, aku mengakuinya.
Aku tidak peduli wajahku yang sudah merah padam.

Tangannya menarik tanganku, di arahkannya ke kejantanannya. Dia menekankan tanganku dan meremas tanganku di tonjolan celana jeansnya.

Jantungku berdebar tidak karuan.
Entah kenapa aku bersikap seperti perawan saat ini.

Dia menuntun tanganku untuk masuk ke dalam celana jeansnya.
Aku menurut dengan kaku.
Jantungku seperti meledak saat tanganku menyentuh benda hangat dan keras di dalam sana.
Aku menggenggam batang kemaluannya dengan lembut.

Dia menggeram.

Tok tok tok.










>>>>>>

Lasmini (SEGERA TERBIT "The Secret of Lasmini")Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang