JAWABAN

283 50 1
                                    

"Baiklah. Pertama. Siapa namamu?" tanyanya sambil mendekap kedua tangannya di dada.

"Lee Ji Eun. Kau bisa memanggilku IU"

Jungkook menganggukan kepala. "Kenapa kau menolak ketika ku minta agar kita bertemu lagi?"

IU tersenyum kecil. "Kau benar benar langsung menanyakan intinya."

"Aku tidak ingin bertele tele lagi. Kau sudah membuatku menunggu lama. Aku tidak akan melepaskanmu lagi." Jawabnya dengan raut wajah serius.

"Pertama, aku ingin meminta maaf karena meninggalkanmu dengan cara seperti ini. Kedua, aku hanya penggemar yang ingin melihatmu bahagia. Ketiga, aku bahagia Tuhan memilihku dari sekian banyak orang di dunia ini. Terakhir, aku takut kehadiranku membuat hidupmu tidak berjalan dengan baik." jawab IU panjang lebar menjawab.

"Apa yang kau maksud?." kata Jungkook tidak sependapat dengan pernyataan IU tadi.

"Jungkook-ah. Aku hanya penggemar yang beruntung. Dan kau seorang bintang besar. Kita benar benar tidak sepadan. Bukan aku tidak bahagia. Aku benar benar bahagia bisa bertemu denganmu. Tapi tetap saja, kita berbeda."

Jungkook ingin sekali mengelak. Tapi apa yang dikatakan IU sedikit ada benarnya. Mungkin dia tidak sependapat ketika IU mengatakan dirinya dan IU berbeda. Tapi pekerjaannya sebagai seorang bintang membuat semuanya benar. "Kau bahkan bisa hancur kalau malam ini ada wartawan yang melihatmu disini denganku. Itu alasan kenapa aku tidak mau menemuimu. Itu akan menjadi berita besar. Bukan hanya tentangmu. Tapi tentang BTS. Kau tidak akan mau menyakiti Hyungmu kan?"

Bingo!! Apa yang dikatakan IU benar. Jungkook tidak bisa egois tanpa memikirkan karirnya dan BTS. Skandal yang ia buat akan membuat semua orang diterpa kepurukan. Bahkan seluruh penggemarnya.

"Kau harus tahu, meninggalkanmu lagi itu menyiksaku. Aku tidak ingin. Cukup semuanya berlalu. Sekarang aku menemukanmu. Aku tidak akan melepaskanmu. Tidak semudah itu. Kau tidak bisa semena mena dengan perasaanku." Katanya yang juga mungkin berdebat dalam pikirannya sendiri antara dia harus menyetujui semuanya atau dia harus kehilangan IU lagi.

"Jungkook-ah, dengar. Kau harus pikirkan dirimu sendiri dan Hyungmu.. Aku tidak akan mau menghancurkan kalian."

"Tapi dengan berpisah itu juga menghancurkan aku!" katanya dengan nada sedikit tinggi membantah pernyataan IU.

Dia tidak ingin IU meninggalkannya lagi. Bagaimana dia melepaskan IU setelah lama menunggu untuk bertemu. IU telah berhasil mengambil hatinya.

"Terimakasih sudah menemaniku malam ini. Menghiburku dan membuatku lebih baik. Tapi kau harus kembali. Dan aku juga harus melanjutkan hidupku mencari pekerjaan baru lagi." Meskipun berusaha melepaskan. IU benar benar merasa iba. Entah pada Jungkook, atau pada dirinya. Pada dasarnya, kalau bisa memilih. Dia juga enggan.

Tiba tiba Jungkook tersenyum lebar. IU memandangnya aneh. "Aku tahu." Katanya tersenyum sinis.

"Tahu apa? Hei, kau baik baik saja kan?" tanya IU yang penasaran kenapa Jungkook tiba tiba tersenyum disaat seperti ini.

Jungkook mengeluarkan dompetnya. Mengeluarkan satu kartu nama dan memberikannya pada IU.

"Ini apa?" tanyanya sambil membaca tulisan yang ada di kartu nama itu. Jungkook memasukkan kembali dompetnya kedalam saku belakang celana jeansnya.

"Kau sudah berjanji menuruti semua permintaanku ketika aku berhasil menemuimu. Ini salah satu dari permintaanku. Datanglah besok ke tempat yang ada di kartu nama itu. Ku tunggu kau disana. Aku ada kejutan untukmu."

"Tapi..."

"Sampai jumpa besok." katanya meninggalkan IU ditempat. IU membaca kembali kartu nama yang diberikan Jungkook kepadanya. Ketika IU ingin menyudahi, kenapa Jungkook malah mengundangnya ke kantor agensinya.

Tapi janji tetaplah janji. IU harus menuruti permintaan Jungkook. Melihat Jungkook yang semakin lama semakin tidak terlihat di kejauhan. Semakin lama bayangnya semakin tidak terlihat tertutup kabut malam. IU pun berbalik dan beranjak pulang. Untuk urusan datang ke kantor agensi Jungkook, biar menjadi urusannya besok.

***

Pagi pagi sekali IU sudah berada di alamat yang tertera di kartu nama yang Jungkook berikan padanya kemarin malam. Berpakaian lumayan rapi dan sedikit menggunakan parfum hari ini. Dia segera masuk kedalam gedung besar dihadapannya setelah membayar taksinya. Membuka pintu perlahan dan disambut oleh senyuman satu receptionistnya. IU pun membalas senyuman itu seraya mendekat ke meja receptionist itu.

"Lee Ji Eun ssi?" sapa receptionist yang bahkan tahu namanya sebelum dia memperkenalkan diri.

"Nae, Saya..." jawabnya bingung karena dia tidak tahu harus mengatakan apa. Jungkook tidak mengatakan apapun tentang perihalnya menyuruh IU kemari.

Receptionist itu tersenyum. "Kau sudah ditunggu PDnim diruangannya, mari saya antar" katanya menuntun IU masuk kedalam. Meski masih bingung , IU tetap mengikuti langkah receptionist itu .

Sampai akhirnya dia sampai di satu ruangan yang mungkin bisa dibilang cukup besar. Didepan pintu terdapat nama CEO BANG SI HYUK. Dia membiarkan receptionist itu masuk dahulu dan menunggunya diluar. Tidak lama kemudain seperti dugaannya, receptionist itu menyuruhnya untuk masuk menemui pemilik ruangan.

IU adalah penggemar berat BTS. Dia tahu bahwa Bang Si Hyuk ini orang yang sudah berhasil membuat BTS menjadi seperti sekarang. Jadi tidak heran kalau dia sekarang sedang dilanda kecanggungan. Sebenarnya apa yang Jungkook inginkan. Kenapa dia kesini menemui Bang Si Hyuk bukan dirinya.

"IU ssi.."

Satu kata yang terucap Bang Si Hyuk membuat jantungnya berhenti berdetak. Dia bahkan tidak tahu harus menjawab apa ketika pertanyaan muncul dari pemilik agensi yang sedang naik daun ini. "Ya, PD...nim..." Jawabnya terbata.

Dia tersenyum melihat kecanggungan IU. "Tak perlu seperti itu. Saya tidak akan bertele tele karena Jungkook sudah mengatakan semuanya kepada saya. Jujur, saya terkejut kemarin malam Jungkook tiba tiba menemui saya secara pribadi. Saya hanya meminta kepadamu untuk menjaga semuanya dari orang orang. Mungkin saya harus bilang, nasib BTS ada di tanganmu. Saya juga tahu kau tidak ingin melakukannya karena pekerjaan Jungkook. Tapi dia sudah menjadi impian banyak orang. Jadi seperti yang Jungkook inginkan. Mulai hari ini kau bisa langsung bekerja sebagai stylist BTS."

Terkejut itu pasti. IU masih mengolah setiap perkataan yang baru saja diucapkan Bang Si Hyuk. Menjadi stylist BTS? Dia pasti sedang bermimpi.

"Selain agar kami bisa terus mengawasinmu dan Jungkook. Keputusan ini saya buat agar media tidak curiga ketika Jungkook bersamamu."

Ahh.... Begitu maksudnya. Wahh. Jungkook ah... Kau benar benar pandai dalam hal apapun.

"Sebelumnya, saya mau meminta maaf kepada Bang PDnim, karena saya posisi Jungkook dan BTS terganggu. Dan saya juga sangat berterimakasih untuk tawaran ini. Jujur saya sangat takut untuk menerima. Tapi janji tetaplah janji. Saya sudah berjanji kepada Jungkook untuk memenuhinya. Jadi saya akan berusaha dengan baik untuk berkontribusi dengan agensi ini."

Bang Si Hyuk mengangguk mendengarkan jawaban IU. "Saya sepenuhnya percaya kau bisa. Ingat pesan saya. Nasib BTS ada di tanganmu."

"Baik, PDnim. Terimakasih."

Memang seperti mimpi. Tapi percaya atau tidak. Rasa takutnya lebih besar daripada rasa senangnya. Takut akan terjadi hal hal yang akan merusak reputasi BTS setelah ini karenanya.

"Setelah kau keluar, receptionist akan mengantarkan keruanganmu. Selamat bekerja, IU ssi." Jawabnya ramah dengan senyuman.

"Terimakasih banyak, PDnim." Ucap IU sambil membungkukkan badan tanda hormatnya kepada CEO.

IU keluar dari ruangan dengan perasaan campur aduk. Dia masih tidak percaya bagaimana dia dengan mudah diterima sebagai stylist BTS. Ini bukan main main. Jungkook semakin dalam membawanya sambil berpikir mempekerjakan dia disini.

Dengan seribu pertanyaan dikepalanya. Dia membuka pintu dan keluar dari ruangan CEO. Mengambil nafas dalam sebentar sebelum dia dikejutkan lagi dengan satu orang yang berhasil membuatnya berada dalam posisi ini.

Yaa...

Jungkook...

EUPHORIA (through the night)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang