Beberapa detik setelah pintu tertutup. Jungkook menghela nafas dalam dalam. Jantungnya masih saja berdetak kencang. Mengingat bahwa beberapa menit yang lalu dia bisa merasakan nafas IU dari dekat. Wajah cantiknya terlihat jelas di depan matanya. Bibir tipisnya sangat menggoda. Rasa bangga karena IU adalah orang yang tepat. Hati memang tidak pernah salah memilih.
Menyudahi pikiran pikiran anehnya. Jungkook juga kembali tersadar bahwa ia tertidur di ruangan IU. Ia pun segera beranjak keluar meninggalkan ruangan IU.
Terkejut sekali ketika mendapati Taehyung yang tiba tiba ada didepan ruangan. Ia bahkan menutup pintu ruangan dengan sangat amat pelan karena canggung.
"Kau sedang apa?" Tanya Taehyung seperti menginterogasi Jungkook. "Kurasa tadi aku melihat IU di ruangan Ae Ra. Itu artinya, dia tidak didalam." Sambungnya dengan tatapan tajamnya.
Jungkook memutar otaknya. Bagaimana dia bisa menjawab pertanyaan hyungnya ini.
"Jungkook-ah... Sudah kau letakkan file nya di mejaku?" Tanya IU yang entah dari kapan tiba tiba menghampiri Jungkook dan Taehyung dan memecahkan kecanggungan diantara keduanya.
Jungkook tidak menjawab. Dia sedikit bingung dengan situasi ini. Begitu pun dengan Taehyung.
"Terimakasih ya sudah membantuku." Kata IU dengan menyelipkan kedipan mata pada Jungkook seperti mengisyaratkan sesuatu. Tanpa pikir panjang, Jungkook mengiyakan pernyataan IU.
"Noona , apa kau sibuk hari ini?" Tanya Taehyung.
IU melirik sebentar sebelum menjawab. "Memang ada apa , Taehyung?" ucapnya bertanya balik.
"Hari ini temanku berulang tahun. Semua member sudah menolak ajakanku. Jika kau tidak keberatan , apa kau mau menemaniku?"
"Hyung!!!" bentak Jungkook seketika mendengar ajakan Taehyung.
IU maupun Taehyung sama sama heran melihat kearah Jungkook. "Ada apa?""Bagaimana kau bisa mengajaknya?" tanya Jungkook seperti tidak rela. Taehyung diam diam mencoba memahami ekspresi Jungkook sekarang. Mengapa dia seakan tidak rela.
"Kenapa? bukankah kalian semua menolak kuajak tadi pagi?"
"Tapi...Hyung..."
"Apa?" tanya Taehyung terus penasaran dengan sikap Jungkook.
"Taehyung.." sela IU merelai keduanya agar tidak semakin membuat Taehyung penasaran. Tidak hanya Taehyung yang mencoba membaca situasi ini. IU pun juga mencoba mengerti maksud tatapan dari Taehyung. "Sepertinya pesta temanmu akan sangat baik untuk moodku malam ini. Kuikut denganmu."
"Noonaa.....!!!!" bentak Jungkook berbalik kepada IU.
"Wae?" (kenapa?) tanya IU dengan wajah datarnya. Dalam hati IU berharap Jungkook mengerti maksudnya mengiyakan ajakan Taehyung. Tapi sudah sangat jelas. Bahwa emosi dan kecemburuan Jungkook lebih dominan dibanding harus mengerti maksudnya.Jungkook tidak berkata-kata lagi. Dia akhirnya menyerah dan meninggalkan keduanya dengan emosi. IU menghela nafas mencoba menenangkan dirinya. Berharap Jungkook tidak benar benar marah padanya. Tak lama dia memalingkan pandangannya ke Taehyung dan tersenyum kecil.
"Pukul 7 kutunggu di Lobby. Tak usah dandan berlebihan. Seperti ini pun, kau sudah cantik." Katanya menepuk pundak IU sebelum pergi menyusul Jungkook. Lagi lagi IU menghela nafas. Apa yang harus dia perbuat sekarang.
***
Setelah beberapa menit bersiap siap, IU keluar dari ruangannya. Mengecek ponselnya dan berniat menghubungi Jungkook. Niatnya maju mundur. Iya tidak seperti sama sama berseteru dalam otaknya.
"Kau sedang apa?" tanya seseorang yang tiba tiba datang menghampirinya. Dari arah samping ia melihat Jimin berjalan kearahnya.
"Tidak sedang apa apa. Sudah waktunya pulang." jawab IU santai memasukkan ponsel ke saku blazer warna abu abunya. "Jimin, apa kau melihat Jungkook?"