Teman Pertama

144 21 0
                                    

Suara pintu terbuka tidak membuat Namjoon yang tertidur di sofa ruang tamu. Jungkook yang baru pulang melangkah dengan pelan agar tidak menimbulkan suara yang bisa membangunkan Hyungnya.

Berhasil melewati Namjoon , Jungkook sedikit lega. Dia melanjutkan langkahnya menuju kamar.

***

"Jungkook-ah.....!!!!!!" Teriak Jin dari lantai bawah terdengar bahkan sampai kamar Jungkook. "Sarapan dulu!!"

Mendengar teriakan Jungkook dari jauh, Jin segera menyiapkan makanan yang lain. Semuanya sudah berkumpul kecuali Jungkook. Tidak lama kemudian Jungkook datang dengan raut wajah yang masih mengantuk.

"Selamat makan semua..." Sahut Hosoek memulai.

Rasanya masih sama, tidak ada sebagai BTS, semua member juga bersikap seperti keluarga sendiri diluar kamera. Sarapan rutin tidak pernah mengecewakan. Ditambah dengan chef handal BTS yang selalu tahu makanan favorit para member.

"Jungkook-ah... Kemarin aku bertemu dengan Rose, kau ingat dia?" Kata Taehyung seketika membuat suasana riuh menjadi hening. Rasanya semua mata tertuju pada Taehyung kali ini. Hanya bertahan beberapa detik, semuanya berusaha membuat sikap tidak canggungnya dan melanjutkan makannya.

Jungkook menganggukan kepala menjawab pertanyaan Taehyung sambil memandangi Jimin yang terlihat berusaha bersikap biasa saja. Dan dia sendiri pun juga berusaha membangun kembali suasana dengan membicarakan hal menarik lainnya.

"Dia kuundang ke konser kita lusa..." Sambung Taehyung.

Seakan tidak ingin menyudahi bahasan ini, Taehyung tetap antusias membicarakan hal tersebut.

"Berhenti berbicara, lanjutkan makanmu." Ucap Jin kesal dan Taehyung menuruti kata Hyungnya untuk tidak lagi membicarakan hal ini.

***

"Kau sibuk?" Tanya Jungkook sambil mengetuk pintu kamar Jimin. Terlihat Jimin sedang bermain game di pspnya di ranjang.

"Masuklah..." Katanya tanpa melihat Jungkook karena fokus dengan permainannya.

Jungkook menghampiri Jimin, dia duduk di ranjang berseberangan dengan Jimin. Menghela nafas sebentar untuk mengumpulkan niatnya.

"Kau tidak marah denganku kan?" Tanya Jungkook memberanikan diri.

"Kenapa aku harus marah?" Tanya balik Jimin.

"Jimin Hyung, aku dan Rose benar benar..."

"Sudah" Kata Jimin memotong kalimat Jungkook. "Aku tidak marah, tapi aku juga tidak ingin mengungkit masalah ini lagi. Kita sudah sama sama janji untuk tidak membahas ini sampai kapanpun kan?" Lanjutnya.

Jungkook diam tidak menjawab. Dia dan Jimin memang sudah berjanji untuk melupakan hal ini. Tidak ingin tambah membuat suasana semakin panas. Jungkook pergi meninggalkan Jimin.

Setelah bayangan Jungkook hilang dibalik pintu, Jimin meletakkan pspnya. Dia benar benar tidak mahir dalam hal menyembunyikan perasaannya. Mengingat kembali bagaimana dia dan Jungkook sama sama berjanji melupakan  dan tidak lagi bersiteru akan hal ini sampai kapanpun. Dan semuanya berjalan lancar sampai dimana Taehyung menyebut satu nama yang membuat kenangan lamanya kembali dibawa angin kearahnya.

Dadanya sesak ketika mengingat. Amarahnya meluap bahkan hanya ketika mendengar nama itu kembali didengar. Dan bagaimana jadinya jika nanti dia bertemu karena Taehyung mengundangnya secara pribadi ke konsernya nanti. Dia tidak ingin marah dengan Taehyung atas ini. Dia hanya tidak ingin membuat suasana panas antara dia , Jungkook bahkan yang lain.

***

"Terimakasih, IU" Kata Ae Ra setelah IU membantunya membawa beberapa file ke ruangannya.

IU tersenyum. "Sama sama, kalau begitu, aku kembali... "

EUPHORIA (through the night)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang