Merebahkan badannya di ranjang kamarnya cukup membuatnya sedikit menetralkan tubuhnya. Badannya yang lemas bercampur dengan Jungkook dan Taehyung yang sedari tadi ada dalam otaknya. Dua orang yang selalu membuat IU berada di posisi bermasalah. Dua orang ambisius yang tidak mau mengalah.
Dia bernafas panjang mencoba membuat tenang dirinya sendiri. Seketika rasa kantuk membuat pikirannya kosong. Nafasnya sudah kembali teratur. Dan tanpa sadar, ia terlelap.
***
"Noona, aku tidak melihat IU noona hari ini..." Kata Jungkook memberanikan diri untuk bertanya kepada Ae Ra.
"Kondisinya masih belum memungkinkan untuk bekerja hari ini. Mungkin dia akan mengambil cuti beberapa hari." Jawab Ae Ra sembari tangannya sibuk merapikan tatanan rambut Jungkook.
Tidak ada jawaban dari Jungkook. Dia sedih karena mungkin beberapa waktu kedepan dia tidak akan bertemu IU. Ditambah dengan beberapa hari ini akan ada jadwal yang cukup padat menghalanginya untuk menjenguk langsung kekasihnya ini. Membuka ponselnya dan melihat foto IU sedang tidur di wallpapernya. Dia akan merindukannya.
***
Suara notifikasi dari ponsel IU terdengar. Meletakkan novel yang dia baca di sembarang tempat dan meraih ponsel yang ada di meja samping ranjangnya. Seharian penuh IU hanya menghabiskan waktu di ranjangnya. Segera ia mengecek notif masuk di ponselnhya.
Kim Taehyung
"Noona, kau baik baik saja?"IU
"Aku baik baik saja Taehyung. Kau tidak perlu khawatir."Kim Taehyung
"Cepat pulih, Noona. Maafkan aku."IU
"Terimakasih Taehyung. Jangan menyalahkan dirimu :)"Bukan tidak senang mendapat pesan dari Taehyung. Tapi IU benar benar menginginkan pesan dari orang lain. Ya, benar. Jungkook. Anak kecil itu sama sekali tidak menanyakan bagaimana keadannya.
***
Sudah tiga hari IU tidak datang ke kantor untuk bekerja. Dia memang mendapat cuti libur 3 hari karena kondisinya. Tapi ternyata kondisinya membaik lebih cepat.
Hari ini IU merasakan badannya segar bugar. Dia melihat tanaman di depan rumahnya yang sedikit kering dari dalam kamarnya. Melihat itu, IU segera beranjak keluar.
Menyalakan keran dan mengambil selang air di depan rumahnya lalu menyirami tanaman tanaman miliknya. Entah sudah berapa lama mereka tidak minum. IU juga sudah berniat memarahi Ye Ji karena mungkin dia lupa merawat tanamannya selama IU sibuk bekerja.
Tiba tiba dia merasakan ponsel di saku kemejanya bergetar. Dengan tangan yang masih memegang selang, tangan lainnya mencoba mengambil ponselnya. IU bisa melihat pesan masuk tanpa membuka layar kuncinya. Dia membaca pesan dari Jungkook dalam hati.
Anak Kecil
"Kau sedang apa?"Karena kesal karena setelah beberapa hari Jungkook baru menanyakan kondisinya, IU memutuskan untuk tidak membalas. Tangannya berniat memasukkan kembali ponselnya namun tertahan karena ponselnya kembali bergetar.
Anak Kecil
"Aku juga haus, sama seperti tanamanmu.."Setelah membaca pesan terakhir, dengan cepat IU memutar badannya mencari keberadaan Jungkook. Dan benar saja. Dia berada di sebrang rumahnya.
Jungkook tersenyum. Ia segera menghampiri IU yang berhasil menemukan dia.
"Kenapa tidak membalas pesanku?" Tanya Jungkook ketika sampai didepan IU.
IU tidak menjawab. Ia membuang selang ke tanah dan membiarkan air mengalir. Dia beranjak mematikan keran dan menggulung kembali selang airnya seperti semula tanpa menghiraukan Jungkook yang hanya melihat dirinya sejak tadi. Setelah semuanya kembali rapi, IU masuk kedalam rumahnya. Jungkook masih terdiam di tempatnya. Tak berselang lama, IU kembali keluar dari pintu rumahnya.
"Kalau kau tidak ingin masuk, akan ku kunci pintunya." Katanya ketus sembari beranjak masuk kembali.
Jungkook tersenyum melihat tingkah lucu IU. Dia tahu betul apa yang membuat IU bersikap dingin kepadanya. Yang jelas hari ini, dia datang kesini untuk membayar kesalahannya.
Setelah melepas sepatu dan meletakkan di rak, Jungkook masuk ke ruang tamu. Dia mendapati IU yang berdiri tidak jauh darinya sembari menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Ada urusan apa kau kemari?" Tanyanya dengan nada dingin.
"Aku ingin makan carbonara. Semua hyungku sedang sibuk. Jadi aku membawa bahannya kemari." Jawab Jungkook dengan menunjukkan dua paper bag yang ternyata berisi bahan bahan untuk membuat carbonara.
"Aku bukan lagi pekerja restoran..."
"Aku tidak sedang meminta pada pekerja restoran. Tapi aku sedang meminta kepada kekasihku untuk membuatkan carbonara spesial untukku..."
IU tersenyum kecut. "Maaf, tapi kekasihmu yang sudah kau lupakan ini sedang tidak berselera menuruti permintaanmu." Balasnya.
"Ah... Kalau begitu, Aku pamit pulang untuk memasaknya sendiri di dorm..." Sahutnya dan langsung beranjak pergi.
Belum sampai keluar dari rumah, langkah Jungkook terhenti karena IU merebut paper bag dari tangannya dan langsung membawanya ke dapur tanpa berkata apapun. Jungkook berbalik dan lagi lagi ia tersenyum melihat tingkah lucu IU. Tanpa disuruh, Jungkook segera menyusul IU ke dapur.
IU mengeluarkan semua bahan dari paper bag dan mulai meracik semua bahan. Dia mulai merebus spaghettinya. Dan mencincang bawang sembari menunggu matang.
"Kalau kau tidak ingin membantu, kau bisa tunggu di sofa." Katanya yang melihat sedari tadi Jungkook hanya berdiri disampingnya tidak melakukan apa apa.
Tanpa ada jawaban, Jungkook mulai mengambil alih beberapa bagian. Sesekali menggoda IU agar tidak terus menerus dingin kepadanya.
"Aw!!!!!" Teriak Jungkook yang sedang menumis sontak membuat IU terkejut.
"Ada apa?" Tanyanya sembari melihat apa yang terjadi dengan raut wajah khawatir.
Jungkook tersenyum. "Ingin berteriak saja..." Jawabnya menggoda IU.
Dengan kesal IU menghujani Jungkook dengan pukulan. Jungkook mencoba menghentikan dengan menahan tangan IU. Keduanya terdiam ketika mata mereka saling bertemu. Tatapan mata IU tidak sedingin tadi. Jungkook yang masih menahan tangan IU mendekatkan wajahnya. Semakin dekat dan semakin dekat. Kini Jungkook bisa merasakan nafas IU. Dan tiba tiba...
PLAK!!!
IU berhasil menarik tangannya dan memukul pundak Jungkook. Pukulan IU mengejutkan Jungkook dan membuatnya menarik badannya menjauh."Awas saja kalau sampai beefnya gosong. Ku bunuh kau." Kata IU menjauh dan menyiapkan bahan yang lain.
"Haisss..." Jawab Jungkook kesal. Bagaimana bisa akhirnya dia tahu bahwa IU memiliki sisi galak dalam dirinya. Dia sama sekali tidak melihat IU seperti biasanya. Tapi entah kenapa, Jungkook menyukainya. Dia merasa seperti pasangan kekasih yang sedang bertengkar pada umumnya.