Part 5

26 9 3
                                    

Happy Reading😉😘
~~~~~

"Terkadang sikap cerewet gue adalah cara gue nunjukin kepedulian gue"-Claricha

*****

"Cha lo kenapa?" tanya Ana satu kelas Icha.

"Please, don't disturb me! Ngantuk banget gue, kalo dosennya udah datang baru bangunin gue ya!"  ucap Icha lirih dan membenamkan kepalanya diatas meja serta jaket yang menutupi wajahnya.

Ana yakin Icha pasti begadang tadi malam. Icha tidur jam dua pagi dan bangun jam lima pagi. Dia melanjutkan tugasnya sampai jam sepuluh pagi. Mereka masuk kuliah jam dua belas dan sekarang masih jam dua belas kurang seperempat. Itu berarti Icha bisa tidur sekitar setengah jam karena dosennya biasanya datang telat, biasanya jam dua belas lewat seperempat.

Senin sampai jumat Icha kerja. Dia berkeja sebagai guru bahasa inggris di sebuah lembaga kursus. Dan tiap malam dia ngajar privat. Hari sabtunya dia kuliah dari jam dua belas sampai jam enam sore. Dia sangat menikmati hidupnya yang seperti ini. Bisa kuliah sambil kerja.

Walaupun gajinya tidak seberapa, Icha selalu bersyukur bisa bekerja disana. Icha bertemu dengan orang-orang hebat disana. Icha tinggal bersama tiga rekan kerjanya di sebuah mess yang tidak terlalu besar. Pas untuk mereka berempat tinggali. Biasanya Icha pulang sekali seminggu atau sekali dua minggu ke rumah ibunya.

"Ichaaa..." panggil Debby sambil menggoyang tubuh Icha kuat. Icha merasa sangat terganggu, belum ada dia sepuluh menit tidur, dengan enaknya Debby sahabat durhakanya itu menganggu hidupnya.

"What!" ketus Icha, dia menatap Debby tajam.

"Ngapain lo tidur di kelas, entar gue aduin sama Miss."

"Terserah" Icha berniat melanjutkan tidurnya lagi. Kepalanya makin pusing setelah melihat wajah Debby.

"Ichaa... Bangun kebo, gue belum siap ngomong." Debby mengguncang tubuh Icha kuat.

"Debby gajah, apaan sih? Ngapain lo masuk ke kelas gue sembarangan. Ganggu orang tidur lagi," ketus Icha sambil mencebikkan bibirnya.

"Dengar ya Icha, gue juga malas kali ke sini. Gue hanya ngantarin ini, bekal makan siang lo, dititip Miss sama gue. Lo belum ngisi perut dari tadi pagi kan. Habisin semuanya entar lo sakit lagi. Gue juga yang repot," sewot Debby sambil menyerahkan bungkusan plastik itu dan melangkahkan kakinya untuk pergi.

Icha hanya mengangguk lemah. Icha sadar dia belum mengisi perutnya dari tadi pagi. Dan tadi dia terburu-buru berangkat dari rumah karena dia harus beli perlengkapan praktek hari ini. Sampai lupa bawa bekal makan siang.

Sebenarnya dia bisa beli makanan di kantin. Tapi kedua miss nya tidak akan mengijinkannya. Mereka harus makan masakan rumah, nggak boleh makan jajanan sembarangan. Miss adalah sebutan buat mereka para guru yang mengajar di lembaga kursus.

Jadi Icha manggil miss kepada kedua bosnya yang tinggal bersamanya. Sedangkan sama Debby, dia hanya memanggil miss hanya di tempat les saja.

Mereka bertiga sangat peduli sama Icha. Icha yang paling muda dari antara mereka berempat. Dan Icha yang paling susah diatur. Icha terkenal dengan sifat keras kepalanya.

Icha membuka bekal itu dan tersenyum melihat isinya. Nasi goreng dan ayam goreng ada disana serta sedikit sambal. 'Makasih Miss' batin Icha.

Icha memakan makanan itu dengan lahap. "Lo lapar atau rakus sih?" ucap seseorang yang akhir-akhir ini memiliki hobi menganggu hidup Icha di kampus.

Icha tidak meresponnya. Dia terus melanjutkan acara makannya serta cowok tadi duduk manis di sebelah Icha. Menatap Icha yang sedang makan dengan begitu lahap. Icha mengakhiri acara makannya dia baru sadar Debby tidak memberikan minum, tadi hanya makanan yang Debby bawa.

Gadis LangkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang