Part 9

30 7 30
                                    

Happy reading😉😘
~~~~~
"Aku membenci diriku yang selalu memikirkan orang yang tidak pernah memikirkanku"

*****
Pertanyaan terakhir dari lelaki tua itu, mengingatkan Icha tentang besok. Besok tanggal dua puluh, dimana besok adalah hari dimana Icha genap berumur dua puluh tahun.

Tentunya ketika lelaki tua itu bertanya umur Icha, Icha menjawab 16 tahun, dan tentunya lelaki tua itu tidak sadar bahwa dia sedang dibohongi oleh gadis nakal nan manis.

Mengingat hari esok, Icha belum bisa tidur. Dia sudah berada di kamarnya sekarang. Dia melihat adiknya Lysha sudah tidur nyenyak sejak sejam yang lalu. Sementara Icha masih betah dengan ponsel ditangannya.

Icha membuka aplikasi WA nya dan memeriksa apakah ada pesan pribadi yang masuk. Hasilnya nihil. Hanya ada pesan dari grup saja.

Icha mencari kontaknya yang dia beri nama 'Taro' nama panggilannya pada Varo. Dia melihat bahwa Varo sedang aktif. Tiba-tiba Icha merasa sedih memikirkan hal itu. Siapa teman chat Varo sekarang? Itulah yang dia pikirkan.

Icha memikirkan bahwa Varo memang tidak pernah peduli dengannya. Selama ini, Varo tidak pernah mengirim pesan kepadanya terlebih dahulu. Icha lah yang selalu menurunkan rasa malunya dengan mengirim pesan terlebih dahulu pada Varo.

Terkadang Icha sengaja membalas instastory nya Varo. Sebagai alasan untuk memulai pembicaraan.

Sebelumnya Icha sudah memikirkan, ketika Icha genap berumur 20 tahun. Dia akan mencoba mengiklaskan perasaannya pada Varo. Icha akan mencoba menghapus nama Varo dari hatinya.

Setiap hari yang Icha lalui, dia selalu memikirkan Varo. Padahal Icha tidak tahu apakah Varo juga memikirkannya. Tapi Icha yakin bahwa Varo tidak pernah memikirkannya.

Icha terkadang membenci dirinya yang seperti ini, memikirkan orang yang tidak memikirkannya.

Icha ingin mengakhiri penantiannya, Icha ingin mengakhiri semua kebodohan yang dia lakukan selama ini. Tapi sebelum dia melakukannya dia ingin memastikan sesuatu.

Akhirnya Icha memberanikan diri untuk mengirim pesan pada Varo.

Taro

Varo?


Apa Cha?

Lo lagi dimana?

Lagi di rumah, kenapa?
Lo dimana?

Nggak kenapa sih, Gue juga lagi di rumah gue

Varo hanya membacanya tanpa berniat membalasnya. Icha masih setia memegang ponselnya. Icha berharap Varo mengatakan sesuatu. Tapi harapannya sirna melihat bahwa Varo tidak aktif lagi.

Icha meyakinkan dirinya untuk mengakhiri kebodohan yang dia lakukan selama ini yaitu, menunggu seseorang yang tidak pasti.
Icha ingin di umurnya yang ke dua puluh, dia bisa melepaskan Varo dan tidak melakukan kebodohan lagi.

Icha ingin memastikan apakah Varo tahu siapa cowok yang pernah dia bicarakan pada Varo dulu. Dan Icha ingin tahu kepada siapa Varo setia. Icha mengirim pesan lagi.

Taro

Besok kita ketemu ya?

Ngapain?

Hati Icha sakit membaca balasan tersebut. Apakah Varo tidak tahu besok ulang tahunnya? Itulah yang ada di benak Icha.

Gue mau ngomong sesuatu sama lo.

Gadis LangkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang