Taehyung menarik gadis yang sudah resmi menjadi miliknya itu kedalam pelukannya. Sedangkan Rosé memejamkan matanya berusaha memahami perasaannya sendiri.
"Chaeng,"
"Bawa saja hoodie itu lusa, kurasa kita akan bertemu,"
"Kuharap ketika aku yang memintamu nanti kau tidak akan menolakku,"
"Aku harus bertemu orang tuamu,"
"Jangan diganti lagi,"
"Chaeng,"
"Chaeng?"
"Chaeng!"
Rosé membuka matanya cepat lalu terdiam setelah sekelibat ingatan tentang Chanyeol berputar tiba-tiba di otaknya.
"Kurasa sekarang sudah terlalu malam, kita harus pulang," kata Taehyung membuyarkan lamunan Rosé lalu melepaskan dekapannya.
Pria itu berjalan mendahului Rosé untuk memposisikan motornya agar mereka bisa segera pulang lantaran sekarang sudah pukul 9 malam. Tak baik membawa seorang gadis malam-malam ke atas bukit seperti ini, meskipun gadis itu sudah menjadi kekasihnya.
Rosé menyentuh dadanya, ada perasaan aneh di dalam sana. Dia tiba-tiba ingat pada Chanyeol dan merasa sangat bersalah pada pria itu tanpa alasan. Tentu saja tanpa alasan, Rosé bahkan tak tahu kenapa dia merasa bersalah pada Chanyeol.
"Ayo kita pulang,"
"I-iya Tae,"
Gadis berkaki jenjang itu menaiki motor Taehyung dengan tangannya yang bertumpu pada bahu pria itu lalu memakai helm yang diberikan kekasihnya tadi.
"Tae, pakai saja jaketnya udara sangat dingin," ucap Rosé sambil perlahan melepas jaket yang melekat pada tubuhnya itu.
"Tidak, aku tidak mau melihatmu kedinginan. Pakai jaketnya,"
"Jelas kau yang akan kedinginan! Lihat saja bajumu itu, hanya sebuah kaos polos dengan lengan pendek aku tidak mau setelah ini kau jadi sakit," kata Rosé panjang lebar.
"Bagaimanapun kau memaksa aku tetap tidak mau menerima kembali jaket itu. Jika kau ingin aku tidak kedinginan, maka kau harus... memelukku," ucap Taehyung lalu tersenyum di balik helmnya.
Keadaan cukup hening setelah Taehyung mengatakan perkataannya. Mungkin gadis milik Taehyung ini memang benar-benar tidak mau memeluk kekasihnya. Entah karena bingung entah karena tidak mau atau mungkin karena malu.
"Jika kau memang tidak mau memelukku tidak apa-apa, tapi aku tetap tak mau jaket itu terlepas dari tubuhmu," ucap Taehyung akhirnya, pria itu sedikit kecewa sebenarnya tapi tetap saja dirinya tidak bisa memaksakan Rosé.
"Ti-tidak, aku akan memelukmu," putus Rosé lalu mulai melingkarkan tangannya di pinggang Taehyung.
Pria yang baru saja di peluk oleh kekasihnya itu terperenjat kaget, ada sengatan di perutnya ketika tangan itu melingkar pada pinggangnya. Jika saja Jungkook melihat wajahnya sekarang, sudah pasti dia akan di katai kepiting rebus lantaran dirinya merasa wajahnya sangat panas sekarang.
"Rosé?"
"Ya?"
Taehyung memutar kepalanya untuk sedikit melihat Rosé dalam jarak yang terlampau sangat dekat ini. Keduanya saling menatap tanpa suara, saling berbagi udara yang sama pula.
"Aku senang pada akhirnya kau jadi milikku juga dan aku senang bukan cuma aku saja yang berdebar sejak tadi,"
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Chaeng | Chanrosé
FanfictionRosé tak paham pada hatinya sendiri. Dia senang saat bersama kekasihnya tapi dia selalu berdebar ketika bersama pria lain. Tidak, Rosé tidak selingkuh, mungkin. Hanya saja hatinya lagi-lagi dibuat bimbang, istimewa yang tidak ada pada kekasihnya dan...