13

949 67 16
                                    

"Rosie!"

Gadis yang namanya baru di panggil itu menoleh pada pintu kamarnya lalu menyimpan liptint nya di meja rias sambil mulai melangkahkan kakinya untuk membuka pintu.

"Apa eomma?" tanya Rosé.

"Kekasihmu ada di bawah," jawab ibunya dengan binar senang yang jelas terlihat di matanya.

Gadis itu segera turun dari kamarnya untuk menemui Taehyung di ruang tengah. Namun tebakan gadis itu salah, kekasihnya malah berada di dapur dengan mulut yang penuh dengan tteoboki.

"Bagaimana rasanya? Enak tidak? Aku baru saja mencoba resep baru dan kau harus ikut menilai," tanya Dara.

Omong-omong tentang Dara. Ibu Rosé itu sudah mengenal Taehyung cukup lama karena Rosé mengenalkan Taehyung pada Dara tepat 1 minggu setelah mereka berpacaran. Tentu saja itu membuat Dara benar-benar senang. Tak ada lagi raut khawatir atau perasaan yang mengganggunya ketika melihat Rosé.

Tanpa sadar Rosé tersenyum melihat kedekatan Taehyung dan Dara. Apalagi wanita paruh baya itu terlihat sangat bahagia setiap kali melihat Taehyung di rumah mereka. Ternyata yang Dara butuhkan hanya ketenangan. Dan Rosé berhasil membawanya untuk sang ibu.

"Ibu aku dengan Tae Oppa harus segera berangkat," kata Rosé lalu memeluk ibunya sebagai tanda pamitnya.

"Oh iya baiklah. Tae ambilah kotak bekal di atas meja itu, aku sudah menyiapkan khusus untukmu. Makanlah nanti di sekolah," kata Dara.

Taehyung mengembangkan senyumnya, "Kamsahamnida agahsi,"

"Aku kan sudah pernah bilang jangan panggil aku begitu. Panggil aku eomma," pinta Dara sambil memberikan kotak bekalnya pada Taehyung.

Taehyung tersenyum senang sambil sedikit membungkukan tubuhnya, "Kamsahamnida eomma,"

Pria itu menerima kotak bekal Dara lalu menyimpannya di dalam tas. Dan segara keluar rumah sang kekasih untuk berangkat sekolah. Tentu saja dengan Rosé yang sudah mendahuluinya keluar rumah.

"Rosé,"

Rosé menolehkan kepalanya ketika Taehyung memanggil namanya dan ikatan pada sepatunya sudah selesai.

"Kau meninggalkan ponselmu di sekolah?" tanya Taehyung to the point sambil menegakkan motornya.

"Ah iya! Aku baru ingat! Ayo, kita harus cepat-cepat sampai sekolah. Aku mau bertemu ponselku," rengek Rosé sambil menarik narik tangan Taehyung.

Taehyung terdiam sebentar sebelum akhirnya dia bersuara, "Kemarin kau pulang jam berapa?"

Rosé terkesiap agak terkejut dengan pertanyaan kekasihnya. Jangan sampai Taehyung tau kebenarannya. Taehyung tak boleh mengetahui apapun tentang Chanyeol darinya. Bahkan Rosé berharap kekasihnya itu sama sekali tak mengenal Chanyeol.

Rosé yang masih sibuk dengan pikirannya terkesiap saat Taehyung menarik gasnya tiba-tiba, meski motor pria itu tidak melaju, tapi suara knalpot itu terdengar seperti menggeram sehingga membuat Rosé terkejut.

"Jadi kau pulang jam berapa?" tanya Taehyung lagi terlihat menahan ekspresinya.

"Euu aku, jam setengah 7 malam kurasa," jawab Rosé tiba-tiba merasa gugup.

"Begitu malam," komentarnya sembari memainkan kaca spion.

"Aku kan sudah bilang kemarin adalah jadwal latihan pertamaku, dan aku harus latihan sampai malam karena acaranya sebentar lagi. Dan lagi aku meninggalkan ponselku di kelas secara tidak sengaja. Maafkan aku," ucap Rosé.

Taehyung mengernyit heran untuk beberapa saat. Pria itu sempat kehilangan lengkungan di bibirnya hingga akhirnya senyuman hangat itu muncul secara tiba-tiba di raut wajah sendunya. Rosé yang tak menyadarinya, tapi Taehyung tengah menahan sesuatu di dalam dirinya.

Chaeng | ChanroséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang