6

1.2K 96 17
                                    

"Oppa, tak perlu ke rumah," ucap Rosé menahan Chanyeol untuk tak masuk ke dalam rumahnya.

"Kenapa? Aku kan mau mengobrol dengan orang tuamu,"

Rosé menyilangkan tangannya, "No, Oppa! Tak perlu,"

Rosé gugup setengah mati sekarang. Apa kata ibunya nanti setelah melihat Chanyeol, bisa-bisa ibunya semakin gencar menyuruh Rosé punya pacar. Atau lebih parah menganggap Chanyeol itu pacar Rosé. Haduh, tidak deh.

"Aku juga mau berkenalan dengan orang tua mu,"

"Nanti saja aku ceritakan tentangmu kepada mereka ya? Sekarang Oppa pulang saja, sudah malam," Rosé tetap menahan Chanyeol.

"Aku mau memperkenalkan diri, bahwa Park Chanyeol yang tampan ini adalah calon pacar Park Chaeyoung. Omo! Aku baru sadar inisial nama kita sama PCYxPCY kurasa kita memang berjodoh,"

Rosé membelalakan matanya tak sangka pria itu akan mengatakan hal mengagetkan seperti itu. Gadis itu semakin menahan Chanyeol untuk masuk ke dalam rumahnya. Bisa heboh nanti.

"Ayolah Chaeng, aku mau masuk dan minta minum, hehe,"

"Tidak Oppa! Sebaiknya kau pulang saja! Sudah malam dan sebentar lagi kurasa akan hujan, kau juga bawa motor. Ya tuhan! Ayo pulang Oppa!" ucap Rosé panjang lebar setengah berteriak sembari menyeret Chanyeol ke depan motornya.

"Rosé kenapa sih teriak-teriak?!" teriak seorang wanita dari balik gerbang rumahnya.

Oh tidak! Itu suara ibunya!

"Oppa, cepat pergi! Itu ibuku!" desis Rosé mendorong tubuh jangkung Chanyeol untuk menaiki motornya, tapi usahanya sia-sia lantaran Chanyeol malah bersemangat untuk bertemu Dara.

"Mana ibumu? Aku mau bertemu," semangat Chanyeol sembari merapihkan penampilannya.

Rosé menepuk bahu Chanyeol agak keras, "Yak!!"

"Rosé?" tanya ibunya yang kini sudah membuka gerbang rumah, sedikit terkejut melihat anak gadisnya berada disana dengan seorang pria.

"Anyeong haseyo! Park Chanyeol imnida," sepontan Chanyeol membungkuk saat melihat seorang wanita dewasa yang tetap cantik meski sudah berumur.

"Chanyeol? Oh, ayo masuk masuk," Sandara menarik tangan Chanyeol masuk ke rumahnya dengan senang.

Rosé memanyunkan bibirnya sebal, mau menarik tangan Chanyeol kembali tapi pria itu sudah memasuki ruang tamunya bersama Sandara. Rosé sudah menyangka hal semacam apa yang akan terjadi selanjutnya. Keadaannya saat ini membuat dia ingat saat pertama kali Hanbin datang ke rumahnya sewaktu mereka masih di Australia.

"Hallo tante," ucap Hanbin ramah sembari menyalami wanita paruh baya di hadapannya.

"Haii, ya ampun! Ayo duduk-duduk," Sandara tersenyum senang.

"Jadi? Kalian pacaran?" tanya wanita itu.

"Hah? Ibu, Hanbin Oppa bukan pacarku," sergah Rosé.

"Loh? Kukira kalian berpacaran?" bingung Sandara.

"Hahaha," Hanbin hanya tertawa.

Sedangkan Rosé resah setengah mati karena takut Hanbin jadi merasa tidak nyaman. Ibunya ini, padahal Rosé sudah sering menceritakan tentang Hanbin sejak setahun yang lalu dan Rosé yakin dia tak pernah mengatakan kalau Hanbin ini pacarnya.

"Kalian tak usah menyembunyikannya dariku, tak apa-apa. Walaupun Rosé-ku baru kelas 2 SMP tapi tak apa-apa asal jangan melewati batas hahaha. Kalian aku izinkan pacaran tapi jika mau kemana-mana harus bilang padaku, dan ingat kalian juga masih sangat muda dan bocah jadi jangan aneh-aneh. Oh iya, ayahmu juga tak akan suka kalau kau pacaran Rosé, tapi tenang saja, aku akan merahasikannya," Sandara mengoceh panjang lebar membuat Hanbin terkekeh sedangkan Rosé merasa malu sekaligus kesal.

Chaeng | ChanroséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang