Data 29 : Kebenaran Bisu Part 2

6 0 0
                                    

~Ambrunable - Aula Pertemuan, 08 November 2041, 11:31 am.

Penyerangan di Ambrunable semalam memberikan kerugian yang cukup besar, apa lagi skill milik Saber dan Tera berhasil di rebut oleh pria berjubah itu, namun.. Saber sangat yakin bahwa pria itu adalah Derias, walaupun hanya sekilas dia melihatnya dan itu pun masih tidak jelas, tentu hal itu membuat geger para ketua Blok, mana mungkin Derias yang melakukannya, setahu mereka, Derias masih di Zona Bebas sekarang ini.

"tidak mungkin! Itu pasti bukan Derias.!" Bentak Furi.

"walaupun aku melihatnya dengan samar.. tapi aku yakin bahwa itu Derias." Ucap Saber.

"apa kau memiliki bukti lain, selain apa yang kau lihat.. bisa jadi kau salah lihat, mungkin orang itu terlihat mirip dengan Derias." Tambah Petra.

"tidak.. meskipun itu samar aku benar - benar yakin bahwa dia adalah Derias." Lanjut Saber.

"itu bukan Derias! Dia bahkan masih belum kembali ke Town.!" Sela Viro.

"kau tidak bisa terus melindunginya Viro.. apa kau ingat! Dia itu benar - benar cerdik.!" Bentak Saber.

"aku tidak melindunginya.!" Jawab Viro. "kenyataannya memang begitu, Derias masih belum kembali dari Zona Bebas.!"

Perdebatan panjang itu terus berlangsung hingga berjam - jam, Saber bersikeras bahwa dia melihat Derias, sementara Viro tetap tidak ingin menerima alasan Saber karena kurangnya bukti.

-------------------------

~Bravetins, 08 November 2041, 02:41 pm.

3 jam berlalu, rapat yang panjang itu telah usai, dalam rapat itu menghasilkan sebuah peringatan keras bagi para pemilik skill Unique untuk lebih berhati - hati, bahkan situasinya berubah dari siaga menjadi waspada, namun hal itu tidak berpengaruh terhadap Addna, bagi Addna.. musuh seperti apapun itu, atau sekuat apapun, dia tidak akan takut untuk melawannya.

Sore setelah Rapat, Addna yang masih berjalan menuju rumahnya tiba - tiba langkahnya harus terhenti setelah melihat seorang pemuda berdiri di depannya, namun dia malah tersenyum, dia benar - benar kenal dengan pemuda itu, bahkan sangat akrab, pemuda itu adalah Derias, yang sedikit membuat Addna heran adalah kenapa Derias menggunakan pakaian serba hitam.

"oh.. Derias.. sudah seminggu lebih kita tidak bertemu.. bagaimana kabarmu." Ucap Addna.

Namun Derias tidak mengatakan sepatah kata apapun, dia tetap menatap tajam Addna.

"hei hei.. kenapa dirimu.. oh benar juga.. mungkin kau sedang lelah.. mau istirahat di rumahku.. sekalian jika kau ingin masuk ke Bravetins aku akan sangat menerimanya." Lanjut Addna.

Namun Derias tetap diam tak menjawab, yang dia lakukan hanya memandang Addna dengan tajam dan perlahan mengambil pedangnya.

"oh.. kau ingin latih tanding.. hehe.. baiklah.. mumpung aku masih senggang." Ucap Addna sambil mengeluarkan Durandal. "pedangmu bagus.. apa itu salah satu dari senjata legenda.. aku yakin kau tidak akan kalah dengan Durandal kan."

Derias tetap tidak menjawab apa yang di katakan Addna, dia hanya memandang Addna dengan tajam, sementara Addna, dia hanya tersenyum dengan senyum iblis khasnya.

"jika kau tidak mau maju.. maka aku akan maju terlebih dahulu." Ucap Addna,

Dia pun mengaktifkan Addect dan menyerang Derias, SLASSH!! Derias menggores pipi Addna sekaligus mengambil Addect, mengetahui hal itu.. senyum Addna pun menghilang.

"ternyata memang kau pelakunya." Ucap Addna.

Segera Addna berbalik dan menyerang Derias dengan Shocking Brav, BAANGG!! Serangan itu ditangkis Derias dengan pedangnya yang tak lain adalah Delta Curse, lagi - lagi dia juga mengambil Shocking Brav dari Addna.

External WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang