Data 24 : Phoenix Part 3

6 0 0
                                    

Lima bulan berlalu setelah kelompok itu mendapatkan Savior Of Phoenix, tak ada yang banyak mereka lakukan setelahnya, dari Derias yang bermalas – malasan di ruang kerjanya, para wanita yang sibuk shopping, hingga Goldays dengan penelitiannya, terkadang mereka pergi berburu bersama, atau kadang memasuki Raid yang pernah mereka lalui untuk mendapatkan poin atau sekedar refresing, dan waktu seolah berjalan begitu saja.

~Lost Dinal - Markas, 21 Maret 2038, 01:21 pm.

Siang hari yang sangat panas, teriknya cahaya membuat semua orang enggan untuk keluar, namun.. Derias yang termenung di ruang kerjanya tak bisa berbuat apa – apa.. dengan di temani sebuah televisi tua, dia melihat sebuah Event yang terjadi di Town Square.. dalam angannya juga, dia berharap bahwa suatu hari nanti dia bisa ikut Event tersebut.

Di sisi lain, pada siang yang hampa itu, Claudy yang terkenal sangat suka berbelanja dan berjalan – jalan sepertinya sedang merasakan badai kemalasan atau bisa disebut bosan, dia ingin berjalan – jalan jika bisa, tetapi apa ada seseorang yang bisa di ajak.. pikirnya, dengan termenungnya Claudy, dia mulai berfikir apa yang akan dilakukannya selanjutnya, sambil berkeliling mengitari kamarnya, melihat kearah jendela, hingga membalikan badan untuk mendapatkan ide, semuanya dia lakukan untuk menghilangkan kebosanannya.

"AHHH!!! Aku bosan.!" Gumam Claudy pada dirinya sendiri.

Setelah mengatakan hal itu dia teringat kepada Derias, mungkin dia bisa mengajaknya keluar untuk jalan – jalan, lantas tanpa pikir panjang juga dia segera pergi ke ruang kerja Derias.

"DERIASS.!!!" Teriak Claudy memasuki ruang kerja Derias.

Derias terkejut, "apa! Jangan teriak – teriak.!" Sahut nya.

"hehe.. maaf – maaf.. sudah jangan banyak tanya.. aku tahu dirimu sedang bosan.. ayo kita jalan – jalan." Lanjut Claudy.

"eh.. tunggu.. ada apa ini.!" Jawab Derias.

"sudahlah.. ayo ikut aku." Sela Claudy yang langsung memegang tangan Derias dan menggeretnya keluar.

Setelah keluar dari markas mereka masih tidak tahu mau kemana, namun.. Derias sudah bisa menebak bahwa Claudy ingin ke Oculy City dan berbelanja, walaupun tidak sepenuhnya salah, tetapi kali ini Claudy ingin ke Crayon City, sebuah kota yang letaknya ada di barat Lost Dinal, tanpa bertanya apa pun lagi, Derias hanya menuruti apa yang di katakan Claudy, dan mereka pun mulai berjalan.

Sesuatu tak terduga muncul di hadapan mereka, baru berjalan beberapa langkah meninggalkan markas, muncul seseorang yang entah dari mana, tiba – tiba menyerang mereka, untung saja Accel milik Derias bisa aktif, dia segera memindahkan Claudy dan mengamankannya dari jangkauan serang orang itu, ketika Accel berhenti Claudy nampak terkejut, tetapi dia sadar bahwa Derias telah menyelamatkannya.

"Der.. makasih." Ucap Claudy.

"bukan masalah, yang lebih penting.. siapa dia.. kenapa dia menyerang kita."

"entahlah.. coba kau tanyakan." Lanjut Claudy.

"aku gak boleh kelihatan.. kau ingat kan." Jawab Derias, "jadi silahkan tanyakan."

"eh.. huft.. iya deh."

Sambil menghela nafasnya Claudy mulai bertanya, "hei.. apa yang kau inginkan dari kami, kenapa kau menyerang kami."

Tetapi orang itu tetap diam tidak memberikan jawaban apapun, dia terus memandang tajam mereka berdua, seolah dia menyimpan benci yang mendalam kepada mereka.

"kalian.. harus.. di.. musnahkan." Ucapnya.

Mendengar hal itu tentu membuat Derias dan Claudy menjadi terkejut, kenapa dengan orang ini, pikirnya.

External WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang