bab 18

1.5K 43 0
                                    


***

AUTHOR POV

setelah kejadian itu , sikap mereka berdua sangat sangatlah dingin dan datar. mereka berdua tidak lagi menghiraukan apa yang terjadi di sekitar mereka

bahkan saat sahabat mereka ingin curhat , nyawa mereka berdua seakan tidak berada di bumi ini

seperti saat ini vio sedang curhat kepada elena di sebuah cafe

" len , lo tau gak ? gue keknya mau minta udahan ama pacar gue "

" hmmm" jawab elena sambil melihat kearah minuman yang ia beli tadi

melihat itu vio langsung bangkit dan mengguncangkan tubuh nya , setelah itu vio kembali ke tempat duduknya tadi

" len , gue perhatiin lo sekarang aneh deh "

" aneh aja semenjak lo ama asthon brantem sikap lo jadi berubah"

" perasaan lo aja kali.."

saat mereka sedang berbincang - bincang , mereka tidak sadar bahwa saat ini ada yang sedang mengikuti dan memerhatikan mereka dari jauh.

******

ASTHON POV

salah satu temanku meneleponku bahwa elena dan sahabatnya sedang berada di salah satu cafe dan kebetulan aku juga lagi janjian sama salah satu sahabatku , aku mengambil kunci mobilku dan pergi ke cafe itu

aku duduk di salah satu bangku yang tidak jauh dari mereka agar aku bisa melihat elena

aku tidak memiliki keberanian sebesar itu untuk menyampiri mereka dan meminta maaf pada elena dan aku hanya bisa memantau mereka dari jauh

tiba - tiba saja seseorang memegang bahuku membuatku sedikit terkejut

" liatin apa lo ?  serius amat " ya dia adalah sahabat ku kaito

" gak kok gak lagi liatin apa apa"

" oh iya , lo mau gak gue kenalin ama adek gue ? "

ya , setiap kali ketemu entah mengapa kaito selalu mengalihkan pembicaraannya ke arah sana

" gak deh bro , gue udah suka ama seseorang "

" siapa ? kok lo gak cerita sih ma gue? "

"gue lagi brantem ama dia "

" kok bisa ? "

" gue...gue gak sengaja bentak dia pas dia gak sengaja megang foto riana "

" lo masih sayang ma riana ? bukannya lo dah move on ? "

" gue gak tau..."

" lo harus mikir baik baik thon , lo tau kan riana dah ninggalin lo dan memilih pria lain ? "

" iya gue tau "

" lo harus milih thon , lo milih riana dan kehilangan cewek itu " yang bisa aku lakukan adalah terdiam dan melihat kearah elena

" dah ya thon gue cabut dulu ada yang mesti gue kerjain nih , jangan lupa mikirin apa yang gue bilang "

" iya ati ati ya lo , gue bakalan mikirin ucapan lo tadi kok "

setelah kaito cabut , gue memutuskan pergi juga dari cafe itu. satu kata yang ingin kuucapkan pada elena adalah maaf

***

maaf ya ini dulu yang bs diupload lagi galau , gak ada mood buat nulis . maap ya....

My Lovely TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang