Cemburu?

27 3 0
                                    

XX FIGHTXX

Gue selalu menyerangnya dengan pukulan ataupun tendangan tapi tak sekalipun dia membalas, hanya menghindar dan menghindar.

"Elo sudah dangkal teknik ya Ra?" Ejek Reza.

"Diem lu, hyaaa." Dan kali ini mleset lagi.

"Ra gue ke warung bentar, beli minum." Ujar dinda tiba-tiba.

"Oke." Balasku masih fokus.

Sekitar 9 menitan ia bertahan seperti itu tapi  saat gue udah capek dia tiba-tiba membuat posisi bantingan dengan melumpuhkan tumpuan kaki kanan ku dan gue belum siap dan sigap saja aku segera menarik kaosnya dan kami jatuh bersama dengan posisi gue di bawah dan dia di atas jarak kami sangat dekat bila tak ada tanganku yang menyangga mengkin ya kalian tau lah. Kami saling bertatapan, jatuh pada pesona satu sama lain.

"Lo  kalah." Ujarnya sembari menatapku dengan nada meremehkan masih mencoba menahan napasnya.

"Lo juga jatuh, kita seri." Ujarku mengoreksi.

Dia pun segera bangkit dan mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri.

"Jadi, jawab pertanyaan gue, kenapa elo kemarin tiba-tiba ngindar kaya jauhin gue, emang gue punya salah sama lo?" Desisku kesal.

"Elo emang punya salah sama gue. Kalo gue bilang salah lo itu udah bikin gue cemburu gimana?" Ujarnya santai.

"What? Ulangi." Ujarku kaget.

"Gak ada pengulangan."kesal Reza.

"Gue pamit."ujarnya segera mengambil tas dan pergi.

"Za elo gak jelas banget sih jadi orang. Punya hobby Bikin kepo mulu, nyebelinnn!" Kesal kira.

"Lho Ra,, si Reza udah pergi?"tanya dinda heran

Tapi gue masih cengo di tempat.

"Cemburu? Cemburu sama siapa?" Batinku menjerit.

"Ra? Kira!"triak dinda sontak bikin gue sadar.

"Apa din?"tanyaku mengulangi
"Udah,,ketelen "jawab dinda kesal di acuhkan.

"Din,gue kalah." Ujarku melemah

"What!!kok bisa?elo latian mulu lah dia 1 tahun sekali tapi masak sih bisa ngalahin elo" heran Dinda.

"G..gue juga gak tau." Ujarku dengan nada kecil sembari menatap telapak tanganku.

"Udah deh ra, mungkin dia lagi beruntung aja,beres-beres yuk udah sore banget nih, males aja kita berdua nunggu ujan gini." Ujar Dinda mulai mengemasi peralatan.

........

Seperti biasa aku mulai bersiap untuk pergi ke sekolah menenteng tas back pack dengan semangat,mengendarai motor dengan senandung gembira untuk menyingkirkan perasaan gundah pada diriku.

"Hay,may pagi." Sapaku menyengir kuda dan di balas anggukan dengan ulasan senyuman.

"Seperti biasa bila ada ulangan-ulangan pasti kekompakan aku dengan teman teman bakal di gunakan."

Nah tiba saatnya ketika pulang sekolah tiba hanya ada beberapa anak yang berkeliaran termasuk aku yang masih duduk di bangku sembari memutar instrumen secret of love lalu mulai menyanyikannya.

We got a love that is homeless
Why can't I hold you in the street?
Why can't I kiss you on the dance floor?
I wish that it could be like that
Why can't it be like that?
'Cause I'm yours
Why can't I say that I'm in love?
I wanna shout it from the rooftops
I wish that it could be like that

Why can't it be like that?

XGOOD VOICEX

"Suara siapa ini kenapa unik banget?" Gumam Aris sembari mendekat ke arah sumber suara.

Why can't it be like that?
'Cause I'm yours
Why can't I say that I'm in love?
I wanna shout it from the rooftops
I wish that it could be like that
Why can't it be like that?

'Kenapa dia terlihat menyatu dalam lagunya? Aku bahkan belum pernah melihat yang seperti ini. Unik,cantik,dan mempesona. Kulitnya halus kuning langsat,suara merdunya,dan cantik. Sepertinya aku sering melihatnya, oiya bukankah dia kakak kelas yang populer itu ya? Dan 1 kata lagi dia menawan.'

Kira prov

Tiba-tiba gue merasa seperti diperhatikan seseorang dan langsung saja gue noleh ke arah jendela,dan gue nemuin seorang anak laki-laki sepertinya adik kelas dia berasal dari kelas XI ipa mungkin. Aku segera bangkit mengambil tas lalu segera menghampirinya yang notabene termasuk sahabat Reza di band mars. Sekaligus merupakan salah satu anak emas sekolah dalam beberapa bidang eskul.

"Lo ngapain ngintipin gue?" Ujarku dengan nada sinis,bukannya menjawab dia malah.

"Kenapa elo jadi beda gini?"Aris ya itulah namanya dengan nada heran sekaligus mendekatiku,membuatku sedikit grogi sekaligus takut,ini sudah sore dan hanya aku dan dia di area ini.

"Gak ada sopan-sopannya sih lo.ma..ksud lo apa?" Tanyaku gugup.

Karna dia memposisikan mengurungku dengan tangannya kanan dan kiri. Tiba-tiba dari kejauhan sosok yang ku kenal tengah berjalan mendekat ke arah kami.

"Ngapain lo mojok Ris?" Tanyanya dengan nada mengejek, sebelum ia melihat siapa yang tengah dikurung oleh Aris,mata hitam sekelam langit malam itu membelak lebar.

Tapi aris hanya memalingkan wajahnya ke reza sekilas dan kembali menatap ke arahku. Dan

"Kakak manis." Ujarnya lembut sembari menatapku ku dengan serius.

Aku mematung,wajahku sudah semerah tomat aku tak kuat sebelum kesadaranku menghilang sempat ku lihat bayangan Reza berlari kearah ku untuk menangkap ku yang jatuh pingsan. Inget aku pingsan itu karna kecapekan jadi jangan berpikir aneh-aneh ya guys.

"Sial" batin Reza sembari lari secepat-cepatnya tapi ia kalah cepat dengan Aris yang sudah menahan tubuh Akira agar tak mencium lantai yang keras dan dingin.
.
.
.
TBC
Menurut kalian apa yang bakal Reza lakuin?... Pergi atau? Bertahan?
Jangan Lupa Comment and Vote ya!!!😊

Stay Or Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang