Lirik yang Hilang?

21 5 0
                                    

"Sial!" batin Reza sembari lari secepat-cepatnya tapi ia kalah cepat dengan Aris yang sudah menahan tubuh Akira agar tak mencium lantai yang keras dan dingin.

"Apa yang elo lakuin ke dia!sialan lo! kalo sampe dia kenapa-napa elo tamat Ris!"Rezapun segera mengangkat kira ala bridal style Desis Reza sembari menatap aris dengan pandangan menusuk.

"Za, gue tertarik sama gadis di gendongan lo, kak Akira. Gue bakal dapetin dia." Ujar Aris yang masih di dengar oleh Reza.
Rezapun berhenti dan melirik tajam ke arah Aris.

"Jangan harap! Dia itu milik gue." Ujar Reza penuh penekanan. Sepasang mata itu langsung melihat gadisnya yang tengah pingsan dengan pipi yang masih memerah bibir itu menarik sedikit senyuman lembut yang jarang ia perlihatkan pada orang lain.

"Asal lo tau,elo gak bakal dapet kesempatan itu Ris. Dan gue peringatin elo dia gadis gue." Ujarnya sebelum membawa akira menjauh ke uks untuk mencari minyak kayu putih.

"Asal lo tau Za, cara elo itu bikin gue tambah penasaran sama apa yang dimiliki cewek itu sampe elo bisa berubah kaya gini." Ujar Aris tersenyum jenaka.

Kenapa gelap gini?suara siapa itu? Apakah ini mimpi?

"Uhgh.." aku pun terbangun dari pingsanku.

"Elo,,gak papa?gak kenapa-napa kan?"serbu Reza khawatir.

"Deg!"muka!muka ku pasti kaya kepiting rebus deh!aaa maluu!kabur harus 1,2,3." Bukan menjawab aku langsung kabur keluar dari uks,Bahkan langit sudah mulai gelap. Dia mengikuti ku!pikiranku kacau!sebelum dia menarik tanganku untuk berhenti dan menatapnya.

"Kau mau kemana?" Tanya Reza terkikik geli.

"Mau pulang lah." Jawabku cepat langsung berbalik dan melepaskan cekalan tangannya.

"Elo ke arah yang salah." Ujar Reza menghela nafas

"Eh,,, lewat sana kan tetep bisa,apa lo." Jawabku gugup refleks berhenti tapi langsung lanjut jalan lagi.

"Kau berani lewat sana?kau kan juga tau kelas 11 dan 12 itu angker." Ujar Reza santai.

"Kau, menantangku?kau lupa aku ini ikut karate?" Ujarku kesal.

"Tidak sih tapi aku ragu kau bisa memukul hantu sampai mereka bonyok dan kabur. Aku tak takut pada brandal yang mendekatimu,tapi untuk ini kau butuh aku untuk menemanimu,aku tak mau kau kenapa-napa." Jelas Reza lembut

Ya tuhan dia bilang apa tadi? Hantu?aku kenapa-napa? Dia khawatir?

"Jangan memaksakan otak kecilmu untuk memikirkan ucapanku. Ayo aku akan mengantarmu ke parkiran belakang."ujarnya serius sembari menarik tasku.

"Kenapa narik-narik tas ku sih, ngeselin deh." Kesal Kira.

"Gue takut elo nanti ilang. kalo narik tangan lu, elo bakal lebih marah iya kan?" Ujarnya menggodaku.

"Hah." Guepun cengo di tempat masih mencoba menerjemahkan ucapan si tiang jadi-jadian.Kalian tanya kenapa aku kasih dia nama tiang jadi-jadian? Itu karna dia tubuhnya kaya tiang dan bisa jalan kesana kemari.

"Etdah,manjanya minta ampun deh." Ujarnya geli sembari memindahkan tangannya yang tadinya menarik tasku menjadi mengenggam tanganku,menuntunku ke arah parkiran belakang untuk menggambil motorku.

Kenapa? Jantung gue dag dig dug. Jangan-jangan si Reza cuma mau php. Sadar deh Ra, gue gak mau lagi susah cuma gara-gara kebaperan lagikan.

"Lepasin gak? Atau..." ujarku kesal sembari mencob melepaskan dari gengamannya tapi justru Reza semakin mengeratkannnya.

"Atau apa?.."balas Reza terkekeh.
.
.
.
TBC
Jangan lupa comment and Vote yaa...😊

Stay Or Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang